'itu pasti makanan yang dia bawa untuk ku dan kue yang baru dia buat tadi pagi,' kataku dalam hati

"maaf telat, soalnya tadi nunggu angkutan umum nya lama. Jadi baru sampe jam segini," kata Qonita dengan nada bersalah

"ngga apa-apa. Ayo duduk sini!“ kataku sambil menyuruhnya duduk di sampingku

Qonita memberikan sterofom ukuran sedang kepadaku, "ini makanan untuk kamu. Jangan dibiasain telat sarapan ya! Nanti perutnya sakit."

"okay," aku menerima sterofom itu dan mulai memakannya

"ini chocolate cake kesukaanmu, nanti dibawa pulang ya! Jangan lupa dimakan ya!“ kata Qonita lagi sambil menyodorkan bungkus kotak ukuran sedang kedapaku

Aku menganggukkan kepala, "ini minum buat kamu," aku menyerahkan minuman kesukaannya yang tadi aku beli

"terima kasih," jawabnya sambil membukanya dan dia mulai meminumnya

"ngomong - ngomong, ada apa? Kok mau ketemuan sepagi ini?“ tanya Qonita

Aku menghentikan kegiatan makanku yang baru dapst setengah. Aku mencoba mengurangi kegugupanku dengan cara menarik napas dan mengeluarkannya secara perlahan.

"aku…. mau….. minta maaf…." kataku sedikit terbata-bata

"emm…. Minta maaf buat apa?" tanya Qonita 

"minta maaf untuk….. Yang kemarin," kataku dengan suara pelan

"oh… Yang kemarin. Aku udah maafin kamu kok," jawab Qonita sambil tersenyum memandangku

"terima kasih," kataku sambil membalas senyumnya

Aku pun menceritakan bahwa aku sudah tau, uang yang aku berikan kepadanya, digunakan untuk apa. Aku juga bercerita bahwa takmir masjid yang sudah memberitahukannya.

Setelah selesai menceritakannya, kami berdua diam. Aku pun melanjutkan sisa makanku. Aku sesekali melirik ke Qonita. Dia terlihat menatap luruk ke depan dalam diam. Acara makanku sudah selesai dan aku pun memulai pembicaraan.

"qonita…." panggilku

"eh…. Iya, ada apa?“ tanyanya dengan nada terkejut

"aku….. Mau….. Kita balikan lagi. Aku mau kamu jadi pacar aku lagi. Mulai sekarang, aku ngga bakal emosi lagi. Aku bakal menyelesaikan masalah dengan kepala dingin," kataku menjelaskan

"emmm….. Dino….. Sebelumnya aku mau bilang terimakasih. Terima kasih udah mau nerima aku sebagai pacarmu selama ini. Udah kasih aku barang - barang mahal…." kata Qonita

"aku juga minta maaf. Jika selama kita pacaran, aku banyak salah. Sering buat kamu kecewa dan marah," lanjut Qonita dan aku hanya bisa menggelengkan kepala

"aku juga minta maaf. Sepertinya aku ngga bisa balikan sama kamu. Mending kamu cari cewek lain aja, yang lebih baik dari aku. yang temen dan keluargamu menerimanya," kata Qonita akhirnya

Aku hanya diam dan menggelengkan kepalaku untuk menolak perkataannya. Kulihat Qonita berdiri. Dia sekarang sudah ada dihadapanku sambil tersenyum.

"aku duluan ya, udah mau dhuhur. Aku harus ke tempat kerja. Kamu selalu jaga kesehatan ya. Jangan lupa makan teratur! Harus selalu sarapan biar badan ngga lemes dan bisa bekerja…" kata Qonita

"aku pamit dulu, Assalamualaikum….." kata

Aku hanya diam sambil mendengar nasihatnya. Aku melihatnya berjalan menjauhiku. Dia berjalan menuju tempat kerjanya di NiNiPpo Cookies Bakery. Kulihat dia menghilang dari pandangku karena sudah memasuki toko roti itu.

Wa'alaikumsalam, kataku dalam hati

Berakhir. Berakhir sudah semuanya. Dia tidak mau menerimakh kembali. Bahkan ucapan salam nya hanya mampu aku balas dalam hati. Mulutku tak mampu untuk bergerak. Untuk mengucapkan kata pun juga tak mampu.

Ting

Qonita
Jangan lupa, kue nya dimakan ya. Terima kasih 😁😁😁

Qonita mengirimkan pesan WA kepadaku. Dan seketika aku bisa menggerakkan bibirku. Aku tersenyum membaca pesannya. Aku pun beranjak dari tempat dudukku dan membawa kue buatan Qonita.

Flashback off 

Seketika aku mengingat sesuatu, aku langsung beranjak dari tempat dudukku dan berjalan keluar rumah.

Terdengar mama bertanya,  "mau kemana Dino?“

Aku mengabaikan pertanyaan mama. Aku berjalan menuju mobil yang aku bawa tadi untuk menemui Qonita. Aku membuka pintu bagian belakang. Terdapat kantung dengan isi berbentuk kotak ukuran sedang. Aku mengambilnya dan tak lupa menutup pintu mobil.

Aku berjalan memasuki rumahku lagi sambil membawa kantong tadi. Aku duduk di samping mama sambil memberikan kantong itu,

"kamu abis dari mana? Terus itu apa yang kamu bawa Dino?" tanya mama

"abis ambil ini di mobil. Ini dari Qonita, ma" jawabku
"ini apa?" tanya mama sambil membuka kantong tersebut

"itu chocolate cake kesukaanku, dibuat Qonita untuk aku, ma" jawabku







🌹🌹🌹🌹🌹







Finally, I can finish this story 😁😁😁

Sebenernya ini adalah side story dari cerita NiNiPpo Cookies, cuman NiNiPpo Cookies - nya masih dalam bentuk draft. Ada side story lainnya, judulnya Match.

Jadi NiNiPpo Cookies itu cerita utamanya. Kalo Match dan Am I Late? hanya side storynya.

Kalo Am I Late? hanya short story. Kalo short story kebanyakan endingnya sedih, memang aku buat kayak gitu. Karena semua short story yang aku buat sengaja untuk pembelajaran.

Jangan pernah memutuskan sesuatu karena emosi, karena itu berakibat buruk nantinya. Bahkan penyesalan yang akan didapat.

Sebenarnya pembelajaran untuk aku juga sih, yang selalu gegabah kalo ambil keputusan 😄 😄 😄

Kalo Match itu chapternya 20 lebih dan itu udah aku tulis, cuman nunggu giliran update nya 🤭🤭🤭

Semua cerita yang aku tulis lebih dari 20 chapter, sebenarnya isinya untuk menghibur aja, tapi dibeberapa bagian ada kisah nyata dan imajinasiku. Semuanya memang bertujuan untuk menghibur aja.

Next chapter adalah Qonita's mind. Jadi nanti satu chapter full POV - nya Qonita. Disitu nanti ada latar belakang, perasaan dan karakter Qonita.

Ditunggu ya!

Don't forget vote and comment

Follow my account

Thank you have vote and comment

Thank you have read my story

Have a nice day

😉😉😉

AM I LATE? - EndTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon