Chapter 1:The reaper has born

6 1 0
                                    

Pagi hari di sekolah SMA Sishen Rangel,kelas berjalan seperti biasa,guru menerangkan,murid-murid mendengar. Tidak ada momen-momen spesial yang mencerahkan suasana. Tidak adanya kerusuhan yang muncul untuk menghentikan sekolah,tidak adanya monster dan hero bertarung untuk menyelamatkan kota,bahkan tidak ada portal dimensi untuk mentransfer mereka menuju dunia parallel.

"HUUUUHUH... capek dah" terlihat si Shunichi mengoam dengan kaki diatas meja,bergaya seperti preman-preman sekolah di webtoon. " kenapa ya, rasanya dunia ini membosankan." bisingnya dia sambil ngobrol dengan kawanannya. "Sudahlah boss,ini kan udah hal biasa boss!" ucapan dari bawahannya di depan mejanya. "ya mau gimana lagi,ini kan realitas bukan fiksi. Kalau ini fiksi,kita sudah menjadi pahlawan bahkan juga jadi superhero." ucapan bawahannya di samping mejanya.

"iya,tapi setidaknya ada lah keadaan dimana terjadi sesuatu yang eh gitu lah, muncul eroge kek,hewan kek,apa saja lah yang bisa menyenangkan hidup." ucapannya sambil marah-marah kayak boss besar. "Woi berisik kalian." terdengar suara cewe berteriak ke arah mereka bertiga. ia berambut hitam panjang,berbadan mulus,dengan tinggi sekitar 165 cm (paling tinggi di sekolah),berkacamata coklat,dan memiliki ikatan totoro."kalau kalian mau ngobrol,please deh di tempat lain. terutama kamu Shuichi,gak usah berpura-pura layaknya preman di komik-komik deh. geli" ocehannya seperti seorang guru. Kemudian Shuchi dan anggotanya terdiam,dan mereka mengarah ke Shuichi."We bukannya dia Virgo si silent beauty . Jarang banget ada orang yang berbicara ataupun dimarahi dia."kata orang di sampingnya. Lalu,mereka berdua mendekatinya dan mengebuk meja"Lo bagaimana bisa mendekati our queen,huh?"

"apa hubungan anda dengan dia?". Mereka berdua bertanya terus menerus seperti sedang menginterogasi penjahat kelas atas. Lalu,Shuichi menjawab dengan nada canggung "em,gua itu teman masa kecilnya atau bisa dibilang mendekati sepupu angkat." Lalu,mereka berdua berhenti dan kembali duduk,sambil bergumam "How lucky". Lalu,ia melihat sekeliling dan mencari target,"HOI WONGMIN..." teriaknya ke anak yang duduk di barisan paling depan. Anak itu kemudian berlari menuju dia dengan badan gemetaran. Ia bertubuh kurus,dengan tinggi lumayan besar,berkacamata,muka dengan ranking 20-an,berambut putih mutiara." I,,II,,IIIya,kenapa SSS..SSHUI... CHI.". Bisingnya sambil ketakutan,terlihat kakinya gemetaran,dan kemungkinan mendekati celana bocor.

"HEI.." dengan suara garang." Gua udah bilang jangan pake nama itu kan?" suaranya dengan muka ganas atau intimidasi." HIIII..." teriaknya dalam gemetaran. Semua berbicara dalam hati "Ini dia momen yang di tunggu oleh para penonton. Sebuah drama klasik" " ortu lu udah baikan belom?" semuanya langsung membeku dan bengong. Mereka mengira akan terjadi sesuatu yang parah seperti pembulian atau apapun yang bisa di cap sebagai Cerita webtoon. Tapi tidak, " ummm....,sebenarnya mama saya sedang koma selama 5 bulan,dan masih belum bangun sampai sekarang. Papa saya sedang bekerja mati-matian untuk bisa menafkahi untuk sekolah saya,dan juga biaya rumah sakit. Sedangkan saya,saya hanya disana melihat ayah saya bekerja dan tidak bisa melakukan apapun selain belajar. Itulah satu hal yang hanya bisa saya lakukan untuk keluarga saya."

Tiba-tiba Wongmin mulai menangis sambil menceritakan kehidupannya,seperti cerita film Inside Out. Suasana kelas pada saat itu sangat hening,lebih hening daripada taman. "kalau saja.. hic...kalau saja saya bisa memban...hic..membantu papa mama saya...hic.... saya akan melakukan apapun. Apapun itu..." Tiba-tiba Shuichi menyerahkan sebuah kantong di depannya. "Walaupun tidak banyak,tapi semoga ini bisa membantu papa anda,dan semoga mama anda bisa cepat sembuh." Seisi kelas kemudian langsung kaget,terutama Wongmin yang membeku saat mendengar kata itu. "e..lu serius?" bicaranya sambil nangis. "sebenarnya saya mau pake untuk beli game pokemon,tapi kamu lebih membutuhkannya daripada aku." Lalu,Wongmin mengambilnya dengan pelan lalu melihat dia,terlihat dimukanya seperti ingin mengatakan (serius lu kasih duit buat beli game ke gua.) "Gak usah takut,gua bisa dapet duit itu lagi dengan kerja lebih banyak. And besides,game tersebut juga akan muncul beberapa bulan lagi,jadi gua masih punya banyak waktu."

The eye of ReaperWhere stories live. Discover now