02. Weasley Family

597 88 9
                                    

"Apakah ingin cokelat panas nona manis?"

Pria botak itu tampak menawarkan seteko cokelat panas yang segera Lily anggukkan kepalanya. Ia ingin dan juga haus, dan Harry dibawa ke ruangan lain sementara ia menunggu di salah satu meja makan yang ada di penginapan itu. Setelah pria itu menuangkan cokelat panas, Lily tampak meminumnya perlahan. 

"Apakah kakakku dalam masalah?"

"Tentu tidak, hanya saja ada yang harus dibicarakan dengannya. Kau bisa menunggu dengan tenang disini Miss Potter," pria botak itu tampak mengerikan dan aneh, tetapi Lily merasa ia bukan orang jahat. Ia mengangguk dan kembali menikmati cokelat panas yang diberikan padanya saat pria itu menaiki tangga dan menuju ke ruangan dimana kakaknya tadi juga berada.

²²²

Kesimpulan yang diambil saat Harry berada disana adalah Harry tidak dikeluarkan dari sekolah. Bahkan buku untuk tahun keduanya sudah dibelikan oleh pihak kementrian sihir seolah mereka tidak ingin Harry terlalu lama diluar pengawasan mereka. Untuk Lily, dengan alasan agar mendapatkan pengalaman membeli perlengkapan pertamanya, mereka tidak menyediakannya terlebih dahulu.

"Bisakah aku tidur denganmu Harry?" Lily mendapatkan tempat tidur sendiri saat berada di Leaky Cauldron. Namun, malam harinya ia memutuskan untuk pergi ke kamar Harry. Ia tidak ingin berpisah dengan Harry, ini adalah kali pertama Lily berada di luar rumah, tentu tempat ini cukup menyeramkan untuknya.

"Tentu, kemari," Harry tersenyum dan menepuk bagian samping ranjang tempatnya tidur. Lily menempatkan dirinya disamping Harry dan berbaring dengan nyaman, "kurasa perjalanan pertamamu diluar rumah tidak menyenangkan."

"Tidak, ini sangat seru. Aku benar-benar sangat berdebar saat kau melawan dan membuat Bibi Marge menjadi balon. Lalu bus kesatria malam itu benar-benar keren," Lily bukan merasa takut jika bersama dengan Harry. Ia tampak sangat bersemangat menceritakan apa yang terjadi pada mereka tadi.

Hingga saat mereka masih sibuk dengan apa yang terjadi tadi, suara klakson mobil terdengar dari jendela kamar Harry. Baik Harry maupun Lily tampak saling bertatapan heran, mereka bangun dan tampak melihat kearah jendela untuk menemukan sebuah mobil yang melayang disana.

"Wow," Lily membulatkan matanya menatap kearah mobil tersebut, "ini hebat, mobil ini bisa terbang."

"Ron, kenapa kau ada disini?" Harry mengerutkan dahinya menatap teman dekatnya yang tampak tersenyum lebar. Selain yang dipanggil Ron dan paling muda, tampak dua orang anak kembar yang memiliki wajah sama persis satu sama lainnya.

"Menjemputmu. Tadinya aku ingin menjemputmu di rumahmu setelah kami selesai liburan di Mesir, tetapi ternyata kau tidak ada disana. Kudengar kau ada disini jadi aku kesini," Ron membukakan pintu mobil mereka, "ayo, apa yang kau tunggu. Kita pergi."

"Kemana?"

"Tentu saja ke rumahku," Ron tampak tertawa seolah itu adalah hal yang paling menggelikan, "liburan memang sebentar lagi selesai, tetapi daripada di tempat suram seperti ini bagaimana kalau pergi ke rumahku saja? Adikmu mungkin bisa berteman dengan Ginny, ia akan masuk ke Hogwarts tahun ini juga."

Harry tidak berpikir lama, Lily kembali ke kamarnya dan membawa barang-barang miliknya untuk diangkut ke mobil terbang itu dengan bantuan si kembar yang ada didalam sana. Setelah semua barang selesai dimasukkan, giliran Harry yang masuk dan ia juga membantu Lily untuk masuk ke dalam mobil itu.

"Kau pasti Lily bukan? Harry sudah sering menceritakan tentangmu. Namaku adalah Ron Weasley, dan ini adalah kedua kakak kembarku, Fred dan George."

"Salam kenal, terima kasih sudah membantu kakakku tahun lalu," jawab Lily mengangguk.

²²²

HALF SOUL ➤ Tom RiddleWhere stories live. Discover now