[21] After

313 57 23
                                    

Draco baru saja muncul setelah ber-Apparate dengan Celine yang masih berada di gendongannya. Ia berdiri di depan sebuah gerbang yang sedikit rubuh yang di baliknya ada sebuah reruntuhan bangunan besar.

Draco menoleh ke arah sekitar dan mulai mendorong gerbang itu dengan tubuhnya. Ia berjalan menuju bangunan runtuh itu.

Terdapat dua patung singa di masing masing sisi tangga yang seharusnya itu mengarahkan untuk menuju pintu utama, namun salah satu patung singa tersebut masih utuh. Draco berjalan menuju tepat di depan tangga tersebut dan menatap runtuh di depannya.

Sebenarnya runtuhan yang ada di depannya saat ini hanyalah ilusi yang sudah disiapkan oleh Narcissa dan Snape sebelumnya. Orang-orang yang melihatnya dari luar, mereka hanya akan melihat sebuah bangunan yang sudah roboh membuat mereka tidak akan mendatangi tempat ini.

Hal ini hanya diketahui oleh Narcissa, Snape dan Draco. Sebelumnya beberapa orang tau letak dan yang mana kediaman milik keluarga Pevensie, tapi sekarang mereka hanya akan berfikir mansion milik keluarga Pevensie sudah hancur. Bahkan para Orde juga tidak tau hal ini padahal sebelumnya tempat itu pernah menjadi markas Orde.

Sekarang orang-orang yang dapat masuk ke dalam Mansion itu hanya orang yang memiliki akses yang dibuat oleh Snape dan Narcissa. Dan hanya Draco, Narcissa dan Snape yang bisa keluar masuk dari sana dan juga peri rumah tentunya karena mereka memiliki sihir yang berbeda dari penyihir.

Setelah kembali memastikan bahwa dirinya tidak di ikuti oleh siapapun, Draco mulai melangkahkan kakinya menuju tangga. Ia membuka sebuah pintu yang terlihat transparan dari luar, yang mana itu adalah pintu utama mansion itu.

Saat sudah sampai di dalam Pevensie Mansion, Draco menatap sekitarnya. Mansion milik keluarga Pevensie masih rapi walaupun setelah kejadian pembunuhan Briana Pevensie dan William Pevensie. Draco yakin Winter --peri rumah Pevensie-- yang merawat Mansion ini

"Winter!" Panggil Draco pelan.

Pop

Sosok peri rumah muncul di hadapan Draco. Winter adalah peri rumah yang bersih tidak seperti kebanyakan peri rumah lainnya. Keluarga Pevensie memberi peraturan pada Winter agar juga mau melayani teman teman terdekat para Pevensie. Ia juga peri rumah yang sangat sopan walaupun sebagian besar sikap Winter masih sama seperti peri rumah lainnya.

"Tuan muda Malfoy membawa Nona Celine kembali!" Ucap Winter dengan wajah berseri-seri.

"Ya,bagaimana barang-barang miliknya? Apakah sudah ada di kamarnya?" Tanya Draco dengan datar.

"Winter sudah membawakan barang-barang milik Nona Celine yang ada di kamar asrama milik Nona Celine ke kamar miliknya di Mansion. Tuan muda Malfoy langsung saja bawa Nona Celine ke kamar milik Nona Celine."

Draco mengangguk lalu peri rumah itu pergi dari hadapannya. Ia menatap wajah Celine sekilas. Gadis itu benar-benar kelelahan dan Draco tambah merasa bersalah padanya.

Draco mulai melangkahkan kakinya ke tangga dan berjalan menuju kamar milik Celine. Ia masih hafal kamar milik Celine, tentu saja jika belum berubah. Saat kecil keduanya selalu bermain di kamar milik Celine jika bertemu.

Winter benar benar sudah menyiapkan semuanya yang ada di kamar milik Celine. Winter berdiri di samping ranjang besar milik Celine masih menyiapkan ramuan untuk majikannya.

Love and DeathOn viuen les histories. Descobreix ara