Ron and Harry

651 99 5
                                    

⚠ ATTENTION ⚠
Typo bertebaran dimana mana, terdapat kalimat baku dan nonbaku.

Baca doang gak vote? Siap siap berhadapan sama daddy Voldemort. Mau copy paste cerita gua? Lawan ayang Draco dulu.

Yang gak vote gua avada kedavra mampus. Di vote ya ges, gua ada target vote buat up ke cerita selanjut nya jadi mohon dukungan nya.

Jangan jadi silent readers please, vote sama komen nya di pencet dong ges biar gua makin semangat, kalian komen titik doang gua udah seneng apalagi kalian vote, aduh seneng khan maen.

Hari ini libur gak ada absen dulu deh.

Jam menunjukkan pukul setengah 12 malam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jam menunjukkan pukul setengah 12 malam. Gadis itu mengendap-endap berjalan kembali common room. Beruntung dia tidak ketahuan oleh Filch dan para prefek.

Kriett..

Pintu terbuka menampakan Harry Potter yang sedang duduk di sofa depan perapian sendirian. Pria itu terlihat murung.

"Harry kau belum tidur?" Tevy masuk mendekati sahabat nya.

Harry menoleh, "Aku belum mengantuk, Evy." lirih pria itu. "Apa yang kau lakukan di luar larut malam begini?" lanjut Harry.

Gadis itu terlihat gugup, "Aa- ya mengembalikan beberapa buku." ia terkekeh.

"Ah seperti itu.."

"Ada apa Harry? Kau terlihat murung."

Ia menghela nafas kasar, "Aku bertengkar dengan Ron."

Tevy menghela nafas kasar, "Ya aku sudah menebak itu."

"Apa kau percaya padaku, Vy? Aku bersumpah aku tidak memasukkan namaku di api itu. Lagipula aku tidak ingin ikut turnamen Triwizard." jelas Harry meyakinkan sahabat nya.

Tevy tersenyum, "Aku percaya padamu, Harry. Aku yakin kau masih ingin hidup lebih lama jadi tidak mungkin kau melakukan nya." gadis itu terkekeh.

"Apa maksud mu, Evy?" wajah Harry berubah masam.

"Hahaha tidak ada Harry." Tevy tertawa."

"Terima kasih telah percaya pada ku, Tevy."

"Hei," Tevy menepuk pundak teman nya. "Aku percaya pada mu Harry. Dan untuk Ron mungkin dia hanya butuh waktu untuk menerima semua ini, kau tau sendiri bagaimana sifat sahabat mu itu kan. Dan Hermione aku tau dia pasti percaya pada mu, tenang saja. Aku akan membantu mu dengan Ron." Tevy berusaha menenangkan sahabat nya.

"Kau memang ahli dalam menenangkan ku, Tevy. Terima kasih." Harry mulai tersenyum.

"Tentu saja. Aku ingin tidur, sebaiknya kau pergi lah tidur juga." Tevy beranjak dari sofa menuju kamar nya.

Hari ini banyak kejadian yang tidak terduga, mulai dari Harry yang terpilih menjadi peserta turnamen Triwizard, lalu Draco yang secara tiba tiba bersikap manis dan menyatakan perasan nya. Rasa nya semua ini sulit dipercaya oleh Tevy.

Mr. Malfoy 4 : My BelovedWhere stories live. Discover now