🍜Part 3🍜

96 19 0
                                    

Naruto dan Gadis itu dibawa keluar dengan masker udara di mulut mereka. rupanya tempat mereka ditahan selama ini adalah sebuah Gedung lantai lima, dimana terdapat sebuah bangunan besar yang kemungkinan dulu adalah gedung perkantoran yang memiliki lantai bawah tanah dan dimanfaatkan oleh mereka sebagai markas, cukup pintar juga namun sayangnya tempatnya tidak terawat dengan baik.

Terlihat seorang lelaki berambut panjang menggunakan masker, Tengah menendang sebuah tangkai pohon putih yang juga belum berbuah, dan terus menendangnya untuk menghilangkan kekesalannya atas hal itu.

PRAKKK!!!

"Padahal musim semi sudah datang tapi pohon itu belum tumbuh, dan berbuah dia justru semakin mengering,"Ucapnya dongkol.

PRAAAKKK!!!

"DASAR POHON TIDAK BERGUNA!!,"

Suara seorang laki-laki terdengar berbisik ke arah Naruto, mengabaikan sikap laki-laki Arogan yang ada tak jauh dari hadapannya ia melirik seorang lelaki dengan berambut coklat sebahu menatapnya terlihat bersahabat.

"......"

Naruto ingat jika ada adegan Dimana mereka akan diajarkan cara bertarung dalam gamenya dan kemungkinan adegan itu adalah sekarang?.

"Hei, Siapa namamu, aku Naruto,"

Naruto lalu memanggil rekan sebelahnya, sebenarnya tidak ingin terlalu kontak atau sok berteman dengan orang sekitarnya, akan tetapi dia ingin mencari tahu alur dari dunia dimana game yang pernah dimainkan, jika memang ini adalah Code Vein berarti dia tahu bagaimana ending dunia ini berakhir.

"Namaku adalah Oliver Collins,"

🦑🦑🦑

"C-Collins,"Ulang Naruto.

"Yeah,"Ucap pria itu bingung, melihat tatapan aneh Naruto padanya. Mata Naruto sedikit membesar rasa terkejut lalu menyengit kecut.

"...."

"Apa kau baik-baik saja?!,"Ucap lelaki itu.

"Tidak apa apa,"Ucap Naruto sembari tatapan nya teralihkan pada keributan baru dihadapanya terlihat pria yang dipukul dengan senjata laras-panjang hingga tersungkur lalu dipaksa untuk bekerja demi pasukan itu untuk menemukan buah yang mereka butuhkan.

'Jadi ini...'

'Woy Kidd'

Deg!

'Ah..Kurama Ternyata aku tidak dilempar kedunia aneh ini sendirian'

'Yah tentu saja memang aku bersemayam disini oleh segel konyol ditubuhmu, mau dimana lagi hah!'

Naruto cukup lega karna Kurama bersamanya dan sudah mendapatkan kesimpulan yang tidak Salah lagi, jika dia ada di awal permainan game, jika dia berada diposisi player maka ini adalah alur tutorial bedanya di game itu karakter protagonisnya sama sekali tidak bersuara atau melakukan apapun yang berbeda di dunia nyata, dia hanya mengikuti, anjuran Apa yang diperintahkan di game sampai akhirnya masuk ke babak lainnya.

'Tidak ada level...tidak ada nama tag...tidak ada map....dan tak ada eventory'

'Bisa kau, jelaskan apa yang terjadi'

'Akan kujelaskan nanti'

Ketiganya lalu digiring menuju ke area persenjataan terdapat banyak sekali senjata disana mulai dari Katana, pisau, golok, Palu Hammer, nunchaku dan lain sebagainya.

Mereka diminta memilih beberapa senjata untuk melindungi diri saat mereka mencari manik-manik darah dan sebuah ember besar yang biasa ia gunakan mengisi muatan saat melakukan pencarian. Berbeda dengan Naruto saat memilih banyak senjata tapi justru memilih pisau sekitar lima gagang untuk dia masukkan ke dalam tas kecil yang diberikan cuma-cuma oleh para tentara dan tidak mengambil senjata lain untuk perlindungan diri.

Meski sempat direspon sangat aneh oleh para penjaga, dia tidak terlalu peduli dengan perkataan mereka, dia mengatakan dengan cukup membuat bulu Kuduk berdiri kepada para penjaga yang sembari saat itu bertanya dan menatapnya.

'Aku tidak memerlukan benda, untuk menjaga jarak dari musuh, tapi sebaliknya Aku membutuhkan benda yang bisa langsung ditusukkan ketitik kelemahan musuh'

Ucapan Naruto yang sedikit agak berlebihan terdengar sedikit menggelikan Kemungkinan dia bisa saja disebut sebagai salah satu orang yang mungkin mati hari ini karena dibunuh oleh para Soul atau monster yang berkeliaran di tempat tujuan.

