Boss 29 (1)

23.4K 3.7K 266
                                    

Sebuah mobil terlihat melaju melewati padatnya jalan mengikuti arahan dari GPS yang berkedip dilayar mobil.

Sebuah mobil terlihat melaju melewati padatnya jalan mengikuti arahan dari GPS yang berkedip dilayar mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak butuh waktu lama, mobil itu akhirnya berhenti disebuah mansion besar yang terlihat cukup kacau.

Tubuh-tubuh tergeletak mengenaskan disepanjang jalan bahkan dari gerbang masuk.

"Para menantuku memang terbaik" kekeh Taeyong seraya melangkah angkuh dengan memegang sebuah revolver kesayangannya.

Yeah. Pistol yang sama dengan yang diberikan Chanyeol dulu.

Suasana mansion terasa mencekam dengan dihiasi noda darah dari para korban.

Taeyong terlihat meneliti seisi ruangan dan menatap satu-persatu dari figura foto yang terpajang disepanjang dinding.

"Owh. Jadi ini rencana mereka? Menyerang rumah parasite itu disaat para dominan tengah menyerang markas?" kekeh Taeyong yang akhirnya paham dengan jalan pikiran anak dan menantunya.

ARRHGG!!!

Suara teriakan dari seorang pria diujung lorong membuat Taeyong menoleh dan akhirnya memilih menghampiri tempat itu.

"Woah. Kalian sepertinya benar-benar puas bermain?" ucap Taeyong seraya melangkah masuk.

"Hari ini sangat menyenangkan Papa mertua" ucap Haechan dengan senyum manis.

"Siapa dia?"

"Pria ini? Dia salah satu suami dari si Byun tua" jawab Renjun seraya menendang kepala orang yang dimaksudnya.

"Siapa saja yang sudah kalian bereskan?"

"Istri si keparat Daehyun itu sudah kami habisi beberapa waktu lalu uncle, lalu hmm siapa lagi ya? Ahh molla, aku tidak ingat" ucap Chenle kemudian terkekeh pelan.

"Bagus. Jangan sisakan siapapun. Mereka sudah berani bermain-main dengan kita, sekarang kita pergi kebeberapa markas mereka yang lain" ajak Taeyong yang membuat keempat anggota Dream itu mengangguk.

"Aku akan meminta Jun mencari tempat dimana letak markas mereka" ucap Jaemin hendak menghubungi salah satu orang kepercayaan Jaehyun itu.

"Tidak perlu. Semua sudah ada disini" ujar Taeyong seraya menunjukan ponsel yang tadi diberikan Chanyeol.

"Jadi tunggu apalagi? Ayo kita berburu" sorak Haechan seraya mengangkat tangan kanannya keatas.

Sementara itu ditempat berbeda. Daehyun terlihat marah karena mendengar kalau anak kecil yang menjadi tahanannya terluka.

"Apa saja yang kalian kerjakan huh! Aku menyuruh kalian mengawasi anak kecil saja tidak becus" hardik Daehyun kemudian melangkah keluar dari ruangannya menuju tempat dimana anak buahnya membawa SungChan.

Tapi apa yang dilihatnya saat tiba disana justru diluar dugaan.

Bukan SungChan yang dalam keadaan berdarah-darah tapi anak buahnya yang sudah dalam keadaan mati mengenaskan, sementara bocah itu kini entah dimana.

Tanpa mereka sadari saat ini SungChan terlihat tersenyum tipis menatap layar CCTV ditempatnya sekarang memantau.

"Ajaran kekek cantik. Jika ingin melawan, aku harus berada ditempat dimana aku bisa melihat musuh sementara mereka tidak" gumam SungChan seraya melirik kearah dua orang penjaga yang sudah dalam keadaan tewas dengan pisau yang menancap dileher belakang masing-masing.

Saat melihat kemarahan Daehyun yang tengah memaki anak buahnya SungChan terlihat terkekeh pelan dan melirik kearah CCTV paling ujung yang sudah menampilkan orang-orang berjaga diperbatasan satu-persatu mulai menghilang dari rekaman.

"Bial celu, Cungcan matikan caja cemua" gumamnya dengan kekehan manis kemudian mengambil sebuah tongkat dari balik pintu dan detik berikutnya hanya terdengar suara hantaman pada layar-layar monitor itu.

Sebelum menghancurkan monitor terakhir SungChan terlihat tersenyum menatap kearah Mark yang tengah menyayat habis leher korbannya.

See. Kedua kakaknya sudah sampai diperbatasan dan mulai bergerak untuk menyerang.

BRAK.

Sebuah hantaman terakhir seketika menghancurkan semua layar pemantau didepannya itu hingga tidak berbentuk.

"Hmm. Lebess" ucapnya kemudian melangkah keluar dari sana.

Permainan dimulai.





.
.
.
.
.
Mrs.Oh

MAFIA IN LOVE / BOSS (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang