Denial

97 11 10
                                    

Earth Z,Sebuah tempat setelah terjadinya perang yang tidak berarti.

Tempat itu dipenuhi dengan rongsokan sampah bekas perang, dan tak satupun penduduk Earth Z yang tertarik untuk membersihkannya.

Setelah perang, kondisi Earth Z secara ekonomi turun drastis dikarenakan dana berlebihan yang digunakan untuk perang Dan situasi sangat tidak membantu dengan fakta bahwa begitu banyak orang di pemerintah melakukan korupsi.

Begitu banyak pencuri yang berlari kesana-kesini. Bahkan polisi tidak ingin ikut campur lagi. Beberapa penduduk jatuh miskin, dan beberapa memutuskan meninggalkan Earth Z karena pajak yang tinggi.

Melihat tempat tinggal mereka dengan miris, beberapa anak muda memutuskan untuk menggabung kekuatan dan melakukan pemberontakan.

Mereka mencuri dari orang-orang yang melakukan korupsi dan tidak memikirkan apa-apa selain diri mereka, setelah mereka mencuri hasil itu mereka bagikan pada orang miskin. Pemerintah tentu saja tidak diam. Mereka menugaskan polisi untuk mencari sekelompok pemberontak itu, tapi sepertinya polisi tidak peduli sedikit pun.

Dan apalagi mereka melakukan pekerjaan mereka sangat rapih, dan masih memperhatikan hukum sehingga jika mereka berhasil ditangkap, hukuman mereka tidak akan lebih dari 1 tahun karena beberapa orang yang ada di kejaksaan maupun di pengadilan diam-diam mendukung aksi mereka.

Mereka benar-benar tahu siapa yang harus berada di pihak mereka.

Suara langkah kaki bergema di lorong yang telah kehilangan warnanya.

Saat ini Pemimpin dari Group pemberontak yang paling ditakuti di Earth Z melangkahkan kakinya dengan berat menuju ruang tengah dimana ia dan membernya biasa berkumpul.

Son Junhyung membiarkan pintu otomatis di depannya terbuka. Begitu terbuka Junhyung disambut dengan ruangan yang berantakan seolah telah terjadi pesta liar didalam sini.

"Kangsung ini piring lainnya!"

"Yang benar saja, lebih baik aku mengambil tugas masak saja lain kali."

"Aku harus mulai membersihkan ruangan ini, Kangsung pasti akan marah melihat ini." pikir Junhyung, mengingat salah satu membernya yang selalu membantu membersihkan dorm.

Pikiran itu membuat Junhyung sedikit tersenyum. Junhyung pun melangkah memasuki ruangan tersebut

Junhyung mengangkat salah satu buku bahasa yang tergeletak di lantai.

"Kau harusnya menaruh kembali buku pada tempatnya setelah membaca, Prince."

Junhyung menggelengkan kepalanya untuk menghilangkan pikiran diotaknya dan lanjut membersihkan ruangan. Begitu menaruh buku di rak nya, Junhyung mengambil plastik sampah dan memasukan sampah-sampah yang berserakan.

Junhyung melihat botol bekas minuman dan bungkus snack yang terletak di depan TV. Di TV tersebut yang ternyata masih menyala, terdapat sebuah rekaman ulang dari pertandingan sepak bola yang biasanya selalu ditonton oleh 3 member pencinta sepak bola itu.

"Lain kali kita akan pergi dan melihat pertandingannya langsung."

Dengan pemikiran teguh Junhyung mengambil sampah yang ada di depan TV, dan mematikan TV-nya.

Dan lanjut membersihkan ruangan tersebut, Junhyung menaruh kembali gitar kedalam tasnya, gitar itu milik salah satu membernya. Biasanya ketika mereka berkumpul setelah memyelesaikan suatu misi, membernya yang satu ini akan melantunkan sebuah nyanyian dengan gitarnya.

The 5 Stages Of GriefWhere stories live. Discover now