Nanti, pagi

12 2 0
                                    

Irama pagi bercampur harum secangkir kopi.

Serangkaian aktivitas manusia mulai diawali, dari yang menikmati sampai yang memaksakan demi mendapat sesuap nasi. Lupakan yang itu, aku tak perduli.

Sungguh cerah sekali. Tapi kasihan bulan. Ia tak terima keberadaannya di hilangkan dan tidak bisa berbuat apa-apa juga, karena bulan tak mungkin durhaka pada matahari. 

Berkhayal saat ini, Hari baru ijinkan lah aku membuat mimpi menjadi nyata.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 03, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Nanti, pagiWhere stories live. Discover now