0. 1

99 11 1
                                    

Angin yang cukup kencang meniup kelopak mawar di taman, memberikan sebuah efek malam yang romantis.

Namun, tak ada adegan romantis sama sekali disana. Hanya ada....

Berputar searah jarum jam dengan sangat cepat, lantas melemparkan sebuah batu hingga jauh.

Enam pasang mata memperhatikan gerakannya, terutama batu yang di lempar nya.

Tep!

Tepp

Bluupp

Terpantul dua kali lalu akhirnya batu tersebut tenggelam.

Semua mata pun tampak takjub.

"Nah, bagaimana?" Ujar orang yang melempar batu tersebut, Kou.

"Minggir! Kuperlihatkan lemparan yang sesungguhnya.." Laito menarik Kou agar menjauh.

Mengambil ancang - ancang, batu pun di lemparkan.

Tep

Tep

Tep

Tep

Plung

Blupp

Semua orang tepuk tangan melihat kehebatan Laito.

"Hora, sekarang giliran Ore-sama!"

Ayato mengambil batu lalu berancang- ancang. Dengan penuh keyakinan ia melempar batu tersebut.

Plungg

Batu lemparan Ayato langsung tenggelam, menciptakan suasana sunyi seperti musim gugur namun detik berikutnya tawa mereka menggelegar membuat Ayato nyaris ciut.

"Sabar.." ucap Ruki seraya mengelus surai Ayato.

"APA APAAN!! Singkirkan tangan mu dari rambut Ore-sama!!" Bentak Ayato.

Ruki hanya tersenyum, tangannya masih setia di kepala Ayato.

"Uke Tsundere.. upps-" Kanato menutup mulutnya.

Semua orang kini beralih pandangan ke arah Kanato.

"Fudanshi-" Laito.

"Nggak! Bukan!!"
Kanato berusaha menyangkal.

"Nggak! Bukan!!"Kanato berusaha menyangkal

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tbc

Vomen klo boleh ^-^

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 22, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

I'm not a FUDANSHI Where stories live. Discover now