"Sialan Lo Jen kalo Lo bukan temen gua, udah gue patahin tangan Lo" Jeno hanya cengengesan saat jaemin mengomel
"Lagian Lo kayak orang gila njir, senyum senyum sendiri. Lama lama gue jodohin Lo sama Bu Lily " geram renjun meminum es teh manisnya.
"Sabi tuh, Bu Lily kan cantik guru idaman seluruh murid" balas jaemin ngasal
"Udah punya suami dongo, bahkan suaminya lebih ganteng terus lebih kuat agamanya daripada Lo" ucap Jeno memukul kepala belakang jaemin dengan sengaja
"Asem, heh! Di Banding sama mas 'r' masih mending taat an gue" renjun yang merasa insial namanya di panggil jadi menoleh ke arah jaemin dengan tajam
"Gue gini gini udah umroh yah gak kayak pak Suripto bawa bawa hadis tapi kagak pernah umroh!" Ucap renjun melempar tisu bekas ke wajah jaemin
"Njun kayaknya Lo bakal masuk BK dah" lirih Mark menatap orang yang di belakang renjun. Yap pak Suripto guru BK paling galak dan paling keras kepala
Renjun menatap ke belakangnya dengan hati hati dan menampakkan pak Suripto dengan kumis yang tebal sampai menutupi bibirnya. Pak Suripto langsung menjewer telinga renjun dengan keras sampai renjun meringis kesakitan.
"Kamu ikut bapak ke ruang BK Raditya!!"
"aduh aduh pak jangan di jewer pak, telinga saya udah melar nih"
"Alasan kamu, ayo ikut bapak"
"Iya iya pak astagfirullah"
Renjun keluar dari kantin bersama pak Suripto yang masih menjewer telinga renjun sampai ke ruang BK. Haechan yang baru kembali membeli siomay melihat keluar dan sedikit tertawa karena renjun di seret oleh pak Suripto.
"Tuh bocah kenapa? Di seret pak Suripto haha" tanya haechan tertawa
"Ntar Lo tanya aja dah sama tuh bocah, gue mau bengek dulu hahahaha" jawab Mark masih sibuk dengan kerecehannya.
"Nanti malem nongkrong kuy" ajak Chenle yang tengah mengibas ke belakang rambut hitamnya
"Gas aja gue mah, jamber?" Tanya haechan memakan siomaynya
"Abis magrib aja gimana?" Ucap chenle mencomot satu siomay haechan
"Gas, Lo gimana jaem?" Tanya Mark menatap ke arah jaemin
"Tergantung di izinin apa enggak sama nyokap, kalo bokap mah pasti di izinin" jawab jaemin menggigit sisa es batu
Seisi meja makan menghela nafas berat dan para temannya sibuk ke aktivitas mereka masing masing. Jam istirahat akan berakhir, mereka segera kembali ke kelas.
....
"Assalamualaikum"
Jaemin masuk ke dalam rumahnya dengan langkah pelan, kini rumahnya sedang tidak ada orang dan hanya ada jaemin di rumah itu. Ia berjalan ke kamarnya dan di sambut oleh jasper yang sedang menunggu dirinya di depan pintu.
Ia tersenyum lebar menggendong kucing nya dan membawa nya ke atas kasur. Melempar tasnya ke sembarang tempat dan tidur di ranjangnya sambil memijat bahunya yang lelah.
TIN TIN
Suara klakson mobil terdengar dari depan rumahnya, jaemin berdiri dari ranjang dan pergi ke balkon sambil melihat mobil jaehyun terparkir di depan rumahnya.
Mengambil satu puntung rokok dari sakunya dan menaruh di mulutnya, lalu menyalakan rokoknya. Menghembuskan asap rokok nya sambil melihat abangnya yang tengah membukakan pintu untuk seseorang.
Jaemin berdecak kecil menghisap rokok nya lagi. Ia cepat mematikan rokoknya dan turun ke bawah untuk menghampiri jaehyun.
Ia berjalan ke dapur mengambil gelas dan mengisi gelas itu dengan air putih. Samar samar terdengar suara paling menjijikan menurut nya, suara orang tengah berciuman.
Jaemin meletakkan gelasnya di wastafel sesekali mengambil handuk yang ia jemuar tadi.
"Sayang, ini adik kamu yang sering kamu ceritain itu" langkah jaemin tiba tiba saja terhenti dan menatap perempuan yang memanggil nya tadi.
"Iya sayang, dia adik aku namanya jaemin" ucap jaehyun menjawab ucapan perempuan itu
"Salam kenal gue Maria, pacar nya jaehyun" Maria mengulurkan tangannya namun di acuhkan oleh jaemin
"Jaemin" Jaemin pergi dari hadapan Maria sambil membawa handuknya tadi.
"Sombong banget sih adik kamu by, irit ngomong hih untungnya kamu engga begitu by"
Jaemin yang masih diam di tangga hanya menyimak pembicaraan mereka setelah mendengar itu ia langsung masuk ke kamarnya. Ia langsung pergi membersihkan diri dan belajar seperti biasa
Keluar dari kamar mandi ia langsung memakai bajunya, cukup simpel hanya memakai celana pendek dan baju panjang bergaris putih dan biru.
Mengambil bukunya dan mengambil tugas yang harus di selesaikan besok. Waktu terus berjalan, sampai sampai ia sedikit melewati jam makan malamnya. Ia memutuskan untuk makan malam ke bawah dengan wajah lelahnya.
"Jaem? Ayo makan, ayah udah beliin makanan nih" sahut ayahnya tersenyum
Jaemin tersenyum dan duduk di kursi bersama ayahnya.
"Yah, mama sama bang jae kemana?" Tanya jaemin berhenti makan lalu menatap ayahnya
"Mama hari ini pulang malem, kalau Abang kamu Ayah kurang tau dia kemana. Pas ayah masuk ke rumah gak ada siapa siapa terus kok bau parfum perempuan ya jaem?" Jawab ayahnya sedikit bingung
"Itu jaemin kurang tau yah" ujar Jaemin pura pura tak tahu
Ayahnya mengangguk paham dan kembali ke aktivitas makannya. Jaemin pun menyelesaikan makan malamnya dan kembali ke kamarnya untuk mengganti bajunya. Sampai di bawah ia mengambil kunci motornya dan jaket untuk pergi bersama temannya
"Ayah, jaemin nongkrong sama temen boleh?" Tanya jaemin kepada ayah nya
"Boleh, jangan malem malem pulangnya ya dek" jawab ayahnya
"Iya yah, assalamualaikum" jaemin mencium tangan ayahnya lalu bergegas berangkat
.....
Jaemin turun dari motornya dan menghampiri teman temannya yang sudah menunggunya dari tadi.
"Gua kira lu gak Dateng jaem, ett siapa tuh yang di belakang lu?" Sahut haechan berhenti bermain bersama jisung
"Lami?" Panggil Jeno
"H--hai semua"
...
Hai udah lama kita gak bertemu kan, akhir akhir ini author banyak pikiran banget. Semoga kalian di beri kesehatan dan rezeki sama tuhan oke. Maaf author updatenya lama ya, lagi daring begini suka kemana mana pikirannya wkwkw.
Segitu aja deh kebanyakan bacot authornya hihii
Yang paling penting jangan lupa buat vote and komen okeh, jangan di baca doang hiks😭
Okey bay bayy
ESTÁS LEYENDO
INTROVERT- NA JAEMIN
FanfictionMahendra Jaemin Pradipa. Seseorang yang memiliki pribadi introver di antara keluarganya. Menceritakan kisah kesehariannya yang tidak seindah di buku fiksi yang sering ia baca. Jaemin adalah orang tidak mudah berbicara secara langsung, dirinya yang t...
