2. Kebetulan Mengerikan

Start from the beginning
                                    

    Kini mereka semua punya nama belakang yang sama, Zahuwirya dan mereka puas dan merasa cukup dengan itu.

  "Kalo dipikir ulang, nama lu bagus banget, ya? Shamal,"

    Hongjoong ketawa kecil, "nama keluarganya ibu."

    Juyeon terkejut, "lu ga makek nama keluarganya bapak?"

    Hongjoong menggeleng, "terlalu bahaya, lu tau, kan? Nama Pratabrama bukan nama yang bisa lu pakai buat kenalan di depan kelas atau pas mulai presentasi."

   
    Juyeon tentu tau nama itu, nama seseorang yang menguasai monopoli perdagangan senjata kimia dan bom. Keluarga Hongjoong tak pernah menginginkan keberadaannya, seluruh keluarganya mengutuk keberadaan Hongjoong di muka bumi. Ibunya seorang pembunuh bayaran, ayahnya seorang mafia yang berhasil memonopoli perdagangan dunia dalam hal persenjataan militer.

  "Nama lu kek namanya raja di cerita dongeng." Ucap Hongjoong.

  "Gua ga pernah denger ada raja yang namanya Abuwayna."

  "Emang gaada, dongeng yang gua maksud ditulis ama Seonghwa, pas gua ama dia masih SD. Gua ga inget apa apa selain nama dari rajanya, dan.."

  "Dan?"

  "Dan gua yang nangis berjam-jam gara gara denger Seonghwa cerita." Lanjut Hongjoong.

    Hongjoong adalah anak tangguh, Juyeon tau itu. Hongjoong sangat pemberani, dia tak takut pada apapun sejak kali pertama mereka bertemu di Sekolah Menengah Pertama. Namun, jika ada yang bisa membuat Hongjoong menangis, bahkan ketakutan, itu artinya sesuatu itu memang semengerikan itu.

  "Gua inget gua langsung nangis saat itu juga selesai Seonghwa cerita. Gua demam selama seminggu dan setelah sembuh gua beneran ga inget ceritanya kecuali nama tokoh utamanya." Jelas Hongjoong.

  "Cerita macam apa yang anak SD buat sampai lu nangis dan demam?" Heran Juyeon.

  "Nggak tau, tapi, kita cukup tau ketertarikan Seonghwa ama hal hal abnormal. Pas itu, dari segi IQ gua dinilai Superior karena bisa mecahin hal hal rumit terutama Fisika, tapi Seonghwa, dia dikatakan Jenius bahkan oleh pengujinya. Dia suka jadi provokator, dia bisa dan suka bikin orang lain tunduk. Sadar ga sadar, kita adalah salah satu bentuk kejeniusannya." Jelas Hongjoong.

  "Kenapa lu tiba tiba ngegambarin Seonghwa jadi orang jahat?" Tanya Juyeon sedikit tak terima.

  "Karena pada kenyataannya, Seonghwa ga sebaik itu. Dia manusia, dengan otak jeniusnya, dunia ini terasa membosankan tanpa satu atau dua permainan yang mampu mengubah tatanan masyarakat. Lu inget kematian seorang spesialis kejiwaan 14 tahun lalu?" Tanya Hongjoong.

  "Yang mana?" Tanya Juyeon.

  "Yang ngebunuh seluruh keluarganya dan bunuh diri pakai pistol, cuma anak bungsunya doang yang selamat karena dia gaada di TKP pas itu terjadi." Jawab Hongjoong.
  
 
    Juyeon ingat kasus itu. Bagaimana mungkin dia lupa? Dia masih berada di kelas 3 SD, namun ingatannya sangat jelas tentang itu, karena spesialis kejiwaan itu adalah ayahnya dan tragedi itu menimpa keluarga Abuwayna 14 tahun lalu. Juyeon satu satunya yang selamat dari pembunuhan itu karena dia tertidur di perputakaan sekolah dan terkunci di dalamnya sampai ditemukan esok paginya.
  
  
  
  "Dia itu dokternya Seonghwa," ucap Hongjoong tersenyum teduh sambil mengambil sebuah perekam suara dari lemarinya. Juyeon sangat terkejut, kebetulan mengerikan macam apa itu?

[✔] Klub 513 | Hidden Chapter | : Hwa! Where stories live. Discover now