⠀ִֶָ𖠵៸៸𐚱 𝙈𝙖𝙧𝙖𝙪𝙙𝙚𝙧𝙨 𝙈𝙖𝙥

1.7K 244 120
                                    


😘☝🏻

Belle menatap sekelilingnya dengan waspada, setelah memastikan Lily sudah tertidur dengan nyenyak, Belle langsung bergegas keluar dari kamar. Dan beruntungnya lagi, ruang rekreasi gryffindor sepi.

Malam ini Belle tidak bisa tidur dengan nyenyak, mimpi buruk selalu menghantuinya setiap malam dan membuat gadis berparas manis itu enggan untuk menutup mata.

Belle melewati lukisan Nyonya Gemuk dengan tenang meskipun ia mendapat gerutuan dari si yang punya lukisan karena mengganggu waktu tidurnya.

Gadis itu memutuskan untuk pergi ke menara astronomi, setidaknya di sana ia dapat melihat bintang dan membuat pikirannya sedikit tenang.

Belle menatap sekelilingnya dengan waspada, takut kalau Mr. Filch akan menemukannya berkeliaran di malam hari. Setelah memastikan keadaan aman terkendali, Belle langsung bergegas menaiki tangga menuju menara astronomi.

Senyuman lebar menghiasi wajahnya saat merasakan semilir angin yang berhembus menerpa wajahnya. Belle berdiri di dekat pagar pembatas, kepalanya mendongak ke atas untuk melihat pemandangan langit malam.

Pemandangan langit dari menara astronomi selalu membuatnya tenang.

Sementara itu di dalam kamar asrama laki-laki, Sirius bergerak ke kanan dan ke kiri untuk mendapatkan posisi yang nyaman untuk tidurnya.

Sirius mengacak rambutnya frustasi saat tidak mendapatkan posisi yang pas untuk menidurkan diri, matanya tak sengaja menatap peta perampok yang ada di di atas meja nakas.

Sirius mengambil peta itu dengan tenang, setelah mengucap mantra, peta yang semula kosong kini sudah dihiasi dengan jejak-jejak telapak kaki di sana.

Dari sini, ia dapat mengamati Profesor Dumbledore yang sedang berjalan mondar mandir di ruangannya, Sirius sangat penasaran kenapa Profesor berambut uban itu selalu mengelilingi kantornya setiap malam.

Ia masih mengamati peta itu dalam diam, namun seringaian tercetak saat melihat Belle yang berada di menara astronomi.

"Sepertinya aku tau kenapa aku tidak bisa tidur, aku dan Belle memang jodoh yang sangat sempurna."

Sirius turun dari ranjangnya dengan semangat, ia mengambil jubah ghaib milik James dengan diam-diam.

"Prongs, aku pinjam jubahmu ya." Bisik Sirius dengan pelan. Ia kemudian berdehem dengan pelan, lalu menjawab pertanyaannya sendiri seolah dia adalah James.

"Ambil saja Sirius, kau kan tampan. Kau bisa menggunakan jubahku semaumu."

Sirius terkikik geli menyadari kekonyolannya, ia kemudian segera menyelimuti tubuhnya dengan jubah milik James.

Setelah keluar dari asrama, Sirius segera berjalan menuju menara astronomi. Semoga Belle masih berada di sana.

Sesuai dugaannya, Belle masih berdiri di sana menggunakan piyama miliknya. Memangnya tidak dingin?? Oh atau itu adalah sebuah kode kalau Belle sedang membutuhkannya untuk menghangatkan tubuh gadis itu?? Sirius sih mau-mau saja.

"Hai cantik." Sirius menyembulkan kepalanya untuk menyapa Belle.

"DASAR SETAN!! MENJAUH DARIKU!!" Belle berteriak dengan nyaring saat melihat kepala seseorang yang tiba-tiba berada di sampingnya. Ingat, hanya kepala.

Sirius tertawa dengan keras saat melihat Belle yang menutup wajahnya karena ketakutan, ia kemudian melepas jubah milik James yang menyelimuti tubuhnya dan membuat seluruh tubuhnya kini terlihat.

"Astaga Belle, ini aku. Siriusmu yang tampan." Ucap Sirius dengan percaya dirinya.

"SIRIUS!! Aku akan mengutukmu menjadi hantu jika kau terus-terusan seperti itu." Belle menatap Sirius dengan galak, sementara itu yang di tatap malah asik cekikikan sekarang.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 06, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Limerence [Sirius Black]Where stories live. Discover now