10~rumah

96 6 2
                                    

ASSALAAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI
WABARAKATUH
SEMUANYA
.
.
.
.
.
MASIH NUNGGUIN
GAK NIH?
.
.
KANGEN GAK
SAMA AUTHOR GAJE?
.......
OK SELAMAT MEMBACA
🥰🤗
______________________________________
----------------------------&&--------------------------

Author POV

Kedua orang yang tengah menikmati hangatnya sinar mentari pagi di balkon hotel,ya mereka sepakat untuk berdiam diri saja di dalam hotel.

"Om,besok kita pulang kan?Caca bosen disini,gak seru lagi."tanya Caca pada Will,

"Ya,jika kamu ingin pulang besok kita akan pulang"

"Eh tapi,kita pulang ke rumah mami-papi atau rumah mamah-papah(a.k.a mertua)?"
Bingung Caca,
Ia menatap Will dengan pandangan bertanya-tanya.

"Kita akan pulang ke rumah saya"usap Will pada rambut Caca

"Emang om punya rumah sendiri???"

Pertanyaan macam apa itu, seorang CEO perusahaan besar di tanya punya rumah sendiri atau tidak?
Caca memang luar biasa.........

Will terkekeh pelan,sambil mengusap pipi tembem Caca dengan lembut.

"Tentu,akan saya perlihatkan rumah yang akan kita tempati besok."

"Janji ya om"binar Caca semangat

"Hemm"dehem Will dengan masih mengusap wajah Caca dengan tangannya.
.
.
.

Esoknya apa yang Will janjikan memang ia tepati.
Buktinya saat ini mereka sudah cek out dari hotel yang mereka huni selama 2 hari.

Biasanya pasangan baru akan langsung membuat jadwal honey moon atau apalah,tapi karena keduanya benar-benar sibuk jadi ya gitu dah.

Caca sibuk sekolah karena mereka menikah bukan di libur sekolah Caca,dan Will tentu saja mengurus perusahaannya.
Walaupun jika di suruh memilih antara perusahaan atau Caca ,dengan yakin Will pasti akan memilih seseorang yang telah berhasil meruntuhkan dinding pembatas dalam dirinya,yang tak lain adalah Caca.
Ya gadisnya yang sudah secara sah menjadi miliknya,meski belum seutuhnya.(author gak paham, author masih polos:v)

...........

Di dalam perjalanan Caca Tah berhenti untuk mengoceh,hampir semua ia bicarakan.
Bahkan Will tak menyangka jika 2 bersamanya Caca sudah bisa secerewet ini.

"......... Terus ya om,si Galang masa mau nembak pacar nya pake bunga di kamar Caca,gak modal banget itu bocah, udahlah sok tua lagi."lanjut Caca bercerita aib sang sepupu,sungguh mulia sekali kamu ale-ale.

Will yang mendengar kan Caca bercerita hanya berdehem,ia sebenarnya cukup terhibur akan kebisingan yang dilakukan Caca, menceritakan hal-hal kecil seperti itu.
Mungkin Caca sudah menganggap nya orang terdekat,karena kata maminya a.k.a mertuanya,Caca akan mudah bercerita apapun ketika ia sudah merasa nyaman dengan orang itu yang sudah ia anggap orang terdekat.
Bahkan Caca termasuk orang yang sangat sulit untuk mudah bergaul dengan orang lain.
Teman yang Caca miliki ya hanya si Galang, karena mereka di satu yayasan yang sama ,Caca di SMA dan si Galang di SMP nya,dan masih di lingkungan yang sama.

My BruTaL gIrL[ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang