➖ Aku Menemukanmu

214 16 5
                                    


Mingi dapat merasakan sakit pada kakinya seperti dia berusaha melangkah pada pecahan kaca sebelum dia menghancurkan buah dan membasahi telapak kakinya dengan sari buah, atau mungkin Mingi sungguh melakukan apa yang dipikirkannya.

Hanya, mustahil untuk menghentikan langkahnya dan melihat apakah dia memiliki sari buah atau pecahan kaca pada telapak kakinya. Tidak mudah untuk menyembunyikan diri walau dia sedang berlari diantara suasana ramai orang di pelabuhan.

Bodoh. Mingi mendengar suara dirinya yang merutuki diri sendiri saat dia berpikir dia dapat menoleh.

"Kau melihat jalan?" Ini merupakan nada kasar yang didengarnya selama beberapa tahun terakhir, tapi Mingi masih tidak membiasakan diri

"Wooyoung, berdiri disana" Mingi mengetahui laki-laki yang berkata padanya lekas memindahkan posisi dengan patuh, menuruti si nada dingin

"Aku yakin dia berlari ke arah sini" Familiar dengan suara, Mingi merapatkan kakinya dan menggulung tubuh sejauh yang dapat dilakukannya

"Aku pikir," Tidak perlu mengangkat wajah untuk mengetahui Wooyoung sedang meraih sisi pakaian Mingi yang terlalu besar selagi dia berkata

"Kami tidak melihat siapapun yang berlari ke arah sini selain kalian" Nada dingin yang dia dengar kembali memasuki indera pendengar, kali ini menginterupsi Wooyoung

"Kau yakin?" Ini merupakan suara dari pemilik tempat sewa yang membiarkan Mingi untuk tinggal dengannya selama beberapa tahun

"Kami yakin" Nadanya memberi perasaan seperti Mingi harus pergi sebelum dia membuat si pemilik nada datar ini merasa terganggu

"Ba, baiklah" Mendengar nada bicara yang tidak stabil, Mingi meyakini laki-laki tua itu merasakan hal yang tidak berbeda darinya

"Maaf karena kami mengganggu" Seandainya ini adalah situasi lain, Mingi akan berusaha melihat wajah dari anak si laki-laki tua yang ikut mengejarnya.

Mungkin ini bukan salah mereka, ini merupakan salah Mingi karena dia melarikan diri saat mereka telah memberikan tempat tinggal dan makanan untuknya selama beberapa tahun terakhir.

"Kau memiliki masalah?" Suara ini seperti si pemilik nada dingin, namun saat ini dia menggunakan nada yang lebih hangat dari sebelumnya

"Apa kau berhutang pada lintah darat dan berusaha melarikan diri?" Laki-laki pertama masih menggunakan nada kasar pada Mingi

"Wooyoung," Bukan Mingi yang menerima tatapan tajam dari laki-laki kedua, tapi dia merasa dia perlu merapatkan bibir dan bersikap baik

"Seonghwa-Hyung," Laki-laki pertama yang memiliki nama Wooyoung, memiliki perasaan yang berbeda dari Mingi dan membalas si nada datar

"Kita akan mendengarkannya sebelum kita mengatakan hal yang lain" Seonghwa tidak memberikan ruang untuk mendebat dalam bicaranya

"Aku takut" Hanya ini yang dapat dikatakan oleh Mingi, masih memiliki takut seandainya dia ketahuan dan dia menghadapi orang asing

"Ini seperti kau melarikan diri karena Ayah dan Pamanmu berusaha membawamu pada Dokter?" Perkataan ini mendekati fakta, dengan ajaib

"Hei, anak kecil," Sebelum Mingi dapat membiarkan panik menguasai tubuhnya, dia merasakan tangan yang menyentuh bahunya

"kau dapat melanjutkan pelarianmu." Tangan yang menyentuh bahu dengan lembut, pun nada bicaranya tidak keras maupun kasar.

Mingi berusaha memberikan senyum sebelum dia memaksakan dirinya untuk melanjutkan lari, mencari tempat bersembunyi walau dia tidak mengetahui siapapun dan hanya mengharapkan ada kapal yang dapat membawa dirinya pergi dari kota ini.

SelcouthWhere stories live. Discover now