"Mana saya tau tanya aja sama yang nulis, kali aja kehabisan ide trus seenaknya masukin gue ke cerita ini." ujar Naya kesal.

"Heh Naya ku betot ya kamu, cepat bilang apa yang mau lu sampe-in."

"Pepet teross sampe dapet pas udah begini jangan bersedih tapi terus deketin dia jangan buat dia naruh hati ke yang lain, semoga berhasil." ujar Naya yang sebenarnya senior dalam masalah percintaan namun junior dalam akademi.

Dimensi ini sangatlah berbeda dengan dunia asli tiba-tiba saja Yeonji kembali ke tempat semulanya.

Dia langsung bangkit dari duduknya lalu mengejar Yoshi yang sepertinya menuju klinik sekolah untuk mengantar Leuna.

Yeonji tak perduli ketika ia menabrak banyak orang disekelilingnya sebenarnya perduli karena setiap ia menabrak ia akan meminta maaf dengan cara berteriak.

Rupanya ia ingin berakting lagi, dirinya juga ingin diperhatikan oleh Yoshi. dia ingin berakting pingsan didepan Yoshi.

Yeonji membanting pintu klinik sekolah setelahnya menarik korden yang di yakini Yoshi dan Leuna, tetapi ternyata salah itu Jaden dan Leuna.

"Bubu kemana?!" tanya Yeonji yang membuat mereka berdua mengerutkan keningnya.

"Bubu siapa Kak?" tanya Jaden yang kebingungan.

"Yoshi lah, kesayangan gue"

"Lah ga tau, katanya kesayangan ya seharusnya tau sendiri"

Yeonji langsung keluar dari klinik sekolah lalu kembali ke kelasnya, sesampainya ia di kelas ternyata yoshi disana dan sekarang hanya mereka berdua.

Tak ada suara bising digedung sekolah itu hanya ada suara gesekan pensil karena yoshi menggambar, tanpa ragu Yeonji mendekatinya.

"Misi mu sudah selesai." ucap sesuatu seperti suara manusia ah bukan seperti suara robot yang langsung membuat Yeonji mengetukkan kakinya dua kali.

Dia terkejut sampai menutup mulutnya ketika persen-an mencapai nilai maksimal.

Sungguh dia menyukai Yoshi?
benar dia menyukainya sekarang.

Setengah menit Yeonji terkejut dan berdiam diri pada satu tempat dia heran karena biasanya sehabis misi selesai seperti ini maka akan kembali ke dunia aslinya namun ia masih terjebak pada dimensi ini, mengapa?.

Jawabannya ada misi baru yang ia harus jalankan, muncul tulisan bahwa ia harus membuat Yoshi mengakui cintanya padanya.

Dia tersenyum miring itu hal yang tak cukup sulit.

"Yoshi" panggil Yeonji yang langsung membuat Yoshi melihatnya.

"hemm kenapa?" tanya Yoshi.

Yeonji melihat ke sekeliling semua berubah seperti semula teman-temannya serta suara bising telah kembali.

Yeonji mendekati Yoshi.

"Suka aku ga?!" tanya Yeonji sedikit memaksa.

"Nggak tuh." ketus Yoshi.

"Jujur ya?!"

"Iya jujur aku ga suka kamu..."

"Bubu beneran?!" tanya Yeonji memelas.

"Iya beneran aku ga suka kamu..."

"Ohh yaudah aku terima aja kali ya tawaran Jaden."

"Tolak aja"

"Kenapa?"

"Aku suka juga aku cinta kamu, aku ga suka kamu...terus-terusan ngejar aku tanpa kepastian kasian juga kamu yang disana ga bisa bangun-bangun, biar gampang aku terima aja."

"Heh lu Yoshi yang sama bukan sih?"

"Yoshi yang ada di dunia nyata belum tau tu kamu suka sama dia, kalo udah balik jangan lupa ngomong kamu cinta sama dia dulu. Semoga beruntung."

"Jual mahal dulu lah ya, gue balas dendam lu kan pake gengsian segala sama gue pake perlakuin gue kasar juga."

"terserah lu aja sih. Tiga detik lagi lu bakal kembali." ujar Yoshi.

[ cameo :: naya-dari cerita sebelah yang gue ketik. ]

FLAVOR

gue meringis ngilu ketika melihat postingan para bocil yang typo ngetik guys jadi gays, avv meresahkan pokoknya ('༎ຶٹ༎ຶ').

𓄹 :: pesan untuk para pembaca :
𔓘:: jangan lupa vote !
makasii 💙

 𝐟𝐥𝐚𝐯𝐨𝐫 𐀔 yoshinori. ✓Where stories live. Discover now