Angin yang cukup kencang meniup kelopak mawar di taman, memberikan sebuah efek malam yang romantis.
Namun, tak ada adegan romantis sama sekali disana. Hanya ada....
Berputar searah jarum jam dengan sangat cepat, lantas melemparkan sebuah batu hingga jauh.
Enam pasang mata memperhatikan gerakannya, terutama batu yang di lempar nya.
Tep!
Tepp
Bluupp
Terpantul dua kali lalu akhirnya batu tersebut tenggelam.
Semua mata pun tampak takjub.
"Nah, bagaimana?" Ujar orang yang melempar batu tersebut, Kou.
"Minggir! Kuperlihatkan lemparan yang sesungguhnya.." Laito menarik Kou agar menjauh.
Mengambil ancang - ancang, batu pun di lemparkan.
Tep
Tep
Tep
Tep
Plung
Blupp
Semua orang tepuk tangan melihat kehebatan Laito.
"Hora, sekarang giliran Ore-sama!"
Ayato mengambil batu lalu berancang- ancang. Dengan penuh keyakinan ia melempar batu tersebut.
Plungg
Batu lemparan Ayato langsung tenggelam, menciptakan suasana sunyi seperti musim gugur namun detik berikutnya tawa mereka menggelegar membuat Ayato nyaris ciut.
"Sabar.." ucap Ruki seraya mengelus surai Ayato.
"APA APAAN!! Singkirkan tangan mu dari rambut Ore-sama!!" Bentak Ayato.
Ruki hanya tersenyum, tangannya masih setia di kepala Ayato.
"Uke Tsundere.. upps-" Kanato menutup mulutnya.
Semua orang kini beralih pandangan ke arah Kanato.
"Fudanshi-" Laito.
"Nggak! Bukan!!"
Kanato berusaha menyangkal.Tbc
Vomen klo boleh ^-^
YOU ARE READING
I'm not a FUDANSHI
FanfictionSUDAH KUBILANG AKU BUKAN FUDANSHI!!! ~~~~~~~ Dua tiga kucing melompat, kami tidak percaya sobat :v *kepo Ga? Klo Ya, mampir aja..~!