"Bukankah alien itu hebat? Ia bahkan bisa bernafas di dunia kita, tapi kita tidak bisa bernafas di dunia mereka" gumam Renjun dengan mata masih terfokus membaca.
Jaemin mendecakkan lidahnya kesal. Kalau sudah begini pasti ujung-ujungnya dia akan berdebat tentang makhluk aneh itu lagi dengan Renjun. Jaemin sudah muak, ia rindu dengan Renjun yang dulu dan ia tidak mengenal Renjun yang sekarang.
"Renjun-" Jaemin menggantungkan kalimatnya dan menatap Renjun dalam. "-gw rindu sama lu sumpah, jangan kek gini, jangan buat gw bingung, plis.. balik ke sifat lu yang awal, sifat lu yang keren, yang buat gw suka sama lu, bukan kek gini.."
Renjun membuang bukunya sembarang arah, menepis tangan Jaemin yang berada di pundaknya dan menatap Jaemin tajam. "Gw begini karena lu, gw berubah kek gini biar lu nggak suka sama gw, gw tau lu nggak suka cowo culun, pendiem, kurang ngurus dirinya dan menyukai hal-hal aneh. Gw berubah kek gini karena gw berusaha supaya kita nggak terlibat dalam cinta yang salah, cinta yang ngebuat diri kita malah sengsara dan gw nggak mau itu terjadi" Renjun menghembuskan nafasnya berat, ia mengulurkan tangannya ingin memegang pundak Jaemin tapi tak jadi. Ia berhenti lalu menariknya kembali dan air matanya mulai mengalir.
"Jujur, walaupun gw udah punya pacar tapi gw nggak mencintainya sama sekali, gw cuman jadiin dia sebagai pelampiasan, gw mencoba untuk melupakan lu dengan pacaran dengan dia tapi apa yang gw dapat? Hati gw cuman tertuju sama lu karena kita itu sering ketemu, satu atap, satu orang tua dan bahkan satu darah! Gw bingung gimana caranya ngelepasin perasaan ini tapi gw nggak bisa, jadi tolong, tolong banget.. jangan nyuruh gw untuk berubah jadi Renjun yang dulu, gw ingin menjadi Renjun yang sifatnya sangat berantakan agar lu jijik dan bisa ngelupain gw" Renjun menyeka air matanya kasar lalu beranjak turun dari kasur dan pergi ke kamar mandi.
Jaemin sendiri masih di kasur, merenungi setiap kata yang keluar dari mulut Renjun. Memang benar apa yang di katakan Renjun, dia punya pacar tapi bahkan dia tidak mencintainya sama sekali. Terlihat dari sorot mata Renjun yang selalu suram saat bersama pacarnya, beda dengan sorot mata Renjun saat bersamanya.
Sudah berbagai cara Jaemin untuk melupakan cintanya ke Renjun tapi tak bisa. Ia pernah seharian mencoba membenci Renjun tapi itu tak membuahkan hasil apa-apa. Papanya selama ini hanya tahu bahwa anak-anaknya saling menyayangi bukan mencintai, padahal nyatanya kedua anaknya ini terlibat dalam cinta antar darah, dimana itu masih di larang keras oleh masyarakat sana.
"Jun gw keluar ya" pamit Jaemin saat di rasa ia sudah tak ada urusan lagi di kamar sang kembaran.
Tak ada tanda-tanda Renjun akan menjawab, Jaemin bangkit dari kasur dan pergi keluar, ia juga tak lupa menutup pintu.
『•• J N R ••』
"Felix! Gw mau ke Korea dan lu harus ikut!" Seru Haechan saat sudah berada di kantin lalu memeluk Felix.
Felix menyodorkan soda ke Haechan dan meminum sodanya. "Nggak usah bercanda gw lagi nggak mood" jawabnya lalu menatap ke arah luar kantin yang langsung menampakkan lapangan basket.
"Serius Lix! Kan lu yang bilang kalo lu mau ke Korea bareng gw dan ini saatnya!" Haechan masih dengan wajah gembiranya meyakinkan Felix.
Felix menatap Haechan tak percaya lalu bibirnya tersenyum lebar. "Serius lu? Aahh.. akhirnya gw bisa ke Korea, bareng lu lagi!" Teriak Felix sembari memeluk Haechan. "Eh tapi, kenapa tiba-tiba lu mau ke Korea? Ada urusan apa?" Lanjut Felix.
Haechan tersenyum tipis. "Cuman mau hadir di acara reuni, gw juga kangen sama temen-temen di sana, ya walaupun gw nggak tau Jeno, Jaemin sama Renjun bakalan dateng atau nggak" Haechan menundukkan kepalanya, mengingat kejadian masa lalu yang membuat ia kehilangan tiga sahabatnya sekaligus.
YOU ARE READING
J N R | Norenmin ✓
Fanfiction❝ Lu kenapa sih?! Bisu?! ❞ Started : 14-02-2021 ✄┈┈┈┈┈┈┈┈ Ending : 07-03-2021
「 열다섯 」
Start from the beginning
