film horor 1

1.1K 72 10
                                    

Happy reading.....
Malamnya saat halilintar sedang menonton televisi ia mendengar ketukan dari pintu.

"Tunggu sebentar" ucap halilintar berjalan untuk membuka pintu

"Eyyo! Selamat malam manis!!" Ujar mata empat alias solar dengan wajah riang

"Hm? Kenapa kemari?" Tanya halilintar dengan wajah datar

"Malam ini aku ingin menginap dirumahmu apa boleh?"

"Tidak!" Ucap halilintar yg akan menutup pintu

"Ah! Tunggu!! Ayolah sekali saja ya?" ~solar

BRAK!!! Pintu tertutup dengan kerasnya. Solar terdiam lalu

"Aku mau menginap!!! Aku tidak akan pergi sebelum aku menginap dirumahmu!!!" Terdiam solar, ia duduk didepan pintu dengan raut wajah kesal

"Heh terserah kau saja" smirk halilintar

Beberapa jam kemudian

"Sudah mulai larut, apakah ia tetap menunggu atau ia pulang?" Gumam halilintar

"Lebih baik kucek saja" batinnya

Saat ia membuka pintu halilintar terkejut akan solar yg tertidur dilantai

"Hah anak ini. Solar ayo bangun!" Ucap halilintar sembari menendang kaki solar

"Umh? Aku dimana??" Ucap bodoh solar

"Hah! Kau boleh menginap jadi ayo masuk!" Kesal halilintar

"Benarkah!!!" Ucap solar berseri seri

"Ya, tapi kau harus tidur diruang tamu ok?"

"Ah baiklah asalkan aku boleh menginap itu tidak mengapa!" Ucap solar senang

"Huh!" Dengus halilintar, halilintar masuk kedalam dan diam diam ia tersenyum manis. Dasar tsundere

Keesokan harinya halilintar bangun dari tidurnya. Lalu ia memutuskan untuk mandi.

Beberapa jam kemudian. Halilintar merasa bosan ia memutuskan keluar apartemen untuk mencari udara segar. Sedangkan solar sudah jangan tanya lagi dia masih tertidur pulas
Halilintar berjalan jalan ditaman dekat rumahnya. Halilintar melihat sosok seseorang sedang melamun dibangku taman, dan yap hali menghampiri orang itu

"Gempa? Apa yang kau lakukan disini sendirian??"

Ya org yg sedang duduk melamun dikursi taman itu adalah gempa

"Tidak ada aku hanya ingin menikmati pagi yang cerah" jawab gempa. Senyuman manis terukir gempa benar benar manis jika tersenyum

"Apa kau ada masalah?" Tanya halilintar kembali

"Tidak. Jika aku punya masalah aku pasti sudah curhat padamu hehe"

"Hm baiklah. Kalau ada apa apa bilang padaku"

"Iya iya lili~" kata terakhir gempa dgn menyebut nama konyol halilintar membuat halilintar merasa ingin ditelan bumi saja dia benar benar benci panggilan itu

"Su... sudahlah aku pergi dulu. Dasar menyebalkan!" Halilintar pergi meninggalkan gempa dengan wajah yg sudah sangat memerah

Halilintar kembali berjalan ditaman kota itu, dan mata itu juga kembali menatapnya dengan tajam seoalah olah berkata 'AKU AKAN MEMBUNUHMU!!!'
Halilintar sepertinya sudah mulai sadar dengan kehadiran sosok itu. Namun setiap kali halilintar berbalik sosok itu 'lenyap' tanpa jejak

Halilintar kembali kerumahnya dan pergi menju kamarnya, sepertinya solar sudah bangun

"Aku kembali. Oi lar dah bangun belom nih!!" Tanya halilintar

"Aku sudah bangun. Hm kau dari mana saja hm?? Kenapa tak memberi tahuku jika kau pergi keluar???"

"Gk tega bangunin kebo yg lagi tidur pules" jawab halilintar kemudian berjalan kearah solar yg sedang duduk disofa

"Aku bosan. Hei hali apa kau mau menonton film horor bersamaku?" Tanya solar. Halilintar tidak suka film horor namun jika ia menolak mungkin kan berakhir seperti kemarin

"Hah baiklah"

Mereka menyiapkan semua kebutuhan yg akan diperlukan saat menonton nanti seperti makanan ringan atau cemilan dan minuman

Halilintar berjalan kearah sofa dengan berbagai macam cemilan dan menaruhnya dimeja kecil itu. Setelah itu halilintar duduk disofa itu dan mengambil ponselnya. Halilintar tampak sibuk dengan ponselnya itu sedangkan solar dia memandangi wajah hailintar yang menunduk menatap layar ponselnya
Tampaknya bukan solar saja yg memperhatikan halilintar dari luar jendela kamarnya
Sadar solar sedang memandanginya halilintar memberanikan diri untuk bertanya

"Solar? Ada apa??"

Solar tidak menjawab. Ntah itu hanya prasaan halilintar atau bukan wajah solar semakin mendekat kearahnya

"Solar....?!"

Dia tetap tak menjawab, namun wajahnya terus mendekat. Halilintar mulai berkeringat dingin jantungnya berdagup kenjang. Halilintar tak mampu bergerak tatapan mata solar seolah olah menghipnotisnya sehingga dia tak mampu berbuat apa apa selain pasrah



.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Berlanjut dihalaman berikutnya
Jangan lupa vote and komen
Thanks all

Kasus Penculikan [Season 1]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें