"Bial bica cepelti Nono Yung dan Nana"

"Maksudnya?" tanya Jaehyun heran.

"Iya Yayah. Kata Nono Yung. Cungcan balu bica pacalan kalau cudah becal" jawab SungChan yang membuat Jaehyun sontak terkekeh dan Taeyong hanya menghela napas pelan.

Namun ekspresi berbeda justru terlihat di wajah Shotaro yang kebingungan menatap SungChan.

"Pacaran itu apa?"

Nah kan ^__^

Nah kan ^__^

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Sementara itu disebuah tempat yang tidak diketahui letak pastinya.

Hmm.

Kita sebut saja-- markas utama Black Tigers yang katanya tidak terjamah kecuali oleh anggota dan orang-orang tertentu.

Kenapa begitu?

Karena wilayah ini memang di sediakan khusus oleh negara untuk mereka.

Karena wilayah ini memang di sediakan khusus oleh negara untuk mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sudah kukatakan sebelumnya bukan?

Kalau tempat yang mereka sebut markas itu benar-benar megah, layaknya sebuah Puri dalam cerita fantasi.

Didalam tempat megah itu terlihat Mark dan Jeno yang tengah sibuk memberi pengarahan pada beberapa orang terkait tugas yang di berikan oleh Jaehyun sebelumnya.

Bahkan Johnny dan Ten yang merupakan tangan kanan Jaehyun dan Taeyong juga turut andil dalam pengarahan itu.

"Langkah pertama kita dalam serangan balasan ini kita sebut payback" ucap Jeno yang membuat mereka semua terlihat bingung.

"Kenapa begitu? Apa maksudnya dengan membayar kembali?" tanya Ten yang tidak bisa menahan rasa penasarannya.

"Yeah. Karena kita akan membalas apa yang sudah keparat itu lakukan pada Papa-ku" jawab Jeno.

"Maksud adikku. Si keparat sudah mengirim orang untuk membunuh Papa dengan tujuan mengancam Ayah. Jadi-- kita lakukan hal yang sama" lanjut Mark menjelaskan maksud dari rencana Jeno.

"Terdengar menarik. Katakan saja padaku-- mau diapakan?" tanya Chenle yang membuat Jeno dan Mark kompak menyeringai.

"Cari istri keparat itu dan siksa dengan menyakitkan" titah Jeno masih dengan senyum miringnya.

"Ini akan menyenangkan" gumam Jaemin dan bertos-ria dengan Haechan.

"Biar kami yang urus" tawar Renjun yang dibalas Jeno dengan anggukan kemudian memilih pergi bersama Mark dan Jisung.

"Ayo kita bersiap" ajak Jaemin yang dengan segera diikuti oleh Renjun dan Chenle begitu juga dengan para peserta rapat yang mulai membubarkan diri.

"Aku akan mengatakan semuanya pada Mark" ucap Haechan tiba-tiba yang membuat langkah dua orang yang awalnya hendak keluar dari ruangan itu tertahan.

Kedua orang itu terlihat menoleh menatap kearah Haechan dengan pandangan berbeda.

"Aku tidak peduli dengan tanggapan kalian, Mark sudah melamarku jadi kurasa tidak ada yang harus kusembunyikan" lanjut Haechan yang kini melayangkan tatapan tajam kearah dua orang yang bersama dengannya itu.

"Masalah disini sebenarnya bukan padaku tapi pada kalian berdua. Ck. Akting kalian untuk terlihat tidak saling mengenal memang luar biasa hebat. Harusnya kalian menjadi actor saja" sarkas Haechan kemudian melangkah melewati keduanya.

Tepat sebelum keluar Haechan menghentikan langkahnya dan berdecak sinis.

"Johnny Seo dan Ten Kim huh? Lucu sekali" ucapnya kemudian benar-benar melangkah pergi meninggalkan Johnny dan Ten yang hanya bisa terdiam dalam posisi masing-masing.

"Kita harus apa Hyung?" tanya Ten dengan nada lirih yang membuat Johnny mengusap kasar wajahnya.

"Kita bicarakan nanti. Akan kupikirkan jalan keluar" balas Johnny dan terlihat memaksakan diri untuk tersenyum yang membuat Ten mengangguk pelan.

"Jaga dirimu Hyung"

"Kau juga Ten. Sampai nanti" ucap Johnny sebelum melangkah pergi.



.
.
Rekomendasiin lagu favorite kalian dong :)
Western ya ><
Mood gw jelek ^__^
.
.
.
Mrs.Oh

MAFIA IN LOVE / BOSS (END) Where stories live. Discover now