ˋ6ˊ

19.7K 6.4K 6K
                                    

Siang ini, mereka bersebelas memutuskan untuk berkumpul di pos ronda dekat lapangan rumah Junghwan. Disini sepi, lebih leluasa untuk berdiskusi.

Yedam datang juga karena dipaksa Jihoon, katanya kalau tidak datang berarti pelakunya. Ckck, tidak tahu saja kamu Hoon...

"Di cctv keliatan jelas orang yang dorong Asahi badannya tinggi. Entah itu efek posisi cctvnya atau emang orangnya yang tinggi," jelas Jihoon berapi-api, tak sabar menemukan pelakunya.

Hyunsuk menyandarkan punggungnya ke dinding. "Haruto mungkin tau sesuatu."

"Gue gak bunuh Kak Asahi! Kenapa kalian gak curiga sama Kak Doyoung? Dia lari di jalan bawa kantong kresek besar, gak tau isinya apaan."

"Malah ngelempar tuduhan, bagus banget," ucap Junkyu tak terima adiknya dituduh.

"Gue sih curiga ke Junghwan," sahut Jeongwoo melirik arah kirinya. "Dia yang pertama nemuin mayat Kak Asa, mungkin aja dia akting."

"Gak mungkin Junghwan," sangkal Yedam tak setuju.

"Belain komplotannya tuh." Tunjuk Jihoon menggunakan dagunya.

Haruto berdecak. "Ck, yang harus dicurigain tuh si Doyoung ini! Dia yang buat naskah, dia yang punya ide, siapa tau dia terinspirasi untuk bunuh kita sesuai film!"

"Kalau ngomong dijaga! Doyoung gak bunuh Asahi maupun Yoonbin!" Bentak Junkyu tersulut emosi.

"Kalian berdua kan kakak adik, lo pasti ngelindungin adik lo supaya gak masuk penjara kan?" Sarkas Jaehyuk bersedekap dada.

"Gue gak keluar rumah tadi malem, asal kalian tau." Akhirnya Doyoung berbicara. "Gue di kamar, belajar biologi. Kak Junkyu gak bohong, gue gak bunuh siapapun."

"Iya sekarang, gak tau nanti," cibir Jeongwoo sinis.

"Kalian tenang, gak ada bukti kalau pelakunya Doyoung, Junghwan, maupun Haruto," lerai Yoshi, memang dirinya yang paling tenang disini. "Kita cari pelan-pelan, kalau marah-marah begini gak akan ketemu."

"Cih, keburu mati," decih Jihoon tanpa sadar.

"Wow, keceplosan atau gimana tuh?" Sindir Hyunsuk disertai seringaian misteriusnya.

"Kita gak tau jumlah pelaku alias impostornya ada berapa, seharusnya kalian hati-hati. Kalau kalian jadi target selanjutnya bakal susah lepas karena kemungkinan pelakunya lebih dari satu," tukas Yedam serius.

"Yedam bener... pelakunya lebih dari satu," sahut Mashiho dari ayunan dekat pos ronda. "Kenapa? Kematian Kak Yoonbin ada di tol, otomatis dia gak sendiri. Pasti ada orang yang jaga dan nungguin dia sebelum pergi."

"Terus Asahi?"

"Gue yakin yang bunuh Asahi cuma satu orang."

Junghwan memicingkan matanya. "Kenapa lo bisa berpikir begitu? Lo tau sesuatu, kak?"

"Sebenernya, gue tau ada yang gelisah disini," jawab Mashiho jujur.

Sontak saja mereka saling pandang. Siapa yang dimaksud Mashiho? Semuanya terlihat biasa saja, hanya Junkyu yang marah pada Haruto akibat menuduh adiknya sembarangan.

"Kayaknya Kak Junkyu salah satunya deh," duga Haruto, menantang sekali kamu. "Di rumah Kak Asahi tadi, dia kesel dan bilang 'mulut lo minta dirobek ya?' Bukannya itu kelepasan ngomong?"

"Tadi lo bilang mau kasih pelajaran ke Doyoung," sambung Jaehyuk ikut curiga pada Junkyu.

"Dan kemarin lo mau gue makan snack di mobil, beneran ada racunnya ya?" Timpal Jeongwoo.

That Day | Treasure ✓ [TELAH TERBIT)Where stories live. Discover now