Lidah kecilnya menelusuri tiap inci permukaan leher Jeno. Darah itu terasa sangat manis dan sukses membawanya terbang hingga langit ke tujuh. Tubuh mereka semakin rapat, tenggelam dalam kehangatan masing-masing. 

Dirasa sudah kenyang, Jaemin menjauhkan wajahnya dari area leher Jeno. Pria tampan itu menatap wajah sayu Jaemin yang terlihat manis. Sisa darah yang ada di sudut bibir Jaemin disapu lembut dengan bibir Jeno.

"Are you sleepy baby?" Tanya Jeno lembut sambil mengelus pipi si manis. 

Jaemin mengangguk pelan. Ia sudah seperti bayi yang kekenyangan dan setelahnya mengantuk. Pemuda manis itu meletakkan kepalanya di bahu Jeno. Memejamkan mata, menghirup dalam aroma Jeno dan mengecup rahang si tampan. 

Tangan Jeno yang masih ada di pinggang Jaemin kembali bergerak lembut. Mengelus bagian itu sementara tangan sebelahnya mengelus area punggung. Kecupan lembut ia daratkan di bibir ranum Jaemin yang tampaknya sudah terlelap. 

"Good night baby"


✧༺♥༻✧

Rasa hangat membuat Jaemin semakin meringkuk nyaman dalam dekapan pemuda di hadapannya

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Rasa hangat membuat Jaemin semakin meringkuk nyaman dalam dekapan pemuda di hadapannya. Ia membalas pelukan Jeno dan menyandarkan kepalanya pada dada bidang pemuda itu.

Senyum simpul terulas di wajah manisnya, sebelum sedetik kemudian ia mengingat dengan jelas kejadian kemarin malam. 

Jaemin bangkit dan menjauhi Jeno secara tiba-tiba. Membuat pemuda tampan itu bangun dan memasang raut khawatir.

"Hey, ada apa hm?"

"J-Jeno, aku tidak m-melukaimu kan? J-Jeno kau b-baik-baik saja kan?" Tanya Jaemin panik. Ia takut perbuatannya semalam berdampak buruk bagi si kepala pelayan. 

"Shh tenanglah" Jeno memeluk tubuh Jaemin dan mengelus kepala si manis untuk menenangkan. 

"Apa kau baik-baik saja?" Kembali Jaemin bertanya dalam dekapan Jeno. 

"Seperti yang kau lihat, i'm fine okay"

"T-tapi a-aku, darahmu, apa darahmu habis?" Jaemin menatap lekat wajah Jeno. Memastikan pemuda tampan itu tidak kenapa-kenapa. 

Mendengar ucapan lucu Jaemin pemuda tampan itu terkekeh. Ia mencubit gemas hidung si manis dan mengecup bibir ranumnya.

"Aku tidak kehilangan banyak darah, kau hanya mencicipinya"

"Pukul aku jika aku bertindak di luar batas" Ucap Jaemin lirih. Ia kembali menyandarkan kepalanya pada dada bidang Jeno dan memeluk erat tubuh atletis si kepala pelayan. 

Favorite Taste [NOMIN] ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora