Sontak keadaan disana menjadi kacau, semua orang berlari menuju peron 11 tempat dimana kereta tiba. Beberapa orang bahkan mati terinjak .

"Kai! Kita harus menuju peron 11!" ucap Jimin. Ia menarik Kai agar terhindar dari kerumunan orang-orang yang berlari.

"Tapi bagaimana yang lainnya!?" Kai menahan tarikan Jimin.

"Mereka pasti selamat! Cepat!" Jimin menarik Kai, tapi lagi-lagi Kai menahan lengannya.

"Ada anak kecil!" Kai melepas genggamannya dan berlari menuju anak kecil perempuan yang menangis di tengah kerumunan itu.

"IBU AYO BANGUN!!!" teriak anak itu di samping mayat ibunya yang mati terinjak-injak.

Hueningkai langsung menggendong anak itu dan menyusul Jimin, jika ia terlambat sedikit saja anak itu mungkin sudah terinjak oleh orang-orang.

Diruangan yang sama keenam pemuda itu juga sama paniknya, mereka bahkan sampai terpisah karena terdorong kesana kemari.

"YEONJUN HYUNG! KITA HARUS PERGI!" bentak Soobin pada pemuda yang terus mencari adiknya itu.

"T-tapi.."

"Beomgyu hyung pasti selamat. Aku yakin" ucap Taehyun. Ia sesekali merintih ketika seseorang menabrak bahunya. Ketiga pemuda itu bergegas menuju peron.


Seokjin dan Jungkook sedang memukul Undead yang siap menerjang mereka.

Seokjin menahan rahang undead itu agar tidak menggigitnya, ia melihat di saku Undead itu terdapat pistol. yang ia lawan adalah petugas militer yang terinfeksi.

Seokjin langsung mengambil pistol itu dan menembaknya tepat di mulut Undead itu. Darah langsung menghiasi wajah tampannya. Setelah menyingkirkan mayat itu ia menembak undead yang sedang Jungkook lawan.

"Terima kasih" ucap Jungkook lalu mengambil pistol yang ada di saku mayat petugas itu.

"Sial. Pasti tembakan tadi sore memancing mereka" ucap Seokjin sambil mengelap darah yang ada di wajahnya.

"Kita harus bergegas menuju kereta sebelum penuh" ucap Jungkook.

-ᴜɴᴅᴇᴀᴅ-

Keadaan peron 11 sangat kacau, semua orang berdesakan bahkan berdorongan untuk masuk kedalam gerbong.

Hueningkai menitipkan anak yang ia gendong tadi kepada wanita yang ada di sana. Setelah itu ia menuju ke pintu gerbong bersama yang lainnya.

Jimin dan Seokjin sedang menahan pintu otomatis itu agar tidak tertutup. Pintu gerbong itu belum ditutup karena mereka masih menunggu seseorang, Beomgyu.

Seokjin dan Jungkook berkali-kali menembaki para undead yang mendekat.

"Pelurunya habis" gumam Seokjin.

"Harap untuk segera menutup pintu, kereta akan segera berangkat" pemberitahuan itu terdengar di setiap gerbong.

"APA YANG KALIAN LAKUKAN? CEPAT TUTUP GERBONGNYA!" bentak seorang pria.

Seokjin menatap Yeonjun, meminta persetujuan untuk menutup pintu atau tidak.

"TIDAK. BEOMGYU PASTI DATANG!" geleng Yeonjun keras. Ia berkali kali mengucap doa dalam hati agar adiknya selamat.

"Kita tunggu sebentar lagi" ucap Jimin.

UNDEAD | BTXTWhere stories live. Discover now