CANDY [meanie S2]

🍭. Interview

Disini lah Wonwoo sekarang. Berdiri didepan sebuah perusahaan besar. Seokmin bilang jika dia akan mengantar Wonwoo menuju ruang interview jadi dari 10 menit yang lalu Wonwoo berdiri di depan seperti kucing yang menunggu pemiliknya.

"Won! "

Pendengaran menajam saat mendengar seseorang memanggilnya dari dalam pintu kaca. Jika kalian lupa Wonwoo seorang hybrid kucing jadi pendengaran nya sangat tajam.

Wonwoo berjalan masuk dan melihat Seokmin yang terengah-engah.

"Kau berlari? "

Seokmin mengangguk. "Ya begitulah, ayo kuantar! "

Dan seperti sebelumnya Wonwoo menurut mengikuti langkah Seokmin.

Setelah perjalanan yang lumayan memakan waktu akhirnya mereka sampai didepan pintu hitam yang sangat besar.

"Siapa yang menginterview ku sekarang? "

"Ku dengar sih assistant sebelumnya karna pak bos sedang ada diluar kota"

Wonwoo mengangguk. "Kemana pelamar lain? "

"Mereka sudah gagal kemarin dan hanya kau tersisa "

"APA?! "

"baiklah, semangat kitten" Seokmin mendorong tubuh Wonwoo ke dalam ruangan itu.

Dia bersumpah akan mencakar wajah Seokmin jika dia ditolak kerja hari ini.

Wonwoo sudah masuk kedalam ruangan yang sangat besar bahkan lebih besar dari kamarnya.

"Ekhem! " Wonwoo tersentak lalu menoleh dan melihat seorang wanita sedang menatap nya tajam.

Wonwoo berjalan mendekat. Wanita itu terus menatapnya tajam dan itu membuat Wonwoo takut. Insting kucingnya merasa terancam.

"Siapa namamu? "

"J-jeon Wonwoo "

Wanita itu menunduk, sepertinya sedang membaca sesuatu dan Wonwoo tak tau apa itu.

"Kau pelamar terakhir ya? " Wonwoo mengangguk cepat. "Baiklah silahkan duduk" ujar Wanita itu sambil menunjuk kursi didepannya. Seperti sebelum-sebelumnya Wonwoo hanya menurut dan interview dimulai.

Wonwoo menjawab dengan seadanya. Seperti kapan terakhir kali dia bekerja dan jawabannya tak pernah. Wonwoo tak pernah bekerja. Membosankan memang.

Interview berlangsung sekitar 1 jam lebih dan setelah itu Wonwoo baru bisa bernafas lega. Wonwoo tak peduli kalaupun dia tak dia terima yang penting dia sudah melamar pekerjaan.

"Sudah selesai? " tiba-tiba saja seseorang mengejutkan Wonwoo.

"Miaw!" Dan tanpa sadar Wonwoo mengeong dengan keras, untung saja tak ada siapapun disana kecuali Lee Seokmin. Wonwoo menggeram kesal. "Jangan mengejutkan ku Lee Seokmin"

"Hey hey tenang lah" Seokmin mengelus kepala Wonwoo. Dia tak mau telinga Wonwoo tiba-tiba muncul karna itu artinya tanda bahaya, bisa-bisa wajahnya habis dicakar oleh saudara kucingnya ini.

Elusan di kepalanya membuat Wonwoo nyaman dan memejamkan matanya.

Seokmin tersenyum. Dia seperti mempunyai seekor kucing yang lucu. Tapi dengan versi manusia nya.

"Bagaimana kalau aku traktir susu stroberi? "

Wonwoo menoleh dan langsung mengangguk dengan semangat.

"Aku ingin susu 5!"

"Hah?.. b-baiklah" sepertinya dia salah memilih menu nya.

TBC

Entah kenapa gw suka bikin chapter pendek-pendek wkwkwk:v

VOMMENT! 😉