"Lalu ..."

"Tenang tuan ... semua terkendali ... bahkan tuan Gulf tidak mengeluarkan sepatah katapun .. perempuan itu sudah malu sendiri ..."

"Hah? " papa tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Ben itu.

"Tenang tuan ... karyawan disini juga sudah pada tahu .. siapa BOS nya disini ... hehehehe ...." Ben mengajak bercanda papa dan papa hanya bisa ikut tertawa.


.........

Papa membuka pintu ruangan Mew dan di dapati Mew sedang bermain dengan Teo.

"Mew ... loh Gulf kemana?" tanya papa sambil mendekati Teo dan menggendong Teo lalu memangkunya.

Mew yang mendengar suara papanya hanya tersenyum lalu menjawab "Sedang bertemu dengan semua staff papa ..." 

"OOhh ... perkenalan istri CEO? lalu kenapa kamu tidak ikut dengannya?" papa masih bermain dengan Teo yang sedang memainkan karet gelang di tangannya membentuk bintang.

"Tidak ... perkenalan sebagai Direktur Utama pa ...." kata Mew sambill tertawa ...

"Ooohh pantas saja .. tadi papa sedikit mendengar ... siapa BOS nya disini ... hahahaha ..." papa tertawa dan Mew menjawabnya

"Papa belum pernah melihat Gulf marah sih ... serem tahu pa ... Mew aja takut ...." 

"Serius? serem banget??? " papa nya jadi kepo ingin tahu lebih lanjut

"Apa lagi pa ... kalau udah marah ... dan dia cuman diem aja ... tatapan matanya itu pa .... dduuhhhhhh buat jantung serasa berhenti pa ...." Mew membumbui perkataannya, tanpa menyadari kalau Gulf sudah ada di belakangnya, sedangkan papanya? ingin mengerjai Mew dengan membuat Mew berkata lebih bayak lagi.

"Lalu Mew ... sekejam itu tatapan mata Gulf kalau marah?"

"Waahh papa sih ... terlalu manjain Gulf ... nih ya pa ... Gulf kalau sudah level 9 marahnya, jangankan berbicara, di melihat seseorang itu berasa kayak orang yang dilihat Gulf lebih milih mati saat itu juga pa ...."

"Ohhh terus ... terus ...."

"Tadi ya pa ... si cewek centil yang suka gangguin Mew itu ... tadi dateng kesini pas Gulf datang ... papa tahu gak apa yang dilakuin sama Gulf?"

Papa menggelengkan kepalanya lalu berkata "Gulf teriak - teriak? (Mew menggelengkan kepalanya) Gulf memakinya? (Lagi - lagi Mew menggelengkan kepalanya) lalu aappaa ..." papanya penasaran.

"Gulf hanya diam di depan pintu itu (menunjuk ke arah pintu) dan melihat ke cewek tengil itu dengan tajam tanpa berkata apapun ..." Mew dengan bangga mengatakan hal itu pada papanya.

"Lalu ... cewek itu gimana?"

"Semula cewek tengil itu mengoceh seperti burung Magpie yang tidak ada hentinya, dilihat oleh Gulf juga masih mengoceh seperti habis makan bran sekilo ..." Mew terhenti karena merasa pundaknya ditekan oleh seseorang. Mew menoleh kebelakang dan melihat Gulf yang sedang menatap Mew tanpa expresi, Mew tersenyum kecut dan ...

"Hehehe .... sayang .... koq berdiri aja ... duduk sini ....." Mew menepuk - nepukkan sofa disebelahnya. Papa yang melihat Mew hanya tertawa puas dan merasa senang melihat Mew pucat pasi dibuat oleh Gulf hanya dengan tatapannya.

"Kenapa ... apa tidak suka aku menyuruh sekuriti memblacklist nya?" Gulf masih berdiri di belakang Mew dengan tatapan yang mematikan itu. Mew serba salah dan berdiri merajuk Gulf.

Tingkah laku Mew yang merajuk membuat papa dan Teo tertawa terbahak - bahak, mereka seolah sedang menyaksikan drama komedi secara langsung dihadapan mereka. Mew masih berputar - putar mengikuti Gulf dan merajuk agar Gulf memaafkannya, tapi Gulf masih setia dengan tatapan tajamnya itu.

"Sudah .. duduklah ... aku lelah berdiri terus seperti ini ..." kata Gulf yang dipeluk oleh Mew karena Mew masih merajuk.

"Jangan tatap aku dengan tatapan itu lagi ..." kata Mew dengan penuh perasaan.

"Iyyaaa iyyyaaa ... sudah lepaskan ..." Mew melepaskan pelukannya dan Gulf duduk di sofa panjang berhadapan dengan papa dan Teo, Mew duduk di sebelahnya.

"Gulf .... apa kamu tidak curiga dengan cewek - cewek centil itu?" papa bertanya pada Gulf.

"Tidak ..." jawab Gulf datar

"Lalu .. bagaimana kalau tiba - tiba Mew tergoda dan meninggalkanmu?" goda papa lagi.

"Ya tidak apa ... aku dan Teo bisa pergi ... toh sebelumnya kami bisa hidup berdua tanpa Mew ... bukan begitu Mew?" Gulf menoleh ke arah Mew dan Mew membuka memorinya saat dia kehilangan Gulf karena menikah dengan Natt. Mew menggelengkan kepalanya berkali - kali saat mengingatnya.

"Tidak ... aku yang tidak akan bisa hidup tanpa Gulf dan Teo papa ..." kata Mew dengan sedih lalu memeluk Gulf dan merebahkan kepalanya di tengkuk Gulf. Gulf hanya tersenyum dan mengelus kepala Mew yang sedang manja, papa hanya tersenyum dan melihat betapa cintanya Mew pada Gulf, begitu juga sebaliknya.

Turun RanjangWhere stories live. Discover now