"Jangan mati." ucap laki-laki berumur akhir 20 an itu.

Yoojung terkekeh kecil. "Aku tak akan mati."

"Tapi kau menyesali kegagalan bunuh dirimu saat itu."

Terdiam dan menghindari tatapan Jungkook, Yoojung menatap langit dengan helaan nafas berat. "Sedikit. Aku hanya berpikir jika saja aku mati saat itu mungkin semua kekacauan ini tidak akan terjadi."

"Yoojung-a. apakah kau menyembunyikan sesuatu?"

"Seperti apa?"

"Masalah yang kau miliki. Kau tak pernah mengatakannya dan terus menyimpannya sendiri."

Masalah? Seperti hubungan terlarangnya dengan Taehyung? Atau soal ayah yang gemar memukulinya dan mama yang terus memberikannya tekanan batin? Atau masalah ayah yang membayar kepolisian untuk menutup kasus Hyunwoo sebab mencurigai bahwa Taehyung adalah pelakunya?

Semua masalah yang dimilikinya, tentu membuatnya tertekan bukan main. Ia nampak baik-baik saja sebab menangis pun tak ada gunanya. Menceritakan masalahnya pada orang lain hanya akan menghancurkan keluarganya. 

Tidak. Ia tidak masalah jika ayah dan mama hancur, sebab ia pun sangat membencinya. Namun bagaimana dengan Taehyung? Ia tak mau kakaknya itu terluka lebih dalam lagi. Jadi, menghindari kemungkinan itu Yoojung memilih untuk menutup mulut. 

"Aku senang bapak bertanya padaku. Jangan khawatir, sejauh ini aku bisa mengatasinya."

"Bagaimana? Dengan diam dan menahan semuanya sendirian?"

Yoojung kembali terdiam. Ia tak tahu harus menjawab seperti apa hingga kemudian bel masuk berbunyi dan menyelamatkannya. "A-aku harus masuk."

Meninggalkan Jungkook sendirian di atap, lelaki itu menghela nafas panjang. Ia semakin khawatir melihat Yoojung seperti itu. Tak selamanya gadis itu bisa mengatasinya sendirian. Terlebih dengan semua kejadian kematian 2 muridnya, hal yang ia curigai adalah bahwa 2 muridnya itu memiliki hubungan yang buruk dengan Yoojung.

Ia tidak mencurigai Yoojung sebagai pelakunya, namun ia hanya memikirkan segala kemungkinan bahwa seseorang yang dekat dengan Yoojung lah pelakunya. Ia pernah memergoki Solbin yang mengancam Yoojung dengan sebuah video, entah apapun isi video tersebut, ia memikirkan kemungkinan bahwa Solbin terbunuh karena hal tersebut.

Kematian Hyunwoo sendiri yang ditutup sebagai kasus bunuh diri, tidak pernah sekalipun Jungkook mempercayainya. Kasus itu ditutup secara tiba-tiba, tidak ada banyak berita yang membahasnya. Sekolah menutup diri dari kasus tersebut dan segala kejanggalan yang Jungkook rasakan.

Jika kasus Hyunwoo bisa tenggelam dengan mudahnya, kemungkinan hanya orang yang memiliki kekuasaan yang bisa menutupnya. Ia harus mengamati bagaimana kasus kematian Solbin ini berjalan. Jika kemudian ditutup dengan cepat, maka ini bukanlah lagi sebuah kebetulan. Meski Jungkook tak memiliki bukti nyata dan hanya berdasarkan feelingnya, namun karena 2 kematian muridnya ini berkaitan dengan Yoojung, ia tak mau menutup kemungkinan bahwa pelakunya adalah orang di dekat Yoojung.

Dan satu-satunya yang terlintas dari benak Jungkook adalah Kim Taehyung.

Kim Taehyung, lelaki berbahaya yang membuat istrinya meninggal.

***

"Nyonya pergi ke Thailand karena urusan mendadak, nona. Ini adalah pakaian yang nyonya siapkan. Tuan Jingoo akan tiba jam 8 nanti, jadi, lebih baik nona segera bersiap-siap." jelas bibi Wang. Yoojung mengangguk mengerti dan segera melepas seragam sekolahnya untuk bersiap mandi.

Taehyung tidak ada di rumah saat ia tiba sepulang sekolah. Sejak mengetahui pertunangannya dengan Jingoo, Taehyung tidak mengucapkan sepatah katapun. Yoojung tak tahu apa yang laki-laki itu pikirkan, mengingat betapa terobsesinya Taehyung padanya, ia pikir Taehyung akan mengamuk. 

Itulah mengapa sejak kemarin Yoojung merasa gugup bila berpapasan dengan Taehyung. Ketidakhadiran Taehyung malam ini sejenak memberikan perasaan lega. Jadi, bergegas untuk bersiap pergi makan malam bersama Jingoo, Yoojung harap malam ini segera berlalu.

Yoojung mandi lebih cepat dari biasanya. Dibantu dengan bibi Wang, Yoojung berdandan sesuai dengan pesan mama. Tangannya kemudian meraih sebotol parfum dan menyemprotkan ke tubuhnya sebanyak dua kali. Aroma wewangian fuity floral itu kini sedikit mengurangi beban di pikirannya. Ia memejamkan matanya sejenak untuk merelaksasikan diri.

Bibi Wang meninggalkan kamarnya selepas selesai membantu Yoojung bersiap. Gadis itu masih memiliki waktu 30 menit lagi sebelum Jingoo datang menjemputnya. Namun siapa sangka, ketika Yoojung tengah duduk di depan meja riasnya sembari memejamkan mata, sebuah tangan kekar kini melingkari lehernya.

Aroma alkohol memberitahu Yoojung bahwa Taehyung telah datang dan membuat jantungnya kembali berdegup gugup. "Kakak mabuk?"

"Tidak. Aku hanya minum sedikit."

Taehyung menatap Yoojung dari pantulan cermin, matanya terlihat sayu dan nafas beratnya terus mengeluarkan aroma alkohol yang memusingkan. "Kau berdandan. Apakah kau mau pergi ke suatu tempat?"

"Err.."

"Jangan pergi."

Suara berat Taehyung terdengar serak. Biasanya jika suara Taehyung menjadi serak, lelaki itu kemungkinan baru saja bertengkar dengan ayah. Ayah dan Taehyung akan saling berteriak satu-sama lain. "Apakah kakak baru saja bertengkar dengan ayah?"

Taehyung mengangguk. Sejurus kemudian Taehyung terkekeh pelan. "Lelaki tua itu lagi-lagi mencurigaiku. Aishh.. sialan.."

"Yoojung-a..."

Mengeratkan pelukannya, mencium tengkuk leher Yoojung dan mengecupnya lembut, hembusan nafas hangat Taehyung membuat Yoojung semakin gugup. Ia harus membawa kakaknya kembali ke kamarnya dan membujuknya untuk beristirahat sebelum Taehyung lepas kendali. Namun Yoojung kesulitan untuk melepas pelukan Taehyung. Ia memeluknya begitu erat seolah tak membiarkan Yoojung untuk pergi.

"Seandainya, aku melakukan suatu kesalahan, apakah kau akan memaafkanku dan tetap bersamaku?"

Yoojung mengerjap. Ia tak mengerti arah pembicaraan kakaknya. Gadis itu hanya berpikir, jika ia segera menjawab pertanyaan kakaknya, ia akan mudah membujuk kakaknya untuk pergi ke kamarnya dan beristirahat. Ia tak memiliki banyak waktu hingga Jingoo datang menjemputnya.

"Ya. Aku akan tetap bersama dengan kakak."

"Kau tidak akan meninggalkanku, kan?"

"Tentu."

"Meskipun aku membunuh seseorang?"






To be continued.

To be continued

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Save MeWhere stories live. Discover now