Part 18

147K 5K 163
                                    

Maaf update tengah malem. Tapi valle lg buka laptop, jadi sekalian.

Valle pusing harus inget2 rumus segitiga, trapesium dan lain2. Itu pelajaran jaman SD. Valle nggak inget, jangankan SD, jaman kuliah aja Valle lupa. Tadi siang Valle makan apa aja uda ga inget.

Otak Valle cuma bisa mencerna cowo cakep aja. Uda ngebet kawin ini. Ha-ha.

Seseorang yang Valle pernah kenal besok ulang tahun. Valle beli seiris cake tadi sama lilin. Bukan pelit, tapi Valle lagi diet. Valle kangen orang itu. Mari sama-sama ucapkan selamat ulang tahun.

Dan seseorang yang Valle kenal tanya Valle. Mencintai atau dicintai? Valle jawab trapesium atau segitiga. Tapi ketika dia tanya, mana yang bener, mencintai seseorang dengan cara seseorang itu ingin dicintai atau mencintai dengan cara kamu mencintai seseorang, Valle bengong. Ini orang ngomong apa. Tapi Valle jadi inget mantan Valle kan. Ih rese ini orang memang.

Menurut kalian gimana readers?

***

Gerald berlarian sepanjang koridor kantor polisi, begitu juga dengan Han. Di belakang mereka, Eveline mengikuti mereka dengan nafas terengah-engah. Han mendorong masuk pintu kantor polisi dan melihat Hara mendongak dari polisi yang sedang menginterogasinya. Tanpa mengatakan apapun, Han menerjang gadis itu dan memeluknya sekuat tenaga.

Hara terisak, “Aku takut, Han.”

Han mengusap punggung Hara kemudian mempererat pelukannya, “Maafkan aku! Maafkan aku!” Ucapnya dengan kelegaan luar biasa melihat Hara masih berdiri di depannya. Pikirannya sudah dipenuhi berbagai pikiran buruk ketika Gerald mengatakan Sarah ditemukan pingsan di basement dan Hara tidak ditemukan dimanapun.

            Gerald yang baru sampai terengah-engah menarik Hara dan memperhatikan gadis itu dari ujung kaki sampai ujung kepala sebelum memeluknya hingga hampir meremukkan Hara.

“Kau gadis nakal!! Membuat aku ketakutan setengah mati!” Ucap Gerald sambil memegangi wajah Hara, mencoba meyakinkan dirinya kalau Hara baik-baik saja.

Hara terisak, “Aku takut. Dia mencekikku, Gerald.”

“Siapa?!” Tanya Gerald dengan kemarahan menakutkan.

Hara menggeleng, “Aku tidak melihat wajahnya.”

“Gadis itu masih memberi keterangan pada polisi dan kalian mengganggunya.” Suara dari pojok ruangan membuat semua orang menoleh dan mereka melihat Reynald bersandar disana dengan dua tangan terlipat di depan dadanya.

“Apa yang kau lakukan disini?” Tanya Gerald menggeram marah.

Reynald mengangkat bahu dengan malas, “Kebetulan aku melihat mobil dengan plat mobil Reynold dan mengikutinya, ternyata mobil itu menguntit Hara. Jadi beberapa hari ini aku mengikuti Hara. Dan apa yang ku takutkan terjadi, ia memang diincar.”

“Bisa jadi kau sendiri yang berada di balik peristiwa ini!” Ucap Han sambil menarik Hara agar bersembunyi di balik tubuhnya.

Ekspresi Reynald mengeras. Ia melangkah maju dan menatap Han dengan pandangan berbahaya, “Mudah saja bagiku untuk mematahkan leher gadis ini ketika kami di mobil tadi, kalau aku memang mau. Dan kau pikir, aku akan bercanda dengan menggunakan plat mobil saudara kembarku yang sudah meninggal?! Aku tidak segila itu!” Kemudian ia berlalu dan hampir saja menabrak Eveline yang baru tiba di pintu masuk.

            Reynald tidak mengatakan apapun, hanya langsung berjalan. Eveline akan menghampiri Hara ketika kakinya menginjak sesuatu. Ia menunduk dan menemukan sebuah liontin. Pelan Eveline membuka liontin tersebut dan menemukan dua foto di dalamnya. Tidak ada yang memperhatikan ketika Eveline kembali menghilang di balik pintu dan berbalik mengejar Reynald.

Glamorous MessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang