sampai rina turun tangan untuk menenangkannya, rina takut sahabatnya bisa kena serangan jantung akibat fansign ini wkwk canda.

"anggap ini hanya pertemuan biasa, minta tanda tangan, sedikit berbincang, lalu pulang"

segampang itu rina mengucapkannya, dan bukannya dita tenang, malah semakin takut
bukan takut sih tapi seperti demam panggung dan sedikit grogi.

mungkin kalian berpikir dita sedikit berlebihan, tapi memang dita orangnya seperti itu. sering merasakan demam panggung ketika ingin bertemu orang banyak ataupun seseorang apalagi ini ia akan ketemu dengan orang yang ia sukai, yang ia puja-puja setiap saat, yang ia haluin setiap malam, dan banyak lagi cinta yang tak bisa dita katakan.

hufttt untuk kesekian kalinya, entah keberapa kalinya dita menghembuskan nafasnya guna menenangkan diri dan paru-parunya yang seakan kehabisan oksigen.

inikah cinta atau hanya sekedar perasaan malu untuk bertemu idol tercinta? batin dita

seakan waktu mempermainkannya, akhirnya mereka telah sampai di gedung tempat diselenggarakannya fansign tersebut. dan wow lihatlah barisan mobil yang seakan mengantri, sangat macet untuk mencapai depan pintu masuk gedung.

"disini saja pak" kata rina memberikan arahan untuk menghentikan mobil.

agak jauh sih. tapi lebih baik mereka berjalan kaki dari pada menunggu di dalam mobil rasanya seperti ber abad-abad.

matahari sedang panas-panasnya, dan ratusan exol yang telah hadir sedang mengantri tertib untuk masuk kedalam gedung.

dita tidak tau gedung dan alamat apa yang sedang ia pijaki. yang dita tau hanya jantungnya seakan ingin meledak.

telinganya seakan tuli, dan hanya satu suara yang dapat ia dengar yaitu detak jantungnya sendiri.

sedari tadi dita meremas tangannya, melihat sana sini, antrian mulai memendek, dan sedikit lagi waktunya ia dan sahabatnya masuk.

dan akhirnya mereka pun mendapatkan kursi yang sangat strategis tepat di pertengahan kursi, tidak terlalu bawah dan tidak terlalu atas. Sangat cukup untuk melihat langsung kursi dan meja di panggung yang telah tersedia untuk 8 lelakinya.

"rin"

"hah?"

"gue kok takut yah"

"takut kenapa?"

"ya takut aja, nanti bisa nggak ajak oppa berbicara atau tidak"

"kan lo udah lancar ngomong korea-nya, seperti yang udah kita lakuin di rumah tadi malam. tinggal lo ucapin aja"

"gue takut ini dapat mempermalukan diri di depan mereka, apalagi di depan d.o". kata terakhir dita sedikit membisik agar tidak ada seseorang lain yang mendengarnya.

"gapapa, bawa santai aja" balas rina untuk menenangkan sahabatnya itu.

rina cukup tau apa yang sedang dita rasakan, sebenarnya dia juga sedikit grogi tapi ia kesampingkan rasa itu agar ia tidak mempermalukan diri di depan idolnya.

apa kalian tau? bias rina di Exo?
rina suka sama sehun tapi dia lebih suka xiumin oppa hehe.

awalnya bias rina sehun tapi setiap saat oleng ke kakak tertua Exo, dan akhirnya biasnya terganti juga hingga saat ini. peletnya xiumin sangat manjur bro hehe.

can i? Where stories live. Discover now