Nathan yang masih mengunyah makanan ikut mendengus sebal, memandang aneh sepupunya. Lagian sepupunya ini asal nanya tanpa konteks, persis saat dirinya sedang menyantap jatah makan malamnya pula.
"Ya lo nanya pas gue makan, nggak ada salam tiba-tiba nanya bang Bayu sama Nanda." Sahut Nathan sewot.
"Ck! Jawab aja sih."
Nathan memandang sepupunya malas, menelan makanannya kemudian menjawab. Sepupunya ini tidak akan berhenti bertanya kalo belum mendengar jawaban yang pas untuknya. "Ya baik kali, nggak tau persis kan gue nggak deket Nanda sama bang Bayu."
"Yakan lo sekelas sama Nandaaa!" Karina ngegas.
"Gue mana merhatiin Karin!"
"Ya jadi menurut lo baik apa nggak!?" Sepupunya masih kekeuh mendapat jawaban yang tepat darinya.
"Baik kok baik, pernah nyamper Nanda abis kelas, terus bikin anak-anak cewe sekelas pada ngiri." Terang Nathan kemudian.
"Bagus deh kalo gitu." Respon Karina yang membuat Nathan mengangkat satu alisnya tanda tak paham. "Nara abis telepon, katanya kak Bayu abis nembak dia." Jelas Karina seolah mengerti bahwa Nathan butuh penjelasan lebih.
Uhuk
Uhuk
Uhuk
Nathan yang belom menyelesaikan acara mengisi tenaga alias makan tersedak hebat setelah mendengar perkataan sepupunya itu.
---------
Stasiun kereta tampak masih ramai meski waktu sudah menunjukkan pertengahan malam. Lalu-lalang masih tetap berlaku meski banyak mata yang sedang menahan kantuk mati-matian.
Iya, akhirnya setelah mencari berbagai penebangan Jogja-Jakarta yang berujung kosong semua, Nathan memperoleh tiket kereta. Kereta kelas ekonomi jam sepuluh malam.
Nathan tak bisa tidur, ia hanya ingin cepat sampai Jakarta, rasanya jika boleh percaya hal tak masuk akal, ia ingin memiliki kekuatan teleportasi seperti idola Karina yang selalu sepupunya itu tonton. Matanya terpejam tapi banyak sekali yang memenuhi kepalanya.
Tadi saat menunggu keberangkatan kereta, Papanya menelepon memberikan wejangan memperjuangkan perempuan yang berujung hanya ia jawab iya iya saja. Semua orang menjadi aneh menurutnya, siapa juga yang ingin memperjuangkan perempuan? Ia hanya ingin memastikan Nara dirumah, Nara tidak melakukan hal-hal bodoh dengan Bang Bayu di hari mereka jadian, jika benar Nara menerima pernyataan cinta katingnya itu. Ia hanya ingin memastikan Nara baik-baik saja.