Addition 1 (Qonita's POV)

Start from the beginning
                                    

"lho, Bukannya kamu lagi teleponan ya?" tanyaku

"udah selesai kok. Ayo kita pergi!“ ajaknya

Nanda menarik tanganku untuk keluar ruangan. Kami melewati pintu samping NiNiPpo Cookies Bakery yang jalannya seperti gang kecil.

"siang pak, kita pulang dulu ya," pamit kami kepada pak Sasto, yang menjadi tukang parkir di NiNiPpo Cookies Bakery

"iya mba Nanda, mba Qonita. Hati - hati dijalan!“ kata pak Sastro dan kami berjalan menuju halte bus yang ada di dekat pintu masuk area ruko.

"aku tadi ditelepon Igo. Aku bilang kalo aku bawa temen hehe…." kata Nanda sambil nyengir

"ngga, aku ngga mau ikut. Nanti kayak obat nyamuk lagi," tolakku

"ngga bakal jadi obat nyamuk. Aku jamin itu!“ kata Nanda

"ngga jadi obat nyamuk gimana? Kalian berdua entar pacars, trus nanti aku ngapain? Liatin kalian pacaran?" tanyaku pada Nanda

"ogah ya…" lanjutku tanpa memberi waktu Nanda untuk menjawab

"iiihh… Bukan gitu. Kata Igo, dia tadi ketemu sama temennya waktu di mall. Jadi dia ajak temennya sekalian," kata Nanda

"jadi kamu ngga akan sendirian," lanjutnya lagi

"itu temen, apa temen? Jangan - jangan Igo lagi ketemu cewek lagi," kataku

"ihh…. Nggak mungkin Igo ketemu cewek," jawab Nanda sedikit cemberut

"lho, bisa aja? Jangan - jangan dia sekarang lagi nge-date lahi sama tuh cewek," kataku sambil menerawang

"ngga ya. Igo ngga kayak gitu. Toh temennya Igo yang ketemu di mall kan cowok. Masak iya, Igo nge - date sama cowok," jawab Nanda dengan polosnya

"lha, temennya Igo cowok, bukan cewek?“ tanyaku terkejut

"iya cowok, siapa yang bilang cewek," kata Nanda dan aku hanya mengedikkan bahu tanda masa bodoh

"makannya, ayo ikut aku! Nanti kita makan bareng. Berempat, bukan bertiga," ajak Nanda lagi

"lumayan lho, nanti kalo temennya Igo bisa jadi cowokmu hihi…." kakata Nanda sambil nyengir

"ngga usah aneh - aneh deh," kataku kepada Nanda dengan nada ketus

"lha kan, siapa tau dia suka sama kamu," kata Nanda dan bertepatan dengan bus kota yang kami tunggu sudah hampir mendekat di halte

"masa iya, dia suka sama aku. Jangan ngaco deh! Aku kan cuman cewek yang kerja sebagai pelayan toko. Masa iya ada cowok yang suka sama aku," jawabku dan kami berjalan memasuki bus yang sudah berhenti di depan kami

"jangan merendah deh! Toh yang penting kita kerja halal, ngga mencuri atau melakukan pekerjaan haram. Jadi kamu harus percaya diri!“ kata Nanda dengan nada emosi

Kami pun berjalan menuju belakang bus. Karena kursi yang kosong ada dibagian belakang. Bus langsung melaju ketika semua penumpang sudah masuk dan keluar dari bus.

"iya juga sih," jawabku menyetujui ucapan Nanda dan mendududkan diri di kursi kosong

"makannya ngga usah minder. Toh kamu kan ketemu temennga Igo buat nambah temen aja! Ngga harus sama dia juga, kan cuman saling kenal aja," kata Nanda dan aku hanya menganggukkan kepala

"jadi, kamu ikut aku kan?“ tanya Nanda lagi
Aku menoleh ke arah Nanda dan melihat ekspresi wajahnya yang memohon, "baiklah, aku ikut!"

"yes," kata Nanda dengan nada ceria sambil memelukku dan aku hanya menggelengkan kepalaku melihat kelakuan si Nanda ini

Akhirnya aku mengikuti Nanda pergi ke mall untuk bertemu dengan pacar barunya. Disitu aku juga bertemu dengan teman dari pacarnya Nanda.

Temannya Igo bernama Dino. Dia adalah teman seperjuangan Igo waktu masa kuliah dulu. Sekarang dia berkerja disebuah perusahan swasta di kota ini. Dia juga berasal dari kota ini. Jadi dengan kata lain, dia dari kecil sampai sekarang di kota ini terus.

Kami hanya makan dan kemudian bermain di time zone. Setelahnya, kami pulang ke rumah masing-masing. Aku diantar pulang oleh Igo dan Nanda. Kan tidak mungkin juga aku pulang dengan Dino. Kita kan juga baru kenal. Jadi mending dianter Nanda aja, kan aku dia juga yang ajak aku. Otomatis dia harus antar aku pulang lah haha…. 

Beberapa bulan kami berempat bertemu, Nanda memberiku nomor ponsel Dino.

"ini buat kamu!“ Nanda memberikan secarik kertas ketika kami berada di runag loker untuk berganti baju seragam

"apa ini?“ tanyaku sambil melihat isi tulisan di kertas itu, "nomor siapa ini?“

“itu nomornya Dino," jawab Nanda sambil bercermin

"buat apa?" tanyaku bingung

"buat kamu lah, itu aku dapet dari Igo," jawab Nanda yang sudah selesai bercermin

"lha terus buat apa? Kenapa kasih nomornya Dino ke aku?" tanyaku sambil mengembalikan kertas tersebut ke Nanda

"kamu simpen lah. Chatting - an sama Dino. Buat kenalan aja! Biar nambah temen," kata Nanda ketika aku sedamg sibuk menata tas di lokerku

"simpen pokoknya! Buat nambah - nambah temen aja!" lanjut Nanda sambil menyerahkan kertas itu lagi padaku

Nanda keluar dari ruang loker ketika aku sedang memandangi secarik kertas tersebut. Aku pun menyimpan kertas itu di kantong celemek yang terpasang di pinggangku. Tidak lupa menutup pintu loker sebelum berjalan keluar untuk bekerja.


*****


Setelah beberapa minggu aku mendapatkan nomor Dino dari Nanda, aku menyimpannya di kontak ponselku. Selama itu juga, nomor itu hanya tersimpan rapi. Aku tidak memiliki keberanian untuk chatting dengannya. Setiap kali ingin mencoba mengirim pesan atau menelepon, selalu saja keraguan yang muncul. Huft…. 

Tapi semuanya berubah ketika aku mendapatkan sebuah pesan dari nomor yang tersimpan di ponselku. Aku tidak tahu bagaimana mengungkapkan perasaanku ketika nomor itu menghubungiku. Antara terkejut, tidak percaya dan yang pasti adalah senangnya luar biasa.

Semenjak Dino mengirim pesan padaku, kami menjati teman chatting di WA. Sekedar tanya sudah makan kah? Sedang apa? Lagi sibuk kah? Dan pertanyaan lainnya, yang tak mungkin aku list. Nanti dikira daftar pertanyaan untuk wawancara lagi. Hihi… 

Dino
Assalamualaikum…. Qonita, besok sabtu bisa ketemu?

Aku
Wa'alaikumsalam… Maksudnya besok?

Dino
Iya, besok sabtu, bisa kita ketemuan?

Aku
Maaf sebelumnya. Kalo untuk sabtu ini, aku ngga bisa. Soalnya banyak yang tukar shift buat malam minggu. Dan aku juga udah tukeran shift dengan Nanda.

Dino
Okay, ngga apa-apa. Kalo sabtu depan gimana?

Aku
Kalo sabtu depan insyaallah bisa. Nanti aku tukeran shift sama temenku dulu ya

Dino
Okay, nanti kamu kabari aku ya

Aku
Siap










🌹🌹🌹🌹🌹












Enough fot today

Don't forget vote and comment

Follow my account

Thank you have vote and comment my story

Thank you have read my story

Have a nice day

😉😉😉

AM I LATE? - EndWhere stories live. Discover now