29. Newborn

6.5K 618 817
                                    

Besok adalah hari pernikahan anak keempat juga kelima keluarga Bapak K.

Sekarang disini Jay mengerjap matanya yang menatap lurus dengan tatapan sayu.

Sejenak dia sempat lelah sama pemandangan yang membosankan ini


Langit-langit rumah sakit.


Dia terus-terusan bertanya-tanya kapan semuanya bakal berakhir?

Rasanya nyawa Jay diambil sedikit demi sedikit setiap kontraksi yang dia rasain sekarang ini.

Udah jam 7 malam. Berarti udah sekitar 12 jam Jay ada ditempat ini.

Air matanya berlinang menuhin pelupuk matanya karena menahan sakit, bibirnya pucat, keringat dingin mengalir deras, bahkan dia ngerasa gak mampu buat bangun dari tempat tidur ini.

"Hikss... Won... Kapan udahannya?"

Dengan suara gemetar, Jay manggil suaminya yang sejak tadi gak ngelepas genggaman tangannya dari Jay.

"Hmm??? Kok nangis lagi?? Udah... Nanti juga selesai, tenang aja ya. Aku bakal disini nemenin kamu sampai akhir."

Tangan Jungwon perlahan terulur buat ngusap air mata Jay yang sempet jatuh itu.

"Lamaa... Aku pengen dateng ke nikahan adek-adek aku. Aku pengen ketemu keluarga kita."

"Sabar yaa... Nanti kita ketemu lagi sama mereka, bertiga. Aku... Kamu... Sama bayi kita juga."

Jay menangis lagi entah buat keberapa kali hari ini.

Setelah dia periksa tadi, ternyata Jay bisa melahirkan bayinya hari ini meskipun sebenarnya belum waktunya.

Dan Jay sama Jungwon harus menunggu sampai jalan lahir terbuka sempurna supaya bayinya bisa lahir.

Jungwon yang mencoba bersikap tenang itu juga sebenarnya perasaannya berantakan banget sekarang ini.

Dia bertanya-tanya gimana kelanjutannya nanti, dia cuma berharap semua ini lancar sampe akhir dengan keduanya yang selamat.

Harapan terbesar di hidup Jungwon selain menginginkan Ibunya hidup kembali.

Sedikit rasa bersalah juga nyeruak ngeliat Jay yang biasanya bersemangat, jadi gak berdaya kaya sekarang.

Jungwon menyesal karena dia cuma bisa jadi pendengar setiap keluhan Jay kali ini, juga cuma bisa ngucapin kata-kata penenang.

Kalau aja... Rasa sakit yang Jay rasain sekarang bisa dibagi, Jungwon pasti dengan senang hati ngelakuin apapun buat jadi teman berbaginya Jay.

Sedangkan Jay...

Tiba-tiba terlintas aja...

Dia gak pernah ngerasa sekangen ini sama Ibunya di Surga.




***




Taki gak bisa nyembunyiin senyumnya sejak pagi begitu ingat kalau dia besok bakal resmi jadi suami dari orang yang dia cintai.

Begitupun juga...

Taki ngambil satu bingkai foto disalah satu sudut kamar apartemennya itu.

Foto Niki sama Taki ketika Niki baru aja menangin lomba lari waktu itu, Taki langsung meluk Niki seerat mungkin.

Foto Niki sama Taki ketika Niki baru aja menangin lomba lari waktu itu, Taki langsung meluk Niki seerat mungkin

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.
Surrender On You || I-LANDTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon