chapter 4 : The World

168 24 2
                                    

Ibu Kota Oasis Qishan

"Siapa sebenarnya kau?" tanya Alibaba memandang serius Aladdin.

Setelah kejadian tragedi bunga gurun. Alibaba terpaksa membawa Aladdin pada kosan kecilnya untuk tinggal. Aladdin yang terus mengikuti dan menempel dengannya sepanjang hari. Jujur membuat Alibaba sedikit terganggu. Namun semua itu sirna ketika melihat Aladdin yang seorang penyihir mampu mengeluarkan djin dari seruling emas miliknya. Hal ini membuat Alibaba bisa bersabar dengan bocah rusuh -Aladdin.

"Aku Aladdin Jean, aku seorang pengembara. Sejujurnya aku terpisah dengan Papa. Papa bilang untuk bersamamu sampai aku berjumpa kembali dengan Papa. Dan disinilah aku sekarang." Jawab Aladdin menjelaskan singkat situasi dirinya.

"Kau berpisah dengan Papamu, ya." Alibaba terlihat berpikir keras. Menyilangkan tangannya mempertimbangkan situasinya sekarang.

"Kenapa aku harus bersamamu? Aku tidak mengenal Papamu. Jika kau ingin bersamaku, tidaklah gratis." Alibaba memandang Aladdin seksama.

"Kau tidak punya apapun untuk membayar sewa. Apa kau tidak masalah menjadi pembantuku?" tanya Alibaba menatap Aladdin.

'Dan tentu saja kau harus menggunakan djinmu untuk membantuku membayar ganti rugi anggur dari Bos Budel.' Batin Alibaba tersenyum licik.

"Hmm, tidak gratis ya. Bagaimana ini Ugo-kun?" Aladdin memegang sulingnya. Menempelkan pada telinganya. Mengangguk paham.

"Baiklah tuan. Aku bersedia menjadi pembantumu. Tapi aku punya permintaan." Aladdin menatap serius Alibaba.

"Tuan, bawa aku ke tempat dungeon itu. Aku sedang mencari Metal Vessel, salah satu alasan aku mengikutimu."

"Hah? Tapi kau sudah memilikinya."

"Tidak seruling ini berbeda. Ini tidak ada di dungeon, melainkan di tempatku berasal. Ketika aku dan Papa pergi petualang, inilah yang kudapatkan."

Alibaba terlihat kebingungan. 'Tapi...'

'Jika aku mengajak Aladdin ke Dungeon Amon, bukankah terlalu bahaya untuk anak sepuluh tahun? Tidak. Bahkan kepribadian anak ini terlalu dewasa untuk anak seumurannya. Sangat tenang. Terutama ketika dia dengan enteng mengaku berpisah dari orang tuanya.'

"Hey, apa menurutmu jika kita pergi ke dungeon, kita bisa menemukan Metal Vessel itu?" Aladdin berdiri di hadapan Alibaba.

Alibaba terkejut dengan keseriusan Aladdin. Anak ini auranya berbeda dengan sebelumnya. Mata itu menunjukan keseriusan dan tidak ada kebohongan disana.

"Apa kau bisa memanduku kesana?"

'Apa?' batin Alibaba tidak percaya. 'Apa yang barusan dia bicarakan?'

Tanpa Alibaba sadari bahwa Aladdin yang tidak sengaja masuk dalam hidupnya, telah merubah kehidupanya. Ini baru permulaan dari kisah dunia ini. Di masa depan yang jauh. Bencana yang tertidur. Namun itu sangatlah jauh dari masa ini. Mungkin sekitar lima tahun dari sekarang.

.

.

.

Magi Disclaimer © Ohtaka Shinobu

Story Fanfiction "Magi: the Authority Destiny Of Magic" © Rizuchan

Genre : Time Travel, Adventure, Family, Friendship, Drama

Rate : M (untuk sekarang)

Magi : The Authority of Magic [magi fanfiction]Where stories live. Discover now