Love urself!

14 0 0
                                    

Aku pernah berharap pada hal yang sebenarnya aku tau itu percuma.
Berharap pada manusia?
Padahal aku punya Allah, yang menciptakan aku sedemikian rupa walau sifatku tak sempurna. Tak sebaik yg difikiran orang2..

Terlalu lelah untuk mengikuti ekspetasi orang..
Aku putuskan kembali untuk menjadi diriku seperti dahulu, mencintai diriku sebagaimana yg aku miliki.
Tak mengapa jika memang mereka menertawaiku dengan kekurangan yg aku punya, aku sudah terbiasa, aku kuat, walau kadang berharap ada seseorang yang menyempatkan diri duduk bareng dan memberikan punggung untuk menopang ragaku yg sebenarnya tak sekuat yg orang2 fikirkan.

Rasa insecure yang mendarah daging, padahal dulu sekali aku tak begini. Selalu percaya diri pada hal apapun, selalu yakin pada diri sendiri, karena dahulu aku punya seseorang yang menguatkan ku ada opung dan teman baikku, Sam, Arif dan Rizky, tapi untuk sekarang aku belajar kuat dengan diri sendiri, ternyata sungguh hal yg melelahkan, harus ribut dengan isi otak yg berkelit, dengan hati yg mencoba damai.

Mereka selalu bilang aku tak pernah menangis, selalu cengengesan, selalu jadi apa yg aku mau. Tapi sebenarnya ada beban yg aku ngga tau harus menceritakan dengan siapa, karena aku tau mereka cuma ingin tau, jadi aku putuskan untuk menyimpannya saja, ku yakin Allah tau karena aku sering berdialog memohon denganNya, berharap Allah memberikan jalan untukku..

Teruntuk diri, kita bisa kok.
Kita begini, karena Allah tau kita kuat..
Kita ditertawai, karena kita ini diuji untuk tetap mencintai diri sendiri.
Teruntuk fikiran dan hati, aku harap kalian kompak, walau hati bilang "udah tangisin aja" dan fikiran bilang "eh kita kuat, sayang air matamu", lalu pada akhirnya kamar adalah tempat ternyaman untuk kita bisa mengeluarkan segalanya.

Semangat, aku cinta diriku sendiri..

Barisan SajakKde žijí příběhy. Začni objevovat