Soul dalam game Code Vein adalah salah satu musuh para manusia dalam cerita yang tercipta dari makhluk corub yang tidak mampu bertahan dari gen sel yang mirip Vampire, menjadikan darah sebagai prioritas.
Mereka yang tidak lagi bisa mendapat asupan darah, atau buah manik-manik darah tidak akan mengontrol keinginannya akan darah dan kehausan yang berdampak menjadi sosok monster yang bernama Soul dan kehilangan kesadaran serta memorinya serta fungsinya sebagai 'dia' dan justru menyerang siapapun dan menghancurkan apa saja.

Karena itu buah manik-manik Darah atau blood bands adalah satu-satunya makanan untuk para Manusia mutasi ini, untuk bertahan hidup selain meminum darah manusia asli.

Sejauh ini Naruto tidak tahu, apakah para makhluk ini, seperti mereka itu mampu bertahan hanya dengan buah itu.
Atau bisa juga meminum darah hewan sebagai gantinya, akan tetapi dikarenakan tidak ada penjelasan di gamenya, jika mereka bisa mengganti alternatif darah manusia atau buah dengan darah hewan mungkin akan lebih baik.

"N-Naruto,"Panggil Oliver membuat Naruto terbangun dari sikap menghayalnya. Oliver berjalan mendekati Naruto sembari membawa Hammer dengan ukuran besar tanpa merasa berat sama sekali, ia menatap Naruto dengan tatapan canggung sebelum, memberi tatapan isyarat melirik penjaga yang menatap mereka dengan sangat kesal.

'Sudah waktunya'

"Ayo kita pergi,"

Naruto nampak terkejut melihat apa yang dipilih wanita itu, sebuah kampak raksasa di tangannya dengan pandangan datar menatap Naruto saat memilih senjatanya juga.

'Wanita membawa senjata, benda sebesar itu dari tubuhnya menarik,'Ucap Kurama menimpali dan hanya mendapat senyuman dari Naruto.

"Ayo pergi," ucap wanita itu padanya padahal wanita itu, tidak pernah mengenal Naruto sebelumnya hanya berinteraksi ketika dia sadar, akan tapi wanita itu nampak begitu dekat seolah mereka tidak memiliki celah sama sekali.

"Iya,"

Naruto mendengus tak nyaman saat mereka digiring kekawasaan bawah tanah yang konon dulu adalah fasilitas bawa tanah yang ditinggalkan berjuta tahun lamanya, kemungkinan disana masih ada Manik-manik darah, namun karna banyak Soul yang berkeliaran membuat mereka benar-benar tidak berani masuk dan memeriksanya.

"Tunggu disana," Naruto berdecih saat melihat seorang pria arogan yang marah sambil menendang akar tadi mendekat, lalu menarik kasar wanita yang ada disininya.

"Cukup kalian berdua!!!,"Ucapnya, Naruto lalu berjalan mendekat namun kedua penjaganya bergerak melakukan penjagaan. Oliver datang memberikan selaan sesuai alur dunia ini.

"B-Baiklah kami lakukan segera,"Semua masih seperti arahan dunia ini, jika orang-orang ini akan membiarkan mereka berdua mencari dan membuat mereka harus mengikuti insiden yang akan terjadi selanjutnya dalam ruang bawah tanah itu.

"Jika kau kembali dengan manik-manik darah yang kami butuhkan kau akan segera bertemu dengan kekasihmu lagi,"Ucapnya.

Oliver numpak hanya mengangguk sembari memandang Naruto dengan tatapan memelas, seolah tidak ingin ada pertengkaran dan melakukan semua dengan terpaksa, sementara Naruto kembali menatap wanita itu sembari memasang raut menenangkan kan.

"Baiklah Pergilah ke tempat aman Aku akan menjemputmu ketika aku kembali,"Ucap Naruto sembari menatap wanita itu dan hanya diberi anggukan datar, tampa bertanya.

"Hubungan yang aneh, Lihat bertapa opera Sabunnya hubungan orang zaman sekarang,,,"

Lelaki Arogan itu pun mengejek dengan sinis sementara Naruto mengabaikan pria itu dan pandangannya sebelum menarik Oliver pergi mengabaikan tatapan intimidasi dari kedua penjaga yang menuntun mereka lalu tanpa ragu justru mendorong Oliver melompat duluan ke bawah.

Kebersamaan terakhir kalinya teriakan kepanikan Oliver ketika jatuh ke bawah.

🎭Bersambung🎭
🎭Senin-1-Februari-2021🎭
🎭Di Rumah saja🎭

Code Vein :Shadow HerosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang