Pahlawan terpanggil. 1

Mulai dari awal
                                    

" selesai." gumamnya.

Hari itu mereka hanya mengali ruang bawah tanah. Siangnya makan siang steak ham. Lanjut mengali ruang bawah tanah. Pekerjaan mengali selesai dengan cepat karena di kerjakan bertiga. Sorenya Yunna menunjukkan kolam pemandian air panas. Mereka bertiga berendam setelah bekerja keras dan penuh tanah.

Malamnya Yunna membuat mie ramen dari bahan mie instan . Mereka minum lalu tertidur.

Esoknya Yunna bangun lebih awal dan membuat sarapan. Serta makan siang dan malam. Karena hari ini dia akan pergi ke kota dan meninggalkan Eryner sendirian di rumah , Dia menyiapkan segalannya Sebelum pergi.

" aku akan pergi. Apa kau memerlukan sesuatu?" tanya Yunna pada Eryner.

" em.. Iya!, " melepas kalung liontin berlambang. " berikan ini pada ketua Gulid petualang dia adalah pamanku dan dia akan tahu bahwa aku masih hidup. Mungkin saat ini berita kematianku telah menyebar."

" aku mengerti. Aku akan menyampaikannya, aku pergi, ayo Husky".

Husky merubah ukurannya sebesar kuda, Yunna pun menaikinya dan pergi. Eryner hanya bisa membeku sejenak.

" bukan serigala white king. Itu serigala legenda Fenrir.." gumamnya. " Yunna siapa kau sebenarnya? "

*

3 hari sebelumnya, orang Tua yang ditolong Yunna tersadar. Dia binggung menatap dirinya yang masih hidup, melihat sekeliling dia dipindahkan ditempat lain. Orang Tua itu memeriksa tubuhnya yang tidak memiliki luka sedikitpun semua sembuh, dia akhirnya mengingat bahwa ada anak muda yang menyelamatkannya.

Bangun, dia mulai memikirkan Tuan mudanya. Dan berlari kedalam hutan mencari jejak, Saat menemukannya dia terlambat, dia terduduk melihat genangan darah kering di tanah .

" Yang muliaa" ucapnya . Dia terguncang namun masih berpikir jernih, Tubuh Tuan mudanya tidak ada disana. Dia memeriksa jejak melalui sihir, Dia mengunakan batu sihir untuk merekam jejak, Namun rekam jejak tidak berguna, Seseorang dengan sengaja menghapus kejadian yang terjadi sebelumnya, musuhnya seolah menyadari dia akan mengunakan batu sihir.

Dengan putus asa dan kecewa, marah pada diri sendiri yang gagal melindungi Tuan mudanya. Dia juga harus melaporkan penyerangan itu pada Tuannya, Dan dia siap menerima kematiannya.

Sehari berjalan dia tiba di kota esok harinya, melalui jalur tersembunyi yang hanya diketahui oleh beberapa orang, Dia tiba di istana dan pergi ke ruangan Tuannya, Yang mulia Raja.

Raja terkejut melihat orang kepercayaannya, berlutut dilantai dengan menundukan kepala, Dia jelas mempercayakan putranya padanya.

" Yang mulia , hamba akan menerima hukumannya setelah hamba menyampaikan kabar buruk ini." tekatnya. " dalam perjalanan kami membawa Pangeran , ditengah perjalanan kapten yang memimpin dan anak buahnya mengkhianati kami membunuh semua pengawal, menyamarkannya sebagai serangan monster, pangeran berhasil lari setelah hamba menghambat mereka. Hamba sekarat, mereka mengejar Pangeran kedalam Hutan.
Seorang anak muda menolong hamba yang sekarat. Hamba pingsan, hamba tidak yakin berapa lama waktu berlalu ketika hamba sadar. Hamba mencari jejak pangeran dan hamba terlambat, hamba hanya menemukan genangan darah kering, Tubuh pangeran hilang. Hamba siap menerima hukumannya. " lapornya.

Raja hanya bisa tertegun mendengar laporan itu.

" jangan katakan bahwa Eryner!!?." getirnya. Meski begitu Dia masih berpikir jernih, dia tahu kemungkinan terburuk , namun Dia tidak menduga akan ada pengkhianat dan benalu di istananya , " Kau pergi, sembunyikan dirimu, kapten adalah orang kepercayaanku jika dia mengkhianatiku, kematian bukan jalan untuknya lari , pengkhianat." dinginnya.

{Original Story }  Isekai to YunnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang