ColdBoy vs BadBoy [TERBIT]

[45]

"Loh? Astaga Al! Kamu kenapa?" bunda yang sibuk ngobrol sama tukang kebun rumah kaget banget pas anaknya dianter pulang sama rekan kerja cowok itu. Apalagi dengan keadaan tuh cowok yang udah pucat.

Perasaan tadi pagi anaknya ini baik-baik aja kok, kenapa jadi pucat lemas gini dianya.

"Dokter Farel makasih banyak udah antar Al," kata bunda ngegapai badan Dean yang setengah sadar gak sadar.

Farel ngangguk sopan. "Tante tadi Aldean gak tau kenapa tiba-tiba drop gitu sampe sempat dibawa ke IGD juga."

"Iya ini kenapa gini coba dianya ya? Padahal tadi pagi baik-baik aja. Astaga Al," kata bunda ngusap keringat yang ada di dahi anaknya.

"Tante bisa bawa Aldeannya sendiri?"

"Bisa kok. Kata Aldean kamu ada jadwal operasi hari ini, mending kamu balik cepat aja Dokter takutnya nanti dimarah."

"Iya tante. Aku duluan."

"Makasih banyak ya Dokter Farel."

"Sama-sama tante."

Bunda langsung manggil bibi buat bantu bawa Dean yang beneran lemas parah, sebenarnya Dean dari tadi udah gumam-gumam gak jelas tapi keringat di dahi dia netes terus dan badannya Aldean juga makin panas jadi bunda nyuruh Al buat gak bicara banyak.

Siap ngeletakin tubuhnya si Al bunda langsung ambil air buat ngekompres kepala Aldean, tapi sebelum itu bunda udah elapin keringat yang terus netes di dahi anaknya.

"Al, kamu kenapa lagi sih? Bunda udah bilang kalo bunda gak terlalu berharap kamu harus perfect dalam semua kegiatanmu," omel bunda kecil dengan raut khawatir dia.

Aldean jalan ke arah dapur yang udah ada bunda sama dua sepupu cewek dia. Ini udah hari kedua Aldean ngedrop dan stay di rumah terus, dia juga ambil izin dari kerjaannya.

"Duduk sini Al, kamu belom makan dari tadi."

Siap cowok itu duduk, Dean langsung suruh bunda duduk juga. "Aku mau ngomong sesuatu."

Via sama Kayla saling lihat-lihatan terus bangkit dari tempat duduk sambil ngebawa makanan mereka. "Mau kemana kalian?" tanya Dean natap dua cewek itu.

"Lah lo kan mau bicara sama bunda."

"Lo berdua juga duduk aja sini. Nyangkut lo juga."

Dua cewek itu kembali duduk diikuti dengan bunda yang juga duduk di samping Aldean. Semua natap Aldean bingung dengan dahi berkerut.

"Ada apa Al?"

"Aku ketemu Arsen di rumah sakit," kata cowok itu.

Bunda sama dua sepupu dia kesentak kaget sama perkataan tiba-tiba cowok ini yang sama sekali gak mereka pikirin sebelumnya.

"Jadi?"

"Iya, yang aku lihat itu beneran dia Bunda."

Bunda megang bahu anaknya itu. "Alasan kamu drop?"