Bargaining

230 7 6
                                    

Gleez. Sebuah arwah atau diri lain dari seorang individu. Gleez ini bisa dikatakan alter ego atau diri kita yang lain tapi masih memiliki kesadaran akan diri mereka sendiri. Jadi pada akhirnya mereka adalah mereka dan gleez adalah Gleez.

Sejak perang berakhir di Earth Z, pemilik Gleez semakin langka Malahan sudah tidak ada. Setidaknya itu yang Junhyung baca saat masih sekolah dan akhirnya memutuskan Drop-Out karena biaya sekolah yang tinggi.

Junhyung ingat saat Gleez-nya pertama kali muncul. Saat itu sedang jam istirahat, Junhyung tidak ingin ke kantin jadi dia memutuskan untuk pergi ke halaman belakang sekolah.

Junhyung berbaring dibawah pohon yang berada di halaman sekolah sambil menikmati angin sepoi-sepoi yang lewat. Junhyung bersyukur karena meski Earth Z memiliki rongsokan sampah disana-kemari, setidaknya angin sejuk masih berlalu lalang.

Daun pohon yang ada diatasnya mengikuti arah angin membawanya. Entah kenapa lama-kelamaan angin itu makin kencang dan jika saja Junhyung buta mungkin Junhyung tidak akan mempercayai bahwa ada aura tipis berwarna biru yang mengikuti arah angin itu.

Junhyung melihat aura biru itu lebih dekat. Lama-lama aura itu menghampirnya dan warna biru pekat mulai terlihat.

Makhluk itu terbang tepat di depan wajah Junhyung. Makhluk itu menatap Junhyung dengan senyuman seolah sudah kenal lama dengan Junhyung.

Jika mereka mendefinisikan Gleez sebagai pelindung individunya, maka Junhyung setuju. Pernah suatu saat Bully di sekolah Junhyung ingin menghajarnya habis-habisan tapi berkat firasat Gleez-nya Junhyung selamat meski dihadiahi pipi berwarna ungu di wajahnya.

Orang tua Junhyung merasa anaknya sudah gila. Pertama anak mereka bilang bahwa ia melihat Makhluk yang harusnya sudah punah lalu tiba-tiba saja ia mengajak berantem 3 anak di sekolahnya. Jadi mereka pantas memberi tamparan hangat itu pada anak mereka.

Karena Junhyung merasa dirinya diperlakukan tidak adil, Junhyung pergi dari rumah. Coret pergi, Junhyung kabur. Sudah muak Junhyung dengan orang tuanya, orang tuanya tidak pernah mempercayainya dan selalu menganggap dia yang tidak-tidak. Alhasil Junhyung kabur dan bertemu dengan seniornya, Park Jihoon.

Junhyung berlatih untuk sementara dengannya dan ketika usianya menginjak 19, Junhyung mulai merana sendiri. Orang tuanya? Ayolah bahkan poster tentang dirinya menghilang pun tidak ada, padahal sudah 3 bulan ia kabur dari rumah.

Junhyung memulai hidupnya dari bawah, Ia bekerja di toko kopi dekat bar di siang hari dan kebetulan bertemu dengan orang yang sedang melantunkan nyanyiannya dengan gitar yang dimainkan dengan lembut. Junhyung telah menemukan orang lain yang mirip sepertinya. Orang yang memiliki Gleez sepertinya.

Kaki Junhyung melangkah melalui lorong rumah sakit Earth Z.

Junhyung melihat ke sekelilingnya dan hanya melihat dokter dan suster yang berlalu lalang.

"Ini benar-benar ruangan untuk seorang V.I.P" gumam Junhyung dibawah nafasnya. Jadi sekarang Junhyung sedang berada di rumah sakit Earth Z untuk menjenguk salah satu anggotanya yang dinyatakan 'koma'. Junhyung tidak tahu akan kebenaran itu karena saat Jihoon terakhir datang kesini juga membernya ini masih tertidur.

"Hyung..." lirih Junhyung saat melihat ruangan yang ditempati salah satu anggotanya ini hanya beberapa lagi. Junhyung mencoba menenangkan pikirannya dan tidak langsung mendobrak pintu masuk yang akan memulai kerusuhan.

Merapihkan jaketnya yang ia kenakan,Junhyung membenarkan posisi topinya dan langsung beraksi. Junhyung menampilkan wajah tersenyum dan langsung ke mode acting.

"Hi, saya Jun. Detektif yang membantu Jaksa Park mengenai kasus G9. Jaksa Park menyuruh ku untuk kesini dan melihat keadaan pelaku." Jelas Junhyung pada petugas yang jaga. Junhyung memberikan kertas yang Jihoon berikan sebelumnya kepada petugas itu. Kedua penjaga saling menatap dan membukakan pintu untuk membiarkan Junhyung masuk.

The 5 Stages Of GriefWhere stories live. Discover now