✎❁ཻུ۪۪⸙͎『5』

2K 431 100
                                    

"Baiklah langsung keintinya saja, Sakurayashiki-sama. Berdasarkan pemeriksaan yang akurat kami, penyakit nak (Name) ini adalah Kanker Hati stadium 4."

⋆┈┈。゚❃ུ۪ ❀ུ۪ ❁ུ۪ ❃ུ۪ ❀ུ۪ ゚。┈┈
Happy 
              Reading
⋆┈┈。゚❃ུ۪ ❀ུ۪ ❁ུ۪ ❃ུ۪ ❀ུ۪ ゚。┈┈⋆


Cherry membulat kan matanya tak percaya dengan ucapan dokter yang terkenal ahli.
"Apakah tidak ada obatnya?". Cherry berkata dengan nada lemahnya. Ia tak sanggup melihat anak satu satunya itu sakit.

"Sejauh ini para kedokteran dunia pun belum menemukan obat dari Kanker Hati ini. Satu satunya harapan adalah kemoterapi, tapi itu tidak ampuh untuk menyembuhkan penyakit kanker hati 100%. Dan solusi selanjutnya adalah pengangkatan sebagian hati. Tapi jika operasi ini gagal tidak ada lagi harapan ia masih hidup, dari sini masa hidup nak (Name) adalah 5 tahun karena kanker nya sudah membesar dan pembungkus hatinya tidak muat karena kanker tersebut."

Tidak ada.
Tidak ada harapan di dalam hidup (Name).

Tanpa mereka sadari (Name) mendengar kan percakapan mereka di luar kantor dokter.

Kaki (Name) yang sudah melemas tak bisa lagi menyangga tubuhnya untuk tetap berdiri. (Name) terduduk di lantai dan mengangkat kepalanya ke atas untuk merasakan sakit nyeri perut nya yang kini kambuh.

"Terima kasih, karena kau telah datang kanker, aku tak akan merasakan sakit lagi ketika sudah tiada nanti". (Name) setiap hari selalu menangis karena melihat postingan Miya bersama yuira menebar keromantisan mereka di instagram, whatsapp, twitter atau yang lainnya.

Sudah.
Sudah cukup ia tersakiti. Sudah cukup perasaannya di hancurkan. Kini kondisi perasaannya sudah kacau. Sangat kacau. Tidak ada lagi yang nama nya kasih sayang di dalam perasaannya.

Miya selalu memberinya harapan pada (Name) tapi ia malah mencintai wanita lain.
Karena cinta (Name) hanya bertepuk sebelah tangan.

Dan (Name) tidak bisa menghilang kan perasaan cintanya pada Miya. Karena cinta untuk Miya sudah berakar kuat di hatinya. Mau berapa kali pun (Name) mencoba membencinya. (Name) tidak bisa!.






4 tahun kemudian

Ceklek...
Pintu ruang perawatan (Name) di buka oleh beberapa orang.

(Name) yang sedang asik memandang kota London pun atensinya teralalih kan oleh org org yang membuka pintu ruangan nya.
"K-kalian?"

Teman sekelas (Name) minus Miya dan yuira lah yang berkunjung ke London hanya untuk melihat mentari mereka yang meredup.

Teman teman (Name) tak sanggup melihat kulit putih (Name) tergantikan dengan warna kuning pucat.

Tap... Tap tap
Mereka pun mendekat ke ranjang (Name).

"Kenapa kau tak memberi tahu kami (Name)?". Miyamura duluanlah yang berbicara.

"E-eh bukan nya begitu, aku hanya tak mau kalian mengkhawatirkan aku. Nanti yang ada malah aku saja yang kalian pikirkan. Ngomong ngomong selamat ya atas kelulusan kalian. sayang aku tak dapat kesana juga, maaf. Dan juga ku dengar dari Re-nii Miya dan yuira sudah tunangan. Sampai kan salam ku pada mereka ya." (Name) berkata dengan senyum yang ia buat buat dari bibir pucatnya.

"Kita ini satu kelas (Name)".
"Kau adalah mentari kelas kita".
"Kau begini gara gara kita kan?"
"Tidak usah pura pura (Name)"

"Hiks padahal kita ini sahabat bukan"
"Sialan ini pertama kali nya aku menangisi orang"

(Name) hanya bisa tersenyum sendu melihat teman teman nya menangis melihat kondisinya.

"Jangan menangis seperti itu. Oh iya aku punya surat untuk ucapan selamat. Miyamura tolong sampaikan surat ini ya". (Name) pun menyodorkan surat yang di bungkus amplop hijau dengan pin kucing kepada Miyamura.

"Kami akan selalu mengingat mu, (Name)." setelah itu teman teman nya pun pulang ke Jepang.
Semua teman (Name) pergi tapi tinggal Miyamura yang masih menunduk dalam.

"Loh? Kau tidak kembali?".
"Nanti saat operasi nya berjalan, tolong berjuanglah aku ingin melihat senyum mu itu, kumohon".Miyamura memegang tangan (Name) yang tersambung dengan selang infus.

"Yahh! Padahal aku ingin meninggalkan dunia ini". (Name) membalas gengaman tangan Miyamura sambil tersenyum sendu.

"Tidak boleh! Sampai kapan pun tak boleh!. Aku mencintaimu jadi kumohon aku ingin menyembuhkan perasaan mu yang telah disakiti oleh Miya."Miyamura langsung menaruh kepalanya ke paha (Name) yang terbaring.

"Aku tahu, baiklah akan kuusahakan." Miyamura mengangkat kepalanya dan melihat (Name) dengan wajah yang berbinar.

"Tapi aku tetap tidak bisa melawan takdir iyakan?".
"Hmm iya juga".

Operasi (Name) pun dimulai. Kegelisahan dari papanya, Reki serta Miyamura tak dapat diredakan.

Selama 3 jam mereka bertiga masih mondar mandir karena khawatir dengan (Name).

Setelah itu terbukalah pintu ruang operasi (Name) dan menampilkan dokter dengan bercucuran keringat.

"Dokter bagaimana keadaan anak saya/(Name)"ucap mereka bertiga bersamaan.

"...."

**✿❀To Be Continued❀✿**













17 February 2021
Exlla♬ 🌹

Gantung?  Sengaja. Hehe ( ͡° ͜ʖ ͡°).
Bau bau angst kah?.

Vomment's pliss💝
⬇️⬇️⬇️

❝ My Heart┊M. ChinenWhere stories live. Discover now