Jiya bangkit dari rebahanya, menatap heeseung yang sibuk, oke tidak apa-apa. Heeseung sedang bekerja.

Jiya berjalan ke Rak buku, hanya melihat. Karena isinya berkas, bukan buku bacaan.

Jiya berpindah di meja yang ada akuarium nya. Menamati ikan bewarna orens itu berenang kesana, kemari dan, jiya tidak peduli lagi.

Menghampiri heeseung yang duduk dengan raut serius. Jiya nyengir.

"Kenapa? "

"Oppa lihat kesana" Tunjuk jiya, heeseung langsung melihat ke arah yang jiya tunjuk.

"Tidak ada --"

Cup~

Ini trik, Heeseung nya saja yang bodoh. Mudah di kelabui.

"Hehe.. Semangat" Ucap jiya langsung pergi, kembali duduk di sofa.

Heeseung cengo. Biarkan saja.


Fokus jiya mengarah ke meja di depannya. Ternyata di bawah meja ada tumpukan buku, kali ini tangan jiya tergerak mengacak.

Menemukan satu buku tebal masih tersegel. Buku baru!

"Oppa ini milik siapa? "

Heeseung menoleh, itu buku fisika, kenapa bisa ada disini! Heeseung mengulang memori.

Tempo hari Jake membawa setumpuk buku sains kemari. Alasannya cuma iseng mau mengasah otak. Numpang tempat.

"Milik jake,"

Jiya ber-ohh saja. Kirain milik heeseung, ternyata bukan. Jadi urung niat untuk membuka segel nya.

"Buka saja kalau kau mau"

Eh?

"Boleh? Kan milik jake hyung, bukan oppa! "

"Tidak masalah, nanti bisa di bicarakan baik-baik."

Jiya oke saja, langsung membuka segel buku itu, membolak-balikan halaman. Berisi materi dan soal. Ingin membacanya.

Jiya yakin Jake sangat pintar, karena isi buku ini kebanyakan teori yang harus memutar otak untuk memahaminya.

Jiya tidak begitu akrab dengan fisika. Hanya sebatas tahu saja sebagai mata pelajaran dan ini idak termasuk mata pelajaran favoritnya.

Tapi urusan hitung-menghitung jatuh nya seperti misteri yang harus di pecahkan.

Jiya bangkit dari duduknya, menghampiri meja heeseung lagi.

Hanya mengambil pensil, lalu kembali duduk.
Jiya mengerjakan soal yang ada.

Heeseung melirik sekilas, akhirnya jiya anteng lagi. Buku jake menolongnya kali ini.

*****

Hampir dua jam jiya berkutit dengan buku tebal itu, membaca semua materi juga mengerjakan soal-soal nya.

Sedikit bingung tapi senang saat menemukan jawabannya.

"Ayo pulang" Ajak heeseung menghampiri.

"Eoh? Oppa sudah selesai? "

Heeseung mengangguk.

"Ayo" Jiya berdiri

"Buku nya tidak di bawa? " Tanya heeseung saat melihat bukunya di biarkan tergeletak di atas meja.

"Tidak" Jiya menggeleng "sudah kubaca semua, dan ku jawab beberapa soal"

Heeseung melongo. Bisa-bisanya jiya ambisi seperti itu dalam waktu dua jam. Tapi Heeseung tetap membawa bukunya. Karena mereka pasti akan bertemu dengan si pemilik buku.

Mereka berdua keluar ruangan, berjalan beriringan. Heeseung sibuk main ponsel sambil berjalan.

Menyebalkan menurut jiya.

"Oppa"

"Hm? "

"Gandeng tangan ku" Jiya cemberut kesal.

Heeseung menoleh, tertawa renyah. Langsung menggandeng tangan jiya.

"Sudah, kau senang hm? "

"Iyaa" Jiya nyengir senang.

"Setelah ini kita ke rumah jay, ya? " Heeseung mengajak, jiya mengangguk setuju.

"Emm.. Oppa?? "

"Ada apa? "

"Belikan aku donat ya~! " Pinta jiya dengan wajah di imut-imutkan.

Heeseung tersenyum itu, mendekatkan wajahnya di samping jiya.

"Kiss me first! "


See u♥

Special for jungwon days

Happy birthday yang leader-nim♥

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Happy birthday yang leader-nim♥

husband ; heeseungWhere stories live. Discover now