Samudra tertawa sambil mengelap keringatnya yang bercucuran deras. Lalu tak lama kemudian, ia membuka biskuit itu dan memakannya. Salsa tersenyum dan duduk bersama dua laki-laki itu.
"Minumnya mana?"
Salsa menoleh, "Di kantin lah!" Ucapnya sebal.
"Kok gak di beliin sih?"
"Gue juga tadinya ga niat nyamperin lo, cuma iseng doang."
"Yaudah nih beliin gue minum," Ucap Samudra sambil memberikan selembar uang 20 ribu kepada Salsa.
Salsa menyeringai tipis, "Aduhh panas juga hari ini, mana haus juga lagi, minum di tas udah abis," Ucapnya sambil berlagak seperti orang yang sangat kehausan.
Samudra tertawa kecil melihat sikap menggemaskan dari Salsa. Itulah yang membuat dirinya jatuh hati pada Salsa. Meskipun Salsa dan dirinya berbeda agama.
"Yaudah, kalo lo mau beli juga silahkan,"
Salsa berbinar senang, "Wahh, ahahahaha, ngasih biskuit dapet es, tunggu ya oke?" Ucap Salsa lalu langsung pergi meninggalkan Samudra dan Hafiz.
Hafiz yang menyaksikan itu daritadi hanya bisa terkekeh kecil.
"Lo suka sama dia?" Tanya Hafiz tanpa berbasa-basi.
"Ngga,"
"Gausah bohong, gue tau banget kalo lo suka sama dia. Hati-hati, Sam, dia itu gak sepolos yang lo kira,"
"Maksud lo?"
"Lo gatau emang? Dia itu punya gebetan di setiap kelas, gila kan? Gue bingung, Cok, gimana ya dia ngatur rencananya, semua gebetannya satu sekolah lo bayangin, jangan aja lo masuk ke dalem daftar dia,"
"Ngaco lo,"
"Serius, njir, parah banget tuh cewek, PHP in banyak cowok demi kesenengan diri sendiri doang,"
"Gue ama dia tuh cuma temen, ya temen biasa aja lah, ga ada perasaan juga,"
"Kalo gue nih, walaupun gue di kasih kesempatan buat jadi temen dia, gue gak bakal mau. Karena apa? Karena menurut gue, dia tuh punya daya tarik tersendiri gitu, yang bikin cowok-cowok terpesona ama dia,"
"Lo bener, Salsa emang punya daya tarik tersendiri yang bikin cowok penasaran pengen milikin dia,"
"Lo pengen macarin dia?"
"Ngga,"
"Yaudah bagus kalo gitu, terus apa yang bikin lo suka sama dia?"
"Pipi," Ucap Samudra enteng lalu kembali memakan biskuit tadi. Hafiz terkejut mendengar penuturan Samudra.
"Bego banget, baru kali ini gue denger ada orang suka ama cewek mandang pipi nya,"
Samudra terkekeh, "Pipi dia tuh selalu bikin gue gabisa tidur malem, gue harus video call dulu sama dia supaya gue bisa tidur,"
"Gila." Cibir Hafiz sambil memandang Samudra aneh.
"Halah lo juga kalo udah kenal deket ama dia pasti nasib lo sama kayak gue,"
"Sorry nih, Boss, tipe gue bukan kayak dia,"
"Belagu lo."
Hafiz hanya tertawa kecil sambil menggelengkan kepalanya dan tak lama kemudian, Salsa datang membawa segelas es teh dan segelas es coklat.
"Nihh minum lo,"
"Kok es teh?"
"Bersyukur anying, udah gue beliin dengan jerih payah, gue jalan ke kantin yang jauh banget itu sendirian doang,"
YOU ARE READING
Mak Comblang [One Shoot]
Short StoryHai ini one shoot pertama gue-! Bagaimana jadinya jika Mak Comblang yang satu ini malah mendapatkan hati si cowok yang ia comblangi ke sahabatnya? Akankah Mak Comblang menerima cinta cowok itu atau lebih memilih sahabatnya? Dan apakah persahabata...
Hello, I'm Mak Comblang.
Start from the beginning
![Mak Comblang [One Shoot]](https://img.wattpad.com/cover/257615590-64-k599233.jpg)