"C-Chanhee.. Choi Chanhee."

Tiba-tiba dirinya tersenyum kosong, "Aku akan membantumu. Tapi dengan syarat, kau harus membayarku..














Dengan tubuh dan jiwamu."








~~~~~~~(2 tahun kemudian..)~~~~~~~








Beberapa langkah kaki terdengar menggema dari lorong yang bercahaya minim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa langkah kaki terdengar menggema dari lorong yang bercahaya minim. Di barisan terdepan terdapat pamuda bertubuh mungil, diikuti sekitar 10 orang berbadan besar serta berjas formal.

Langkah mereka berhenti sejenak ketika sang pemimpin berhadapan dengan pria berjas formal berwarna biru gelap.

Wajah putih pucat, dengan mantel berbulu tebal berwarna hitam di bahu cukup menunjukkan kekuasaan sang pemimpin. Dia bertanya menggunakan nada datar pada pria di depannya; "Bagaimana hasilnya?"

"Menjawab My Lord, mereka belum ada pergerakan." Suara berat itu terdengar santai.

Lelaki yang di panggil My Lord menoleh kesamping, memberi kode untuk para ajudannya pergi meninggalkan mereka berdua.

Mereka menunduk hormat, sebelum pergi meninggalkan boss mereka dengan tangan kanannya.

"Apa kau sudah lapar?" Tanya sang pemimpin.

"Bukankah memang ini jadwalku makan?" Jawab tangan kanannya penuh seringai, meninggalkan kalimat formalnya.

"Cepat. Jangan meninggalkan bekas." ujarnya sebelum pergi meninggalkan tangan kanannya masuk ke dalam sebuah kamar yang tersedia di lorong tersebut.

Pria yang disebut-sebut sebagai tangan kanannya itu menyeringai kecil, sorot mata dinginnya semakin dingin saat melihat sebuah bayangan di belakangnya, walaupun ia sendiri tidak bergerak seincipun.

"Akan ku selesaikan nanti. Makananku sudah menunggu untuk segera dinikmati." ujarnya, kemudian melangkah menuju kamar dengan tegap.

Dreeek

Pintu besar di kamar tertutup. Kedua iris mata pria jangkung itu berubah merah ketika melihat seorang lelaki cantik tengah memakai kemeja putih kebesaran setengah paha, duduk dengan kaki melipat anggun di pinggir ranjang sembari meminum sebuah cairan berwarna merah dari gelas berkaki.

 Kedua iris mata pria jangkung itu berubah merah ketika melihat seorang lelaki cantik tengah memakai kemeja putih kebesaran setengah paha, duduk dengan kaki melipat anggun di pinggir ranjang sembari meminum sebuah cairan berwarna merah dari gelas ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lelaki cantik itu menoleh, tersenyum dingin, lalu beralih menatap bulan purnama dari jendela besar. "Bulan purnama ke-20 sejak 2 tahun yang lalu. Tidakkah kau mulai bosan denganku, Hyunjae?" tanyanya.

Tangan kanannya yang ia panggil Hyunjae tersebut melangkah mendekat. Mengambil alih red wine ditangannya, kemudian menariknya untuk berdiri.

"Apa aku pernah terlihat bosan saat bermain bersamamu? Apa kau tidak bisa melihat betapa aku hampir kehilangan kesabaran setiap menanti bulan purnama, Choi Chanhee?" Hyunjae meraih pinggang kecil lelaki cantik didepannya dengan sekali hentakan. Mengendusi leher jenjang Chanhee secara rakus.

Chanhee sedikit mendorong Hyunjae ke belakang, menatap kedua iris merahnya dalam seolah dia sedang menyelami raut datar pria berkulit pucat itu. Mencari-cari sesuatu yang dia sendiri tidak tau apa.

Chanhee dengan berani menutup kedua mata Hyunjae menggunakan telapak tangannya. Dia berbisik pelan, "Tubuhmu selalu dingin. Tapi aku menyukainya."

Tangan kanannya yang ia gunakan untuk menutupi mata Hyunjae perlahan turun ke hidung, lalu berhenti di bibir tipis berwarna merah muda milik Hyunjae. Chanhee terdiam sejenak. Ia mendekatkan wajahnya selagi Hyunjae masih menutup mata, mengecup pelan bibir tipis yang telah menjadi salah satu favoritnya semenjak 2 tahun yang lalu.

Hyunjae masih diam tak bergerak. Ia ingin melihat sejauh mana lelaki mungil yang ia peluk itu bermain. Dirinya juga merasakan jemari lentik Chanhee turun kearah tengkuknya, dan memeluk kepalanya guna memperdalam ciu— ah, ini bukan ciuman. Tapi kecupan yang berselang lumayan lama.

Dalam hati Hyunjae tertawa kecil. Mereka sudah tidur bersama 20 kali setiap bulan purnama selama 2 tahun belakangan. Tapi tampaknya tuannya ini belum belajar cara berciuman dengan baik. Padahal jika diingat-ingat, Hyunjae sudah berulang kali memakan bibir kenyal Chanhee seperti binatang.

Chanhee melepas kecupannya bersamaan dengan terbukanya kedua mata Hyunjae yang irisnya sudah berubah warna menjadi keemasan.

"S-sial, aku dalam bahaya." batinnya.





-------------------HELLEVATOR-------------------




27 Agustus 2021.
29 Agustus 2021.
🍒EXO-L, DEOBI, NCTZEN🍒








Vote ya anak-anak baik..
Jangan jadi jahat kek para siders.
Gak tau aja gw sedih banget gada yang ngevote😭 padahal bikin novel per-part tuh susah banget nyari alur yang pas😭

Hiks serius, kalo ga ngevote aku alihin jadi novel Chanbaek atau kapal lainnya.😭

Hellevator - [MilNyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang