Bab 44. Hadiah Pernikahan [2]

Start from the beginning
                                    

Baca aja deh😍

Ln: Ngamuk, ya🤔

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ln: Ngamuk, ya🤔

Menurutku pribadi, cerita ini udah kayak sayur sop yang dipotong kecil-kecil---dicampur jadi satu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Menurutku pribadi, cerita ini udah kayak sayur sop yang dipotong kecil-kecil---dicampur jadi satu. Jadilah, bakwan. Bala-bala ....

Setuju, gak?

Ps: Senyumnya mana ^^

***

"Menaruh rasa iri pada orang lain hanya akan membelenggu hidupmu dalam jurang kedengkian~"

---BeautifulSea25---

•••

Sinar matahari pagi begitu hangat. Sehangat perasaan Selir Ambar yang tengah menyisir rambut basahnya perlahan. Wajahnya berbinar bahagia. Bibirnya tak bisa berhenti tersenyum. Pipinya merona saat mengingat malam pertamanya dengan Pangeran Laksya semalam. Begitu indah---sangat indah.

Setelah sampai di Kerajaan Lahore, Pangeran Laksya memang menggendongnya ke kamar pengantin yang telah disiapkan untuk mereka. Lalu, bercinta dengan penuh gairah sampai matahari terbit. Tapi, saat Selir Ambar terbangun, Pangeran Laksya sudah tak ada di sisinya. Mungkin ada urusan penting. Selir Ambar berusaha berpikiran positif. Walau hatinya tidak berpikiran demikian.

"Jika kau melakukan hal itu tanpa ikatan---Pangeran Lahore akan mencecap seluruh kenikmatan tubuhmu, Tuan Putri."

"Apa salahnya? Dia akan tetap menikahiku," jawab Putri Ambar angkuh.

"Itu benar. Tetapi---setelah berhubungan intim di malam pertama, esok harinya---kau akan dicampakkan, Tuan Putri,"

Tetapi mengingat ucapan Dewi Harnum, mau tak mau membuat keresahan---ketakutan melanda hatinya. Selir Ambar menggigit bibirnya gelisah. Bagaimana jika ucapan pelayan itu menjadi kenyataan?

Permaisuriku~Where stories live. Discover now