Prolog

10.4K 876 56
                                    

Seorang gadis kecil berusia enam tahun berlari menuju kakaknya yang sedang berlatih pedang dengan sahabatnya.

"Nii chan, menyukai seseorang itu seperti apa?"

Sang kakak yang mendengar pertanyaan adiknya itu terkejut dan menghentikan latihannya. Ia menaruh pedangnya lalu menghampiri satu satunya adik kesayangannya.

"Kenapa kau bertanya seperti itu?" Tanya Giyuu tersenyum dan mengusap pelan rambut adiknya.

"Tadi saat aku jalan jalan ke desa bersama Urokodaki sensei, aku berlari terus terjatuh hingga lututku terluka. Lalu ada anak laki laki yang membantuku dan mengobati lukaku. Setelah itu dia bilang kalau dia menyukaiku, aku belum sempat menanyakan nama nya dan berterimakasih ia langsung pergi. Padahal aku sudah memberitahu namaku. Dia juga bilang untuk menyimpan pita ini, dan kita akan bertemu lagi dalam waktu dekat." Ucap gadis itu panjang lebar.  Giyuu beralih melihat lutut adiknya itu yang sudah diobati dan dibalut oleh pita berwarna merah sedikit muda.

"Seperti apa ciri ciri lelaki itu?"

"Dia lebih tinggi dariku, rambutnya berwarna putih, warna matanya seperti bunga flamboyan."

"Lalu kau juga menyukainya?"

Gadis itu mengangguk antusias matanya berbinar binar. "Dia tampan dan baik!!" Dia terdiam sejenak "Andai aku bisa bersama dengannya lebih lama lagi." Lirihnya sambil menunduk

Giyuu menghela nafas, ia tak habis fikir dengan adiknya ini. Bagaimana bisa ia sudah mencintai seseorang diusia enam tahun, itu terlalu dini. Tapi disisi lain Giyuu juga senang melihat adiknya tersenyum bahagia walau sebentar. Karena semenjak orang tua mereka dimakan oleh iblis, adiknya itu seperti kehilangan semangat hidupnya. Ia juga jarang tersenyum mungkin bisa dibilang hampir tidak pernah.

Giyuu berharap adik kesayangan nya bisa bertemu dengan orang yang bisa membuat nya bahagia.

.
.
.

   

                                 To be continue...

Segitu dulu prolog nya^^

[✔]My Wave || Uzui Tengen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang