> Shiraishi Kaede

14.8K 658 23
                                    

Aku ... Sejak tahun pertama di sekolah sudah menjadi korban bullying. Sudah banyak penyiksaan dan kekerasan yang aku dapat sejak saat itu. Hingga kini di tahun ke tiga, aku terbiasa dengan semua hal tersebut. Anehnya, jika satu hari saja tidak ada yang menyiksaku di sekolah, aku merasa aku bukan diriku. Gila ! Aku selalu pikir bahwa aku memang gadis gila seperti yang orang-orang katakan tentang diriku.

Dan orang yang paling sering menyiksaku adalah siswi cantik dan pintar bernama Nagasawa Maki. Aku tidak menyangkal bahwa dia gadis yang sangat cantik, dia terlihat seperti boneka hidup yang berjalan. Dia juga pintar, dan selalu menjadi juara di kelas. Sayangnya, hal positif manusia selalu di pasangkan dengan sisi negatif. Sifatnya yang sombong, egois dan suka menyiksa orang yang lebih lemah darinya adalah sisi negatif dari Maki. Seandainya saja dia memiliki sifat baik hati dan ramah, sempurnalah dirinya. Tapi tidak ada manusia sempurna di dunia ini !

"Kaede ... kau terlihat menyedihkan. Kenapa orang sepertimu masih bertahan di sini. Sampah seharusnya dibuang ditempatnya bukan, agar tidak mengotori yang lain" dia memulai lagi.

"Kau ingin aku membantumu untuk hilang dari sekolah ini" dia mencoba menarik rambutku dengan keras. Aku tidak terlalu perduli dengan apa yang ia katakan dan lakukan. Ada banyak hal yang lebih mengerikan yang ia lakukan padaku sebelumnya. Ini buka apa-apa.

"Maki. berhentilah. Kau sudah melewati batas" aku mendengar seseorang bicara. Jujur, aku tidak perduli. Persetan dengan ucapan tersebut, bicara memang mudah.

"Kenapa ? Kau tidak suka ? Kau lebih berpihak pada sampah ini daripada aku ?" Tanya maki dengan nada cute

"Itu menyedihkan. Tidak pantas gadis cantik dan pintar sepertimu melakukan hal seperti itu" suara itu ... Aoi.

'Tutup mulutmu ! Berhenti membelaku jika kau tidak mampu melawan Maki' selalu seperti ini ... aku memberontak pada diriku sendiri. Tapi hanya aku yang dapat mendengar suara hatiku.

"Aoi, kau berani melawanku" Maki bertanya

"Aku tidak ingin punya masalah denganmu" Aoi menyerah

'Lupakan. Tinggalkan aku sendiri. Berhenti merasa kasihan padaku tanpa bisa melakukan apapun' suara hatiku memberontak lagi

Dan hal selanjutnya yang aku dapatkan adalah penyiksaan itu lagi. Semua orang di kelas hanya menatapku dengan berbagai macam ekspresi. Beberapa merasa kasihan, selebihnya merasa senang. Seperti menonton sebuah pertunjukan mereka semua tertawa dan berteriak-teriak memberikan dukungan pada Maki.

'Berhenti ....' teriakku dalam hati

'Sakit ... rasanya sakit. Berhenti'

'Aku ... menyerah'

Aku merasa tubuhku tidak lagi memiliki kekuatan untuk menopang kakiku. Maki sudah terlalu kelewatan. Saat itu, aku mencoba mengumpulkan kekuatan untuk berteriak dan meminta Maki untuk berhenti menyiksaku, tapi saat aku mulai ingin bersuara ... aku mendengar seseorang memecahkan situasi.

"Maki ... tidak ada seorang putri yang menggunakan tangannya untuk melakukan kekerasan"

Aku mencoba mengangkat kepalaku untuk melihat siapa orang yang memecahkan situasi menyedihkan ini. Dan aku melihat sosok Akiyama Shuhei. Siswa populer di sekolah. Semua orang setuju jika dia memang tampan, dia juga diberikan nilai plus karena dia pintar dan ramah. Salah satu yang selalu membantuku keluar dari cengkraman Maki, dia ... Akiyama Shuhei.

Dia datang seperti pangeran yang menolong banyak orang-orang sepertiku. Seperti keajaiban, Maki selalu mendengarkan apa yang Shuhei katakan padanya. Seperti sekarang, dia melepaskanku dan membiarkan aku bebas tanpa protes apapun.

"Kaede ! Bersihkan dan rapihkan dirimu sebelum guru melihatmu seperti ini" ucapnya padaku. Aku hanya mengangguk dan keluar dari kelas untuk merapihkan diriku yang sudah terlihat seperti pemulung yang kelaparan di jalan.

Kamar Mandi, Sekolah

Aku menatap diriku di cermin. Terlihat menyedihkan. Sangat menyedihkan. Hidup seperti ini bukanlah sesuatu yang aku inginkan. Aku berharap memiliki hidup normal seperti orang lain. Berteman, tertawa bersama, pergi bersama, belajar bersama, makan bersama dan .... Jatuh cinta. Tapi hal itu begitu sulit untuk aku bisa mewujudkannya.

Maki. Aku begitu membenci dirinya. Aku ingin mencoba melawannya kadang-kadang, tapi aku tidak memiliki cukup kekuatan untuk bisa menghadapinya. Terutama, aku sendirian. Aku berharap seseorang bisa membantuku untuk menghadapinya ....

Saat itu, aku mengingat sebuah pesan yang masuk semalam. Tentang pesan misterius. Aku mengambil ponselku dan membuka pesan tersebut. Membacanya berkali-kali. Melihat diriku di cermin sekali lagi, gadis menyedihkan sepertiku juga memiliki hak untuk berharap akan sesuatu.

Aku ... entah apa yang ada dalam pikiranku saat itu, aku membalas pesan tersebut dengan perasaan penuh amarah dan mengetik sebuah pesan singkat. Setelah yakin dengan permintaanku, aku menekan tombol send .....

>> AKU INGIN NAGASAWA MAKI ... MATI !

Dan pesan ....

Terkirim !

---

TO BE CONTINUE

Mysterious Killer [Part I]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon