sho, dan pria halte 。

380 55 13
                                    

waktu itu lagi lagi banyak orang di halte. padahal biasanya, halte tidak pernah seramai itu, ditambah bis yang belum juga datang membuat kepadatan halte siang itu membuat kepalaku serasa mau pecah. surai abuku juga rasanya telah lepek dikecup sinar matahari.

jean yang berdiri menyandar pada tiang hanya terus mengoceh tentang kekasihnya yang hari ini tidak bisa datang untuk menjemputnya karena ayah sang kekasih yang menjadikan kekasihnya sebagai supir pribadi sementara waktu.

"lu manggil bapak cowok lo pake mat met mat met, lo kira bapaknya anak komplek sebelah?" protesku ketika ku tangkap jean menyumpahi ayah kekasihnya dengan nama aslinya, matthew.

"ya, kita beda komplek loh sho, gua anak pasadena lo anak elite komplek setramurni."

"sialan dianggap serius."

jean terbahak kencang. menunjuk bis di depan mata sebagai petunjuk untuk aku agar maju lebih dulu memasukinya. kita berdua memilih untuk duduk di bangku belakang.

tapi setelah kita duduk, mataku memperhatikan ke arah dua bangku di depan dari bangku yang aku dan jean duduki. ada seseorang memakai seragam putih abu dengan logo osis di dada kirinya yang menekuk wajahnya. jelas dari sekolah yang berbeda dengan sekolahku dan jean.

"ngapain lo ngeliatin dia?"

"gapapa, je. mukanya tuh serem, kayak lagi ada seteru serius aja sama dunia."

jean terbahak lagi, "naksir lu?" — aku menggeleng dan dengan cepat menoyor kepalanya. "ada ada aja." jean hanya tersenyum kecil menggoda.

"ngomong ngomong, besok gua mau jalan jalan sama fares. lo mau ikut ngga?"

"kemana? laskar ikut?"

"belum nentuin sih. tapi ngga deh kayaknya, laskar kan masih ngurusin beasiswa."

aku menganggukkan kepalaku mengerti, "jadi ikut apa ngga?" tanya jean lagi. "iyaa ikut, tapi nebeng." jean mengangkat kedua jempolnya di depan wajahku dengan senyum sumringahnya.

tapi lagi lagi mataku terjatuh ke bangku depan. pria sepantaranku yang— aku tidak bisa bohong, wajahnya menyeramkan, di tekuk. seperti ada dendam yang digenggamnya untuk dunia.

well, sebenarnya bukan sepenuhnya salah dia.

dunia ini memang sedikit aneh dan menjengkelkan.











earphone di telinganya membuat aku berandai kira kira lagu apa yang orang sepertinya putar? terlalu sibuk berandai hanya masalah selera musik orang itu, sampai aku tangkap ia berdiri dan meninggalkan bis.

aku menoleh untuk mendapati bahwa ia turun di dekat komplek pasteur.

"jadi besok ke jalan braga aja gimana?"

"eh? oke, gua ikut aja."

jean tersenyum kemudian kembali memfokuskan diri kepada ponsel di tangannya.

terpikir lagi, sepertinya tidak penting aku tahu tempat tinggal pria dingin tersebut. yang tadi itu, hanya perasaan kagum biasa, kan?

♌︎

kim seungmin as sachio allendra
han jisung as jean anthony
lee minho as laskar egeten
lee felix as fares emor

bandung, chanmin.Where stories live. Discover now