Pemrosesan Tuhan

2 0 0
                                    


"Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah."

"Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya."

"Sebab Engkau telah menguji kami, ya Allah, telah memurnikan kami, seperti orang memurnikan perak."

 "Sesungguhnya, Aku telah memurnikan engkau, namun bukan seperti perak, tetapi Aku telah menguji engkau dalam dapur kesengsaraan."

"Moab hidup aman dari sejak masa mudanya, dia hidup tenang seperti anggur di atas endapannya, tidak dituangkan dari tempayan yang satu ke tempayan yang lain, tidak pernah masuk ke dalam pembuangan; sebab itu rasanya tetap padanya dan baunya tidak berubah. Maka sebab itu sesungguhnya hari akan datang kelak, demikianlah firman Tuhan, apabila Aku menyuruhkan kepadanya beberapa orang pencurah akan mencurahkan dia, maka ia itu akan menghampakan segala bejananya dan memecahkan segala bocongnya."


Di sini Tuhan menguji dan memurnikan seseorang, membersihkan ranting yang berbuah, dan menyuruh pencurah, menghampakan segala bejana dan memecahkan segala bocong bangsa yang hidup aman dari masa mudanya. Tuhan menguji seseorang dalam dapur kesengsaraan, dan Dia menghajar anak anaknya, supaya anak anaknya beroleh bagian dalam kekudusannya.

Terdapat dua jenis kesengsaraan, kesengsaraan pertama karena kesalahan kita maka kita di hajar, dan kesengsaraan kedua karena bagian dari pemurnian kita. Bagaimana kita mengetahui kesengsaraan yang kita alami adalah yang pertama atau yang kedua? Cara mengeceknya adalah dengan cara menyelidiki dan memeriksa hidup kita serta. Menguji hati pikiran dan jalan jalan kita. Jika jalan kita serong, tindakan dan langkah langkah yang kita ambil tidak benar, maka kita perlu berpaling kepada Tuhan dan memintaNya menuntun kita di jalan yang kekal. KIta perlu mengecek apa yang kita pikirkan, apakah yang kita pikirkan sudah sesuai dengan firmanNya? dan terakhir kita mengecek hati kita. Apa yang kita inginkan? Apa yang kita rasakan? Apakah ada keinginan dan perasaan perasaan yang tidak benar? Jika kita bertindak, berlaku, berpikir dan memiliki keinginan dan perasaan yang tidak benar, dan kita menderita, maka penderitaan ini adalah hajaran Tuhan. Karena kita melanggar hukum hukumnya, maka kita mendapatkan akibatnya. Tetapi jika kita sudah bertindak berlaku berpikir dan memiliki keinginan keinginan dan perasaan perasaan yang benar dan kita menderita, maka penderitaan ini adalah bagian dari pemurnian kita. Tuhan ingin bersama dengan kita menyelidiki dan mengenal hati dan pikiran pikiran kita, Tuhan ingin menyingkapkan jalan jalan kita yang serong, pikiran pikiran dan perasaan kita yang tidak benar, dan menuntun kita di jalan yang benar. Tuhan ingin mengajari kita Firman FirmanNya, dan bersekutu dengan kita seperti seseorang mengajari anaknya.

"Marilah kita menyelidiki dan memeriksa hidup kita, dan berpaling kepada TUHAN.  "

"Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!"


Setiap penderitaan yang kita alami merobek jiwa kita. Mengapa Tuhan membawa seseorang kristen dalam kesengsaraan?  Karena orang Kristen ini seperti emas yang tidak murni, pikiran pikiran perasaan perasaannya dan jalan jalannya masih bercampur antara Tuhan dengan dirinya, masih bercampur cara Tuhan dengan caranya, jalan Tuhan dengan jalanNya, apa yang menurutnya baik dan apa yang menurut Tuhan baik masih bercampur. Karena percampuran ini, orang luar tidak dapat melihat Tuhan didalam diri orang Kristen dengan sempurna. Kadang mereka melihat Tuhan dengan jelas, kadang mereka tersandung dan kecewa karena perilaku orang Kristen. Tetapi semakin di proses Tuhan, maka kotoran kotoran di dalam emas ini kelihatan. Maka orang Kristen bisa melihat di mana jalan jalannya yang serong, pikiran pikirannya yang tidak benar, dan kecenderungan hati keinginan dan perasaannya. Saat kesengsaraan terjadi, maka dia menderita. Dia menyadari pikiran perasaan dan jalan jalannya ternyata ada yang tidak selaras dengan pikiran perasaan dan jalan jalan Tuhan. Saat dia bersikeras mengikuti jalan jalannya, maka tidak ada kebenaran sukacita dan damai sejahtera di dalam hidupnya,  saat dia merelakan dirinya berubah dengan Tuntunan Tuhan maka dia  berada di jalan yang kekal, sehingga orang bisa melihat Tuhan ada di dalam diri orang Kristen, dan mereka tidak tersandung lagi karena diri orang Kristen. 

Orang Kristen saat awal bertobat lahir baru bagaikan anggur diatas endapannya, hidup aman dan merasa tidak ada yang salah dengan hidupnya. Tetapi seiring dengan adanya permasalahan permasalahan yang ia hadapi yang di ijinkan Tuhan terjadi dalam hidupnya, maka ia bisa mengecek, apa yang ia pikirkan, apa yang ia rasakan, apakah jalan jalannya sudah benar? Apa kata firman Tuhan terhadap keadaan keadaan ini? Dengan firman Tuhan yang menerangi jalan jalannya, maka ia bisa melihat apakah jalannya serong atau tidak, sehingga ia berjalan dalam jalan jalan kebenarannya, dan orang bisa melihat terang Kristus dalam hidupnya. Saat pikiran perasaan dan tindakan bertentangan dengan firman, maka terjadi pergolakan di dalam diri. Mengikuti Tuhan atau mengikuti diri sendiri. Saat merelakan mengikuti Tuhan, maka rasa anggur dan kualitas anggur ini meningkat, hingga suatu saat kualitas sang pembuat anggur tercermin dalam anggurnya.

Ketenangan Jiwa Seorang Pengikut KristusWhere stories live. Discover now