[18] Hermione Know's Everything

300 56 10
                                    

Hermione, Ron dan Ginny kini duduk di sofa menghadap ke arah Harry yang duduk di sofa lain depan mereka dengan kepala yang menunduk. Harry sudah menceritakan semuanya dari ia yang mengikuti Draco sampai ia melemparkan mantra yang ia baca dari buku ramuan milik pangeran berdarah campuran.

Seluruh tubuh Harry terus bergetar bahkan suaranya juga saat ia menceritakan semuanya. Ia tak pernah melihat wajah Celine yang menyiratkan kekecewaan dan kemarahan seperti tadi. Dan sekarang ia tak bisa melihat wajah orang-orang di sini saat ini juga.

Ke empatnya mendongak ketika mendengar suara langkah yang mendekat ke arah mereka. Itu adalah Celine dengan mata sedikit sembabnya. Wajah gadis itu datar, dingin dan tajam. Ikatan rambutnya sedikit longgar dan anak rambutnya sedikit mencuat kemana mana. Jangan lupakan noda darah yang sudah mengering di jubah seragamnya dan di kulit putihnya.

Harry langsung berdiri dari sofa begitu juga dengan yang lainnya. Harry memberanikan dirinya untuk berbicara.

"B-bagaimana keadaan, Malfoy?" Suara Harry benar-benar bergetar karena takut akan terjadi sesuatu pada Draco dan takut karena Celine saat ini.

Celine diam tak menjawab pertanyaan Harry dan terus menatap Harry lekat-lekat. Lalu ia berjalan mendekati Harry dengan langkah perlahan. Dan tepat saat ia berdiri di depan Harry dengan berjarak dua langkah, sesuatu hal yang sangat mengejutkan bagi orang-orang disana.

Plak

Celine menampar pipi Harry secara tiba-tiba membuat tiga orang di sana tersentak akan perlakuan gadis itu yang mendadak seperti itu pada Harry. Bersyukur karena hanya ada mereka berlima di ruang rekreasi ini. Semarah apapun Celine, sekecewa apapun Celine pada Harry, gadis itu tak pernah melakukan hal kasar seperti itu pada laki-laki dengan bekas luka petir di dahinya itu.

Mata Celine mulai berair dan memerah lagi, dirinya marah, kesal dan kecewa secara bersamaan. Tangannya benar-benar terkepal kuat setelah menampar Harry. Jika ia dulu senang ketika Draco mendapat balasan perlakuan dari Harry dan lainnya karena sikap menyebalkan laki-laki itu tapi tidak untuk kali ini.

Sahabatnya itu sudah terlewat batas kali ini, ia bahkan hampir membunuh seseorang. Bayangkan saja jika Profesor Snape tidak segera memberinya mantra penangkal pada Draco.

"Bagaimana keadaan Malfoy?" Ucap Celine meniru Harry tapi dengan sedikit menajamkan nadanya membuat Harry tak berani menatap mata Celine ataupun wajahnya. "Apakah kau tak melihat tadi seluruh tubuhnya hampir ditutupi oleh darah?!"

"Aku tau kau membenci Draco atas semua perlakuannya pada kita selama ini. Tapi apakah kau berfikir ia bisa saja mati hanya karena kau Harry!" Nada berbicaranya semakin meninggi dan sedikit serak.

Hermione, Ron dan Ginny tidak berani melerai keduanya. Ini benar-benar diluar batas amarah Celine. Dan mereka tak ingin gadis itu semakin meledakkan amarahnya kepada Harry.

"Tatap aku Harry James Potter!" Teriak Celine membuat Harry mendongakkan kepalanya. Matanya mulai memerah dan berair juga karena ketakutan.

"A-aku tidak bermaksud menyakitinya. Ia duluan yang mengajakku berduel dan—"

Plak

Hermione, Ron dan Ginny kembali meringis setelah mendengar suara tamparan lain dari Celine. Gadis itu menampar pipi Harry di sisi lainnya yang sebelumnya belum ditampar dengan tamparan yang lebih keras.

"Oh ya! Sudah pasti kau tak bermaksud menyakitinya!" Sarkas Celine dengan dengan kemarahannya yang menggebu gebu. "Dan mantra apa itu tadi? Darimana kau belajar mantra seperti itu? Apa kau tahu jika mantra itu hampir membunuh seseorang?!"

"A-aku tak tau jika mantra itu membuatnya seperti itu dan aku—" Harry diam sejenak lalu, menatap ketiga orang yang berdiri menghadap dirinya dan Celine. Laki-laki berkacamata itu kembali menatap Celine yang wajahnya sudah memerah. "Aku tau mantra itu dari... buku ramuan milik pangeran berdarah campuran."

Love and Deathحيث تعيش القصص. اكتشف الآن