2. Menyebalkan

1.4K 212 43
                                    

Merasakan tubuhnya seperti tengah di gendong seseorang, perlahan Nara terbangun dan memerjapkan matanya pelan. Satu kata yang terlintas di otaknya ketika matanya menangkap pemandangan yang sangat indah.

"Tampan" gumamnya dengan mata yang menatap kagum.

Bruk

"Awww" ringis Nara ketika tiba tiba badannya yang mungil dilempar begitu saja ke ranjang.

"Udah bangun? sindir Alvian

"Om-om kenapa disini?" Tanya gugup Nara yang masih belum ingat dan sadar apa yang sedang terjadi.

"Ini rumah om, wajar dong kalo om disini"

"Tapi kan tadi Ara di-"

"Di Club lagi minum minum?" Nara terkejut bukan main, otak nya masih mengingat apa yang sudah terjadi sampai ia berakhir dirumah ini.

Dan akhirnya ia ingat bahwa di Club sempat bertemu dengan Om nya dan tiba tiba semua menjadi gelap, but bukankah ia tak sendiri datang ke Club?

Naina?

"Terus temen Ara kemana om?" Tanya Nara panik

"Sudah om antar ke rumah nya"

"Huft, kirain masih ditempat laknat itu"

"Jadi?" Tanya Alvian menggantung

"Jadi apa?"

"Jadi buat apa kamu main ke tempat seperti itu?" Tanya Alvian penuh penekanan dengan tatapan tajam mengintimidasi Nara

"O-om jangan salah paham dulu, Ara jelasin ya"

"Oke" sautnya singkat masih dengan posisi berdiri menjulang dihadapan Nara yang tengah duduk di ranjang.

"Tapi om duduk dulu kek, ini Ara mau ngejelasin jadi gugup tau" protes Nara mencebikkan bibirnya, Alvian lantas menuruti ucapan Nara dan ikut duduk di ranjang.

"Berasa lagi di interogasi sama polisi" gumamnya

"Bisa di lanjut? Atau kamu sedang mencari cari alasan buat boongin om?"

"Iya iya, curigaan mulu sama calon istri"

"Jangan ngomong ngelantur kamu"

"Ye yang ngomong ngelantur siapa, Ara ngomong fakta ya"

"Terserah kamu, cepet jelasin kenapa kamu bisa di tempat itu?"

"Iya om iya, jadi ceritanya Ara penasaran sama yang namanya Club. Katanya temen temen Ara Club itu tempat gaul jadi ya sekali kali Ara mau kesana."

"Eh pas nyampe sana ternyata tempatnya ga kayak yang Ara bayangin, disana banyak orang maksiat. Masa nih ya om, disana ada cowok cewek tindih tindihan di depan banyak orang. Iyuh Ara jijik banget liatnya, apa mbak nya ga malu ya hampir telanjang "

" Oke jadi setelah kamu tau kalau itu tempat ga bener ngapain kamu masih stay dan malah minum?"

"Mmm, ya kan Ara haus terus yaudah Ara pesen minum. Awalnya Ara pesen wedang jahe tapi disitu ga jual wedang jahe, jadi ya Ara minum apa yang ada aja disana. Eh malah abis itu kepala Ara nyut nyutan"

Boleh kan Alvian menggantung Ara sekarang juga? Kenapa mencari wedang jahe di Club?

"Yang kamu minum tadi minuman beralkohol dan kamu tau apa efek dari minuman itu?" jelas Alvian yang masih menatap Nara dengan tatapan intimidasi nya.

"Tau om" saut Nara dengan nada pelan, dia menyesal dan menundukkan kepalanya

"Ara tadi pasti mabuk"  gumam nya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Om Pian I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang