Ramayana [On Going + Revisi]

Prolog

#Event_Writing_Challenge_30Day_Jmedia

Nama : Si Ara
Judul : Rama, Yana
Part : Prolog (1)
Isi :

Prolog

"Entah sampai kapan lagi kamu membiarkan aku terombang-ambing dalam perasaan yang aku mainkan sendiri" ~ Yana.

"Kalau lelah terus mengejar, apa gunanya istirahat?" ~ Rama.

"Mungkin akhirnya aku hanya pelampiasan atas, main-main yang akhirnya terbawa perasaan" ~ Hans.

______________________________________
Kebahagiaan, kesedihan, cinta, cita. Berawal dari diri kita sendiri. Sebenarnya semua itu mudah tergantung kita yang menjalankan peran kita. Tetapi, bagaimana jika kehidupan yang diinginkan oleh kebanyakan orang malah membuatku tidak nyaman dengan itu. Hidup bergelimang kemewahan, banyak pelayan yang sudah menyiapkan beberapa macam makanan, pakaian, dan aku bosan dengan semua itu. Aku ingin hidup bebas seperti kebanyakan orang di sana.

Tertulis Ayana Shahab Mangkubumi, perempuan tercantik seantero jagat.

"Hufttt ..."
"Hanya, buku dairy yang tahu bagaimana keluh kesahku," keluh Ayana menutup buku diary berwarna cream berhias daun yang dikeringkan.

_o0o_

Udara malam begitu dingin, jalanan kosong sepi kendaraan berlalu-lalang, kini saatnya beraksi balapan liar dengan suara kenalpot yang memekakkan telinga. Sekelompok motor bersiap untuk balapan, dan pemandu yang membawa bendera di garis start bersiap untuk memulai balapan.

"Satu ... dua ... tiga ...," ucap wanita memegang bendera itu dan memulai balapan.

Semua penonton bersorak untuk memberikan semangat para jagoannya. Di sirkuit balapan terlihat dua motor yang saling bersalipan dengan kecepatan tinggi dua pebalap itu menunjukkan kelihaian dalam berkendara. Motor dengan warna hitam dan biru terlihat sangat santai meladeni motor yang berwarna merah hitam itu. Saat motor berwarna merah hitam terlihat lengah dalam putaran terakhir kemudian motor berwarna hitam-biru itu menambah kecepatan dan akhirnya juara. Hal itu membuat motor berwarna merah-hitam terlihat kesal dan membanting helm yang dikenakan.

Saat jagoannya menang pengendara motor itu membuka helmnya terlihat seorang wanita yang sangat cantik. Saat dia mengibaskan rambutnya setelah lama memakai helm.

"Heh, apa boleh wanita mengikuti lomba ini?" tanya seorang laki-laki yang tidak terima kalau dia kalah.

Menghitung uang hasil perlombaan, "Apa ada peraturan kalau wanita tidak boleh ikut balapan ini? Oh, Yuri kamu kan juri di sini, apa ada peraturan yang mengatur seperti itu? tanya wanita itu dengan Yuri.

"Tentu saja tidak. Ini balapan bebas," jawabnya.

"Apa kau bisa mendengar ucapannya?" tanya wanita itu.

"Haisshhh ..." Wajah lelaki itu terlihat kesal dan pergi meninggalkan wanita itu.

"Oh, tunggu!"

Lelaki itu berhenti dan menoleh ke arah wanita yang masih di atas motor kebanggaannya yang terlihat sangat mahal, "Kau sangat ...." Mengacungkan jempol dan diputar ke bawah. "Losser, semoga kita bisa bertemu lagi."