Jessica hanya menjawabnya dengan tatapan, kini tubuhnya lelah karena terlalu kencang menangis.

"Mengapa tiba-tiba menangis, hm?" Tanya Jason lembut sembari mengelus kepala sang adik.

Jessica ingin sekali menceritakan semuanya dan mengadu pada Jason.

Ia ingin mengadu bahwa keputusannya untuk kabur dari rumah saat ia berusia 18 tahun adalah keputusan yang paling ia sesali.

Ia ingin mengadu bahwa hidup memperlakukannya dengan sangat buruk.

Dunia ini seakan memperlakukannya seperti sampah.

Namun ia tidak bisa mengatakan semua itu, meskipun hanya dalam mimpi, ia tidak ingin menghabiskannya dengan tangisan lagi. Sekali lagi, ia ingin bahagia.

"It's just a nightmare" Jawab Jessica lirih.

Mendengar jawaban Jessica, Jason terkekeh.

"Apa kau bocah 5 tahun?" Ejek Jason dengan nada perhatiannya.

Lelaki itu menarik tubuh mungil Jessica ke dalam pelukannya, "Apakah itu sangat mengerikkan?"

Dalan pelukkan Jason, Jessica mengangguk.

"Sangat mengerikan" Bisiknya.

"Tenang saja, itu semua hanyalah mimpi buruk"

***

Satu minggu setelahnya...

Jessica menatap bulan yang kini tengah bersinar cerah dilangit.

Benaknya terus bertanya tanya.

Mengapa bisa ia disini? Bagaimana bisa kini umurnya kembali menjadi 16?

Ia mengingat dengan jelas bagaimana seseorang mengkoyak lehernya dengan sadis.

Mengingat hal tersebut, Jessica menyentuh lehernya.

Hal tersebut tidak mungkin hanya mimpi belaka karena Jessica mengingat jelas bagaimana rasa sakitnya.

Karena hal itu pula Jessica merasa semua ini tidak nyata.

Ia telah mati diumur 26 tahun. Lalu kenapa ia bisa berada disini?

Awalnya gadis itu mengira dirinya hanya bermimpi tentang masa remajanya saat ia berusia 16 tahun.

Namun lama kelamaan semuanya terasa terlalu nyata, dan bahkan ia sudah satu minggu semenjak ia berada disini.

'Terlahir kembali?'

'Apakah itu mungkin?' Benak Jessica bertanya tanya.

Tangan kanan Jessica terangkat, menyesuaikan dengan letak bulan dari arah pengelihatannya.

Ia berusaha mengumpulkan kepingan kepingan misteri ini.

Bila memang benar ia terlahir kembali maka ia akan sangat amat bersyukur.

Terlalu banyak kesalahan yang ia buat dimasa lalunya.

Ia telah mengecewakan banyak orang.

Dan Jessica berjanji akan menebus semuanya.

Tidak ada yang bisa menjelaskan bagaimana bahagianya dia sekarang. Ia bahkan diberi kesempatan untuk menemui orang tuanya lagi....

Tanpa bisa dicegah, air mata kini mengalir dari pelupuk mata Jessica.

'Terimakasih Tuhan'

***

"sweetheart? Kau sudah yakin akan masuk sekolah hari ini?"

FATE ; Rebirth of the princessWhere stories live. Discover now