"Prilly makeup yang cantik biar daddy kamu nyesel karena memilih ular berbisa daripada kucing Persia" Nicko berteriak dari luar kamar prilly dan diakhiri dengan tawa renyahnya.

Prilly berdecih kesal karena Nicko menyamakannya dengan kucing Persia. emang gemes sih tapi yakali idung aja gapunya masa disamakan dengan dirinya yang berwajah princess ini.

Dahi prilly berkerut otaknya sedang ikut mempertimbangkan perkataan Nicko.

"hmm bener juga sih kata om Nicko. Let's goo kita bikin mantan nyesel. mantan daddy nyesel sih lebih tepatnya haha" Prilly kembali bermonolog dengan dirinya sendiri, seringaian merekah dibibir tipisnya. setidaknya mari kita lihat siapa yang dapat lebih menarik perhatian Ali. si Kucing Persia atau ular berbisa ckck

______

Prilly mematung di tempatnya pandangan matanya tertuju pada dua manusia lawan jenis, yang saat ini saling memasangkan cincin satu sama lain. Sirna sudah harapannya.
Wanita di hadapan Ali terlihat begitu cantik dan nyaris sempurna, bagaimana bisa om Nicko mengibaratkan wanita secantik Lecya dengan ular berbisa.

Prilly menunduk dengan kedua tangan meremas dressnya. Bagaimanapun dia tetap kalah dan Akan selalu kalah. Mungkin ini memang sudah ujung dari perjalanannya. Ikhlas prill hmm.. menyerah lebih tepatnya
Lagian bagaimana prilly bisa sebodoh itu mengharap pada orang yg telah melukai batinnya

"Prill kok diem ayo masuk" fano menggenggam sebelah tangan prilly Untuk mengajaknya masuk ke Ballroom Hotel yang di sulap dengan nuansa begitu mewah dan elegan

Nicko memperhatikan wajah prilly, yang tadinya cerah menjadi muram. Tapi bagaimana lagi pertunangan Ali terjadi lebih cepat ternyata. Jadi rencana untuk menggagalkan pertunangan adiknya kacau balau.

"are you okay sweetheart" bisik Nicko yang kini telah berjalan menyamai langkah prilly. Tak Ada sahutan dari prilly, gadis itu masih menunduk dengan tangan yang Ada di genggaman fano

"Angkat kepalamu princess nanti mahkotamu jatuh. Lagian dipesta semegah ini tidak mungkin Ada receh yang berserakan hihi" Prilly mendongak menatap fano tajam. sedangkan yang ditatap malah menyengir dan mengerlingkan mata menggoda

Nicko tersenyum melihat Fano yang begitu baik memperlakukan prilly. Sepertinya prilly Akan lebih aman dan Bahagia jika bersama fano. Mereka juga terlihat begitu serasi, saat ini kebahagiaan prilly yang paling penting itu sudah menjadi janji Nicko pada clarissa

Benar saja bersama Fano prilly terlihat begitu lepas. buktinya saat ini wajah muramnya sudah menyurut, entah Mantra apa yang Fano berikan pada prilly.
Dua sejoli itu kini tengah menikmati semangkuk ice cream yang disediakan disana.

"orang2 mah datang ke pesta minumnya wine, dua anak ini malah ngemilin ice cream" cibir Nicko. Fano terkekeh karena dirinya hanya ingin menuruti paksaan prilly, dengan berkelit hanya ice cream yang bisa membuat moodnya membaik

"wine itu diperuntukkan buat orang tua kaya om nicko, Kalo yang masih unyu kaya kita gini ngemilin ice cream aja biar tambah manis"

"ya ya ya asal princessnya om Nicko ini senang Apasih yang ga" pasrah Nicko

"om fotoin prilly sama Fano dong, biar kita ga kalah sweet sama pasangan sebelah" ekor Mata prilly melirik Ali dan lecya yang sedang asik bercengkrama entah dengan siapa

"dengan senang Hati princess" Nicko meraih ponsel yang prilly berikan, sedangkan fano hanya menurut saja

"dengan senang Hati princess" Nicko meraih ponsel yang prilly berikan, sedangkan fano hanya menurut saja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
My Daddy is My Husband (On hold)Where stories live. Discover now