Bagaimana Pornografi Mistis dan Kekerasan Merusak Otak

13 1 0
                                    


Jangan menontoh pornografi mistis dan sadisme , mereka akan merusak otak frontal lobe kamu. Demikian kata orang dan kata banyak sekali seminar.

Bagaimana cara mereka merusak otak?

1. Saat seseorang menonton pornografi mistis dan kekerasan, maka yang di pikirkan otak adalah 

* malu, merasa tak berharga. 

* Merasa bersalah

* Apatis/ putus asa

* Kesedihan mendalam

* takut

* mengingini

* marah

* sombong

Dalam film film bergenre pornografi mistis triller dan kekerasan hal hal ini sangat kentara, perasaan perasaan seperti ini sebenarnya sudah kentara terlihat di dalam hidup sehari hari, tetapi di film film tersebut diatas intensitasnya di perkuat karena emosi emosi ini di ungkap ke atas sebagai fokus.

2. Di dalam genre genre film di atas kita tidak dapat melihat dan mempercayai karya kristus di kayu salib dan kuasaNya bagi kita, kita tidak memiliki keberanian, hati sebagai hamba, melayani sesama, tanggung jawab, merenenung, berpikir, mengasihi Tuhan dan sesama, sukacita, kedamaian, dan rhema pewahyuan serta suara Tuhan didalam hidup.

3. Jika film film dengan genre di atas kita tonton berulang ulang dan menjadi kesukaan, maka otak akan memerintahkan hormon endorfin yang bertanggung jawab dengan rasa senang di dalam tubuh untuk dikeluarkan saat film film di atas di tonton oleh kita.

4. Hormon endorfin yang keluar didalam tubuh ini identik dengan perasaan perasaan di poin no 1, yaitu malu, merasa tak berharga, merasa bersalah, apatis/ putus asa, kesedihan mendalam, takut, mengingini, marah, dan sombong. Seiring dengan berjalannya kebiasaan tubuh akan mendeskripsikan perasaaan perasaan tersebut sebagai pemicu hormon kesenangan didalam tubuh, sehingga orang saat merasa malu, merasa tak berharga, merasa bersalah, apatis/ putus asa, kesedihan mendalam, takut, mengingini, marah, dan sombong maka mereka merasa nyaman dan senang, sehingga mereka mulai mengakses hal hal selain film yang dapat memberikan mereka rasa tersebut. Hal hal tersebut salah satunya adalah mempraktekkan apa yang mereka tonton. Mereka mulai memperlakukan diri sendiri dan sesamanya hal hal yang tergambar di film agar diri sendiri dan sesamanya merasakan perasaan perasaan tersebut. Saat diri sendiri dan sesamanya merasakan perasaan tersebut, maka endorfin tubuh mereka keluar dan mereka merasa senang.

5. Hal ini tampak dalam prosesnya adalah seseorang mulai menarik diri, menolak dirinya sendiri, menyakiti diri sendiri, malu akan diri sendiri, malu akan keluarga, depresi, menghancurkan diri sendiri, menjadikan diri atau orang lain obyek penderitaan, menyerah akan situasi, menjadi sangat tidak bahagia, mengingini, bersikap agresif terhadap sesamanya dan sombong serta memandang diri sendiri dan orang lain rendah. 

6. Pada saat proses tersebut diatas berlangsung, maka seseorang akan merasa hidupnya dan hidup sekeliingnya menyedihkan, jahat, tidak mempunyai pengharapan, sia sia, tragis, menakutkan, banyak musuh, banyak menuntut, banyak tuntutan. Karena semakin banyak endorfin yang di akses, maka tubuh banjir endorfin, dan setelahnya dia akan menjadi ketagihan endorfin. Ketagihan/ sakaw ini mengakibatkan emosi emosi ini.

7. Jika di lanjutkan terus maka hasil yang di dapat adalah harga diri rendah, mudah sakit, pemalu, menarik diri dari pergaulan, introvert kejam pada diri sendiri dan orang lain, paranoid, delusi, dan psikosis, kriminalitas yang sangat kejam, tidak toleran, kaku dan perfeksionis.kepribadian yang rapuh sehingga mudah mengalami berbagai emosi negatif lainnya, berbagai penyakit psikosomatis, kecenderungan untuk mengalami kecelakaan dan perilaku bunuh diri.perasaan diri kotor, perasaan diri tidak berharga, merasa berdosa, bersifat memaksa dan mengendalikan, mudah marah dan dapat mengarah pada pembunuhan, mendukung pelaksanaan hukuman mati. miskin, putus asa, dan tidak berpengharapan, ketakutan berlebihan, rakus serakah, takut tidak bisa mencapai apa yang diharapkan, takut tidak bisa mengendalikan sesuatu, takut tidak diterima, takut tidak diakui, ataupun takut kehilangan rasa aman. pembunuhan, perang, perusakan, dan berbagai tindakan anarkis lainnya,  iri, dengki, benci, sakit hati, tersinggung, dan dendam, pemarah, bersikap tidak adil, suka membuat keributan/onar, agresif dan suka bertengkar, ketergantungan akan obat obatan, terorisme fanatisme perang arogansi dan menyangkal kenyataan. 

8. Saat kita bekerja dengan sumber daya kita yang terbatas ini, berhenti mempercayai dan menerima karya  kristus dan apa yang dia lakukan bagi kita di kayu salib, maka kita akan seperti ranting yang memutuskan diri dari pokok anggur, awalnya adalah menyenangkan, tetapi kenyataannya adalah layu dan kering serta dicampakkan ke dalam api.

9. Pandanglah pada Kristus, pandanglah Darah dan Salib-Nya. 

Ketenangan Jiwa Seorang Pengikut KristusWhere stories live. Discover